Ekonomi

Bank Banten Targetkan Hyper Growth di Tahun 2022

INDOPOSCO.ID Pemulihan ekonomi pasca Pandemi covid-19 diharapkan menjadi babak baru untuk semua industri.

Sebagai Bank daerah, Bank Banten berupaya melakukan pertumbuhan bisnis hingga saat ini. Ekonomi Banten yang terus bertumbuh dipercaya akan dapat meningkatkan kinerja serta profitabilitas perseroan.

Perekonomian Banten memiliki potensi besar dalam beberapa tahun kedepan. Pada tahun 2022 postur Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) akumulatif provinsi bersama Kabupaten/Kota mencapai Rp40 Triliun, dengan proyeksi pertumbuhan diharapkan mencapai 5,5 persen.

Baca Juga : Bank Banten Sedang Jalankan Peran Agent of Development

Akselerasi ekonomi Banten dapat terlihat dari berbagai proyek prioritas nasional seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, Tol Serang–Panimbang dan Tol Serpong-Balaraja, Kawasan industri terpadu Wilmar, serta Fase III MRT yang terbentang dari Cikarang-Balaraja.

Direktur Utama Bank Banten, Agus Syabarrudin menuturkan, langkah strategis yang akan dilakukan di tahun 2022 yaitu dengan menajamkan target audience serta berfokus di market primer perseroan yaitu regional Banten.

“Tahun 2022 saya yakin akan menjadi turning point bagi perseroan dan kami menargetkan terjadinya hypergrowth,” katanya, Minggu (26/12/2021).

Ia menyebutkan, Bank Banten bersama Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten tengah menyiapkan Ekosistem Keuangan Daerah (EKD).

Jika Ekosistem keuangan daerah antara Pemerintah Daerah (Pemda) serta segenap pelaku usaha di Banten terkelola dengan baik, akan memberikan dampak yang signifikan untuk optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan memberikan lebih banyak keleluasaan untuk melakukan pembangunan di Banten.

“EKD akan menjadi salah satu engine utama kami dalam mengejar target pertumbuhan yang hyper growth. Selain itu perseroan akan terus berupaya mencapai target rasio-rasio keuangan serta mengejar aspek permodalan yang disyaratkan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dapat terpenuhi,” tuturnya.

Perlu diketahui, Bank Banten mencatatkan total aset per 30 September 2021 sebesar Rp7,21 triliun, meningkat dari posisi akhir Desember 2020 sebesar Rp5,33 triliun.

Dana Pihak Ketiga tumbuh Rp1,19 triliun dalam rentang waktu lebih kurang lima bulan, dari Rp2,53 triliun per April 2021 menjadi Rp. 3,72 triliun per September 2021.

Sedangkan, kredit per 30 September 2021 mencapai Rp3,15 Triliun, naik sebesar Rp680 miliar atau setara 27,5 persen dari posisi Juni 2021 senilai Rp2,47 Triliun.

Adapun interest income per 30 September 2021 mencapai Rp. 209,8 Miliar, naik sebesar Rp78,6 miliar atau setara 60 persen dari posisi Juni 2021 senilai Rp. 131,2 miliar.

Sementara fee based income per tanggal 30 September 2021 mencapai Rp23,9 miliar atau naik Rp11,2 miliar atau setara 89 persen dibandingkan posisi bulan Juni 2021 (Q2) sebesar Rp12,7 miliar. (son)

Back to top button