Tingkatkan Risiko Resesi Global, DPD Minta Perang Tarif Harus Disikapi Langkah Konkret

INDOPOSCO.ID – Perang tarif yang diluncurkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merupakan salah satu kebijakan ekonomi paling kontroversial dalam sejarah perdagangan global.
Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin di Jakarta, Selasa (15/4/2025). Menurut dia, perang tarif ini telah menciptakan gelombang ketidakpastian di seluruh dunia, serta meningkatkan risiko resesi global.
“Kebijakan perang tarif ini memiliki dampak signifikan bagi ekonomi Indonesia, meskipun Indonesia bukanlah pihak langsung dalam konflik ini,” terangnya.
“Sebab Indonesia sebagai negara yang terintegrasi dalam rantai pasokan global, dampaknya akan terasa di berbagai sektor. Deperti potensi penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,3 persen hingga 0,5 persen,” sambung Sultan.
Ia mengatakan, sejak kebijakan tarif impor Presiden Trump diumumkan terdapat jeda 90 hari sebelum penerapan tarif dilaksanakan. Namun kebijakan perang tarif ini memiliki potensi dampak seperti penurunan ekspor, fluktuasi harga komoditas, krisis daya saing industri manufaktur serta pengaruh terhadap pasar modal dan pariwisata.
“Harus ada langkah konkret untuk menyikapi kebijakan Amerika Serikat ini,” ucapnya.
“Pimpinan DPD sudah melakukan diskusi terkait dengan apa langkah awal yang perlu diambil
Dikatakan dia, pemerintah harus melakukan percepatan reformasi struktural melalui deregulasi dan insentif fiskal untuk menarik investasi asing dan domestik. Selain itu juga untuk meningkatkan diversifikasi pasar ekspor untuk mengurangi ketergantungan terutama pada pasar AS.
“Pemerintah perlu penguatan kebijakan perlindungan industri lokal, menerapkan regulasi ketat untuk mengawasi barang-barang impor, terutama produk-produk yang bersaing langsung dengan industri lokal,” bebernya. (nas)