Ekonomi

Bank Banten Sedang Jalankan Peran Agent of Development

INDOPOSCO.ID – Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin mengatakan saat ini Bank Banten sedang melaksanakan peran sebagai agent of development (agen pembangunan).

Ia mengatakan peran Bank Banten sangat strategis karena akan menjadi lokomotif kemajuan atau pertumbuhan ekonomi Banten.

“Apabila mendapat kepercayaan masyakat dan saat ini kami berusaha untuk mendapat kepercayaan masyarakat. Kami sedang mempersiapkan layanan-layanan yang mudah dan aman. Ini kita sebut strategi turn around, karena Bank Banten masih merugi, mudah-mudahan kami berupaya keras di tahun ini untuk bisa menjadikan Bank Banten laba dan kemudian secepat-cepatnya kami akan terus meningkatkan layanan,” ujar Agus pada saat webinar yang bertajuk: “Kebangkitan Ekonomi Banten di Era Pandemi” yang diselenggarakan Indoposco dan Indoposco.id, Selasa (28/9/2021).

Agus mengatakan, layanan yang dimaksud, yakni layanan digital sehingga mudah, nyaman dan aman.

“Kami akan kombinasikan peran Bank Banten sebagai profit center, apalagi kemarin Banten Global Development (BGD) telah melakukan RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa), dan telah memutuskan dalam RUPS itu yakni bersedia untuk melepas Bank Banten dari BGD. Kemudian nanti langsung menjadi BUMD (Badan Usaha Milik Daerah),” kata Agus.

Menurut Agus, pelepasan Bank Banten dari PT BGD merupakan awal yang bagus dari RUPSLB tersebut dan diharapkan ditindaklanjuti berupa Perda (peraturan daerah) yang mengaturnya.

“Kami berusaha bagaimana menjadikan Bank Banten sebagai agent of development di mana di antaranya adalah kami sebagai profit center, kemudian mengkombinasi layanan untuk bisa memastikan program-program inklusi keuangan, bagaimana masyarakat Banten membutuhkan layanan keuangan bisa kita berikan,” ujarnya.

Agus mengatakan, pihaknya terus memberikan literasi keuangan dan yang paling penting di era sekarang adalah melakukan transformasi layanan berbasis digital.

“Saat ini kami sedang mempersiapkan diri, karena proses dari upaya kami menjadikan Bank Banten memiliki kontribusi berarti bagi pendapatan asli daerah (PAD) di Banten,” katanya.

Menurut Agus ada empat strategi yang akan dilakukan yakni memperkuat kapasitas dari sisi knowledge skill atau experience dari karyawan.

Selanjutnya, kata Agus, pengembangan dari sisi Information Technology (IT) development dan fokus mengembangkan target market.

Target market di Banten ini, kata Agus, bagaimana potensi yang ada di Banten bisa dikemas dalam sebuah ekosistem keuangan daerah yang nantinya menjadi kekuatan yang bisa memberikan kontribusi bagus bagi peningkatan pendapatan.

Yang keempat kata Agus, upaya memperkuat permodalan dan likuiditas.

“Kami berharap kabupaten/kota di Provinsi Banten ini, bisa segera masuk ke Bank Banten, RKUD (Rekening Kas Umum Daerah) bisa mengikuti,” katanya.

Agus menjelaskan, dalam rangka memperkuat permodalan, pada bulan Oktober 2021 ini, Bank Banten akan melakukan rights issue.

“Sehingga kebutuhan untuk melakukan ekspansi dan upaya memperkuat struktur Bank Banten bisa terus berjalan dengan baik,” ujarnya.

Agus mengungkapkan, hal utama yang dilakukan Bank Banten adalah fase pertama foundation building, dan fase yang akan dikembangkan pada tahun 2022 adalah fase acceleration.

“Bagaimana nanti kita akan tingkatkan percepatan akselerasi untuk ekspansi bisnisnya dan kemudian fase berikutnya untk 2023 yaitu sustainable growth. Karena pertumbuhan kami, betul-betul stabil dan harapan kami di 2024 nantinya Bank Banten siap menjadi market leader,” katanya.

Agus menyatakan keunikan atau kekhasan Bank Banten bila dibandingkan dengan bank pembangunan daerah (BPD) lainnya di seluruh Indonesia yakni dari sisi perusahaannya sudah go public.

“Artinya, dari 27 BPD yang ada di seluruh Indonesia, baru 3 yang go public yaitu Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) dan Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS),” imbuhnya.

Agus menjelaskan, Bank Banten baru berusia 5 tahun, bila dibandingkan dengan BJBR dan BJTM, yang usianya di atas 50 tahun.

“Kesempatan Bank Banten melakukan turn around untuk bisa terus tumbuh dengan baik adalah saat ini,” katanya. (dam)

Back to top button