Duduk Berdiri

INDOPOSCO.ID – Sebenarnya ini menarik untuk ditulis: pengadilan menugaskan seorang guru besar di satu universitas untuk menjalankan tugas mediasi dalam perkara perdata.
Tapi saya tidak bisa menuliskannya: itu menyangkut gugatan pengacara anaknya Pak Iskan di Pengadilan Negeri Surabaya.
Anda sudah tahu: untuk gugatan perkara perdata, hakim tidak boleh langsung mengadilinya. Hakim harus lebih dulu menawarkan kepada penggugat dan tergugat agar berdamai. ”Juru damai” nya biasanya hakim di pengadilan itu sendiri. Kalau para pihak tidak bisa berdamai barulah hakim menyidangkan perkara perdata itu.
Biasanya tempat mediasi itu pun di ruang sidang pengadilan. Di situ para pihak diminta mengajukan proposal damai. Kali ini lokasi mediasinya di kampus Unair.
Di tahap itu banyak yang mencapai persetujuan damai. Lalu pengadilan membuat penetapan damai. Sidang gugatan perdata itu pun berakhir dengan damai.
Tentu ada juga yang tidak bisa mencapai kesepakatan damai. Maka sidang perkara gugatan itu pun dilanjutkan.
Sebagai wartawan jari-jari saya amat gatal. Ingin sekali menulis guru besar di kampus jadi pelaku mediasi. Tapi tidak bisa. Tidak baik. Bisa dianggap memengaruhi peradilan.
Padahal betapa saya ingin wawancara dengan Ketua Pengadilan Negeri Surabaya Dr Rustanto SH MH: mengapa ia memutuskan menunjuk Dekan Fakultas Hukum Unair Prof Dr Iman Prihandono SH MH untuk menjadi ”hakim” mediasi. Mengapa Rustanto tidak melakukannya sendiri.
Tentu betapa juga saya ingin wawancara dengan Prof Iman: minta pendapatnya. Tapi itu tidak bisa saya lakukan. Padahal alangkah hebatnya kalau semua mediasi seperti ini diserahkan ke kampus. Dengan demikian kemampuan kampus di bidang hukum kian nyata. Dan lagi siapa tahu tugas mediasi ini bisa jadi sumber pendapatan kampus.
Tentu saya tidak bisa wawancara dengan Prof Iman. Padahal saya sudah dua kali bertemu –bukan untuk wawancara tapi untuk menjalani proses mediasi. Tempatnya pun bukan di pengadilan tapi di Unair. Di kantornya Prof Iman. Di gedung baru FH Unair yang sangat megah dan modern. Tangga depan terasnya saja 37 anak tangga. Mirip sebuah bangunan istana. Dengan anak tangga sebanyak itu gedungnya terlihat gagah.
Yang sedang dalam proses mediasi ini adalah gugatan anak Pak Iskan menyangkut dokumen perusahaan. Ia telah minta dokumen perusahaan itu secara baik-baik, tapi ditolak. Alasannya masuk akal. Dokumen yang diminta sudah pernah diberikan. Maka ia ingin mendapatkannya lewat pengadilan.
Memang permintaan anak Pak Iskan agak ”keterlaluan”: minta dokumen perusahaan sejak 1990-an. Kenapa begitu banyak? Katanya: ia perlu dokumen sebanyak itu karena waktu diperiksa polisi harus menjawab soal kejadian-kejadian di Jawa Pos sejak tahun 1990-an. Ia tidak pegang satu dokumen pun.
Itu salah anak Pak Iskan sendiri: mengapa tidak menyimpan dokumen-dokumen tersebut di rumahnya. Ia mengaku memang tidak terbiasa membawa pulang dokumen perusahaan. Waktu itu kantor Jawa Pos sudah ia anggap sebagai rumahnya sendiri.
Anda juga sudah tahu: Dirut BUMN tidak boleh rangkap jabatan. Maka ia harus melepas jabatan di Jawa Pos saat diminta menjadi dirut PLN. Ia mengira kelak bisa balik lagi ke Jawa Pos. Ternyata tidak bisa.
Maka kalau sudah duduk janganlah berdiri.(Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 23 Juli 2025: Penasihat Komisaris
ACEP YULIUS HAMDANI
PENASEHAT Penasehat kalau dari ilmu cocoklogi berasal dari 2 suku kata : 1. Pena dan 2. Sehat. Jadi kalau BUMN tidak pakai komisaris wakil menteri, maka wakil menteri yang terhormat bisa jadi PENASEHAT bukan (PENASIHAT). Yang jadi masalah apakah yang ditunjuk menjadi “Penasehat” punya kemampuan untuk memberikan masukan yang baik dan akurat setajam “Pena” ?, dan memiliki kesehatan baik mental maupun fisik yang baik (Sehat) ?. Kalau 2 kriteria tadi memenuhi tinggal ada yang mau denger gak ?, karena secara persyaratan biasanya penasehat itu harus “Paling” yaitu antara lain : Paling Tua, Paling Pintar, Paling Sehat, Paling bijak dan paling-paling lainnya. Kesimpulannya saya juga mau diangkat menjadi “PENASEHAT” asalkan ada gaji, tunjangan dan fasilitas lainnya yang melekat layaknya jabatan lain, tapi yang jadi maslah utama, Siapa yang mau mengankat saya menjadi penasehatnya ?, wong anak kecil saja saya nasehatin balik ngomong ” dah ah, brisik !!!!…..
Sadewa 19
Dulu di kantor saya juga ada penasehat perusahaan. Bukan komisaris tetapi setara komisaris. Kerjaannya menemani direktur untuk bermain golf. Membuat deal deal tertentu dengan para client yg besar. Memang si penasehat ini jago banget main golf. Kadangkala dia juga menjadi pelatih golf bagi para Direktur. Saat itu beberapa deal besar perusahaan memang terjadi di lapangan Golf. Jadi penasehat juga ternyata nggak gampang. Bagian tersulitnya adalah dia harus mengalah jika tanding golf bersama client. Jangan sampai client kalah, sebel, lalu deal melayang. Dia harus mampu membuat client menang, tetapi tetap harus kelihatan bermain serius. Penasehat memang perlu jam terbang, mereka juga tidak boleh merasa lebih pintar dari direktur, meskipun mereka memang lebih pintar. Penasehat direktur biasanya pernah jadi direktur. Penasehat presiden pun begitu, tidak boleh merasa lebih pintar dari presiden. Tugas nya tidak terlalu berat jika presiden memang sudah terkenal pintar apalagi pernah dipuja puja oleh presiden negara adikuasa. Penasehat paling sulit adalah penasehat Wapres. Anda tidak boleh merasa lebih pintar dari Wapresnya. Eh maaf ini saya sedang bicara wapres Afrika, yg masih anak anak itu. Selamat Hari Anak Nasional. Sayangi anak karena anak adalah calon penerus kita.
Buntono Kusuma
Kenapa kasih usulan yang aneh2 Pak Dahlan… Kenapa tidak benahi saja akar masalahnya… Berikan gaji yang layak untuk semua jajaran kabinet dan ASN sehingga mereka bisa fokus bekerja tanpa tengok kanan kiri…
Suharno Maridi
Keputusan MK yg melarang Wamen rangkap jabatan itu sdh benar. Bahwa Wamen gajinya kecil tentu tak mengapa. Toh sebagai Wamen juga tidak banyak pekerjaan nya. Apalagi salah satu motif pengangkatan Wamen ini hanya bagi2 jabatan saja khan. Bahkan sempat menimbulkan polemik karena Presiden Prabowo membuat kabinet terlalu tambun. Itu akan membebani keuangan negara. Justru makin tidak adil kalau Wamen diangkat jd komisaris. Sebagai Wamen tak jelas kerjaannya, sebagai komisaris begitu pula. Jangan2 hanya buka jalur partai cari uang.. justru lebih baik posisi Wamen dihilangkan
Herry Isnurdono
Abah DI mantan Menteri BUMN itu dulu. Sekarang TSK di Polda Jatim. Bukan siap2 dipanggil penyidik sebagai TSK, malah sibuk ngurus Komisaris BUMN. Mau usul Penasehat di BUMN. Setelah dikonsultasikan kepada 2 mantan Ketua MK, malah mencabut usulannya. Seperti mantan Rektor UGM yg mencabut keterangannya di podcast Rismon ttg kuliah Jokowi di UGM. Abah DI itu pernah menunjuk BGS sebagai Dirut BMRI tanpa konsultasi dengan Presiden SBY. Dan ditegor SBY, meskipun tidak dibatalkan keputusannya. Cerita Penasehat, jaman Gus Dur jadi Presiden RI, Jenderal Subagyo, mantan KASAD dijadikan Penasehat Militer Presiden RI. Jenderal Subagyo, selama menjabat, Gus Dur belum pernah minta nasehat sekalipun yang menyangkut militer. Jabatan Penasehat/Senior Advisor/Executive Advisor, sudah biasa dan selama ini sudah ada di perusahaan, instansi maupun lembaga. Biasanya direkrut dari profesional ataupun pensiunan pejabat sipil/swasta/TNI/Polri. Abah DI ini cocok dan pas sebagai Senior Executive Advisor dibidang bisnis dengan negara China, minimal lembaga budaga Tiong Hwa. Karena relasi selama ini sudah berjalan lama dan cukup erat dan dipercaya. Jangan2 memang itu yang sudah dijalankan dan diperankan Abah DI selama ini.
djokoLodang
-o– BAIK-BAIK SAJA Doni punya kencan buta, dan khawatir kalau-kalau teman kencannya benar-benar tidak menarik. Apa akal? Ia menjadwalkan ponselnya untuk berdering –seolah-olah ada panggilan telepon– saat pertemuan nanti. “✅ Kalau suka, abaikan saja panggilan telepon itu. ❌ Kalau ingin melarikan diri, jawab saja: “Bu? Ada apa? Apa kamu baik-baik saja?” “Itu pasti ampuh…,” pikirnya. “Saya pun bisa pamit pergi…” Saat kencan pun tiba. Ternyata dia benar-benar cantik menawan. Dengan wajah riang dan hati berbunga-bunga, Doni memulai percakapan. Tepat saat Doni hendak menawarkan menu, ponsel teman kencannya berdering. Dia mengangkat telepon, mendengarka sejenak, dan berkata dengan nada agak panik, “Bu? Ada apa? Apa kamu baik-baik saja?… … Baiklah, aku ke sana sekarang. …” –koJo.-
Runner
Yang bersangkutan butuh jabatan Itu atau negara yang butuh yang bersangkutan menjabat Itu ? Kalau ybs yang butuh, maka bisa jadi ybs sudah punya penghasilan lain atau tidak begitu butuh penghasilan dari jabatan Itu. Bisa juga ybs butuh jabatan Itu untuk meraih sesuatu yang lebih besar, karena ada peluang. Kalau negara yang butuh ybs, mau gak mau negara beri penghasilan yang cukup. Penghasilan karena jabatan Itu, bukan dari jabatan lain. Eh.. disektor lain non pemerintah, rangkap jabatan sudah biasa dan tidak gaduh. Inilah bagian enaknya bekerja disektor swasta.
djokoLodang
-o– TIDAK BOLEH SALAH Puluhan tahun yang lalu, tanah tebing di bawah jalur kereta api antara Bandung-Padalarang hanyut terbawa banjir bandang. Perbaikannya memakan waktu lebih dari 2 mimggu. Selama perbaikan itu, kereta api Parahyangan Bandung-Gambir terpaksa diberangktan dari stasiun Padalarang.\ Suatu hari, Dirut PT Kereta Api beserta Komisaris meninjau pekerjaan perbaikan. Rombongan berangkat dari Kantor Pusat Bandung, langsung menuju lokasi. Saat ditanya wartawan, DirUt menjelaskan bahwa jalur kereta api longsor sepanjang 160 meter. Kemudian rombongan singgah di bangunan “Direksi Kit” . DirUt memeriksa gambar-gambar teknis yang terpampang di dinding. Dengan nada marah, ia bertanya: “Siapa yang membuat gambar ini?!” “Saya, pak, …” “Saudara konsultan yang mengawasi pekerjaan ini?” “Ya, pak. Betul.” “Saudara tidak tahu kalau tadi saya memeriksa lokasi?” “Tidak tahu, pak.” “Mengapa di sini tertulis 145 meter?” “Itu hasil pengukuran, pak. Sudah digambar sebelum memulai pekerjaan,” “Saudara tidak tahu? Sebelum ke sini tadi, saat ditanya wartawan, saya bilang longsor sepanjang 160 meter! Itu yang betul…” –koJo.-
Ardi Suhamto
Wamen harus dipikirkan kesejahteraan nya? Gaji 11 juta kecil? Wow. Wahai para pejabat, kalau ga sanggup kerja dengan gaji segitu kecil, lebih baik menolak jabatan ketika dipanggil oleh Pak Pres. Tapi siapa yang bisa nolak? Wamen itu meski gaji kecil, kemana2 disanjung-sanjung, bahkan konglomerat pun, bisa kalah kedudukan dalam suatu event klo ada wamen yg datang
Lagarenze 1301
Santai sejenak. Raja meminta penasihatnya mencari lima idiot dan menghadirkan mereka di Istana dalam waktu sebulan. Setelah operasi pencarian yang ekstensif, penasihat hanya membawa dua orang ke Istana. “Aku minta lima,” teriak Raja dengan marah. “Tenang, Rajaku. Beri aku kesempatan memperkenalkan mereka satu per satu,” pinta penasihat. Ia lalu memperkenalkan para idiotnya. “Orang ini, saat bepergian dengan kereta kuda, membawa barang-barangnya di atas kepala agar tidak melukai kuda. Dialah idiot pertama.” Sambil menunjuk orang kedua, penasihat menjelaskan, “Orang ini, ada rumput tumbuh di atas rumahnya yang beratap jerami dan ia memaksa sapinya memanjat tangga untuk merumput di atap.” Raja: “Siapa idiot ketiga?” Penasihat menjawab, “Ada banyak pekerjaan penting yang harus aku lakukan, tetapi aku membuang-buang waktu satu bulan yang berharga untuk mencari para idiot. Jadi, akulah idiot ketiga.” “Siapa idiot keempat?” seru Raja. “Maaf, Yang Mulia,” lanjut penasihat. “Tuanku adalah raja yang membutuhkan orang-orang bijak untuk membantu mengawasi urusan negara. Alih-alih mencari orang bijak, Tuanku malah menyuruh aku mencari orang-orang idiot. Jadi, Tuanku adalah idiot keempat.” Raja marah besar. Tapi, ia penasaran. “Siapa idiot kelima?” teriaknya. “Yang Mulia, Anda sudah tahu. Siapa orang yang mengabaikan semua tugas prioritasnya, tidak menyadari kebutuhan mendesak keluarganya, malah terus membaca untuk mengetahui siapa idiot kelima….”
pak tani
BERITA BAIK. Kalau saya perhatikan, dalam beberapa tahun terakhir film2 Indonesia berhasil menjadi raja di negri sendiri. Semakin banyak film karya anak bangsa dengan jumlah penonton di atas 1juta. Dengan keuntungan yang besar, ini tentu angin segar untuk penggiat sineas dan semua pihak yang terlibat didalamnya. Trend ini semoga bisa terus naik. Saat ini Hollywood sudah nampak jenuh, bahkan biaya produksi dikeluhan demikian tinggi membuat kualitas film menjadi begitu2 saja. Untuk CGI atau visual effect, jelas kita masih kalah jauh. Tapi untuk sinematografi, kita sudah cukup bersaing. Terbaru ada film SORE : istri dari masa depan. Yang sampai syuting hingga ke Kemi – Finlandia. Untuk mengambil video Aurora. SInematografinya dipuji jempolan. Saya sendiri belum nonton, tapi sudah pernah nonton Web Series nya di youtube. Bagus. Web series pertama yang saya tonton di youtube. Kalau ada waktu, ingin juga nonton film ini di bioskop. Harapan saya, sektor perfilman bisa jadi salah satu pondasi ekonomi kita kedepannya. Jia You.
Juve Zhang
Lee Kuan Yew;” Gaji saya paling Gede di antara rekan rekan di Asean……tapi saya paling Miskin diantara mereka”…..wkwkw…. itulah cerminan wajah kita…..LKY saja mengakui faktor XYZ yg membuat mereka Kaya Raya…..LKY tak ambil pusing itu urusan negara masing masing……. Wamen di Afrika:” gaji ku paling kecil diantara rekan rekan se level di Asean…..tapi soal penghasilan jangan ditanyakan..,.saya yakin juara pertama di Dunia kang Ouw…”…itu cerminan wajah dunia Kang Ouw yg riil.,.jangan lihat gaji nya…..lihat asetnya……wkwkw….
Antonio Samaran
Kenapa hanya sekedar menaikkan pendapatan seorang wamen harus pikir panjang x lebar + muter2 begini? Bukankah presiden bisa memberi tunjangan operasional wamen sebesar 1/2 tunjangan menteri atau formula lainnya? Kalo belum ada aturannya ya tinggal dibuat. Di mana kehormatannya kalo hanya digaji Rp 11jt? Gimana mau hidup layak kalo wamen bukan berasal dari orang kaya? Tapi di sini jabatan jauuuuh lbh bernilai dari gaji! Lihatlah gaya hidup aparat negara kita, tidak mungkin bisa dibiayai dari gaji! Katanya sich sejak punya jabatan banyak yg dapat hibah padahal hibah hanya boleh dr orang tua. Dengan jabatan yg ada uang bisa mengalir dari berbagai penjuru mata angin. Btw kok orang lain yg dapat jabatan, kita pula yg repot memikirkan isi kantongnya! Kan gendheng!
Liáng – βιολί ζήτα
Penasihat. Berbicara mengenai peran “penasihat” rasa-rasanya tidak lengkap kalau tidak nyerémpét ke sosok penasihat zaman baheula yang sangat legendaris : Zhūgě Liàng. Saya suka menyebut nama Zhūgě Liàng ini….. ada “Liang” nya gitu loh….. gimanaaaaa gitu rasanya….. meskipun Liàng-nya Zhūgě Liàng adalah nama orang-nya, sedangkan Liáng-nya Liáng – βιολί ζήτα adalah nama marga….. tetapi koq perasaan serasa merasa-rasa….. wkwkwkwkwk….. Zhūgě Liàng adalah penasihat Kaisar Liú Bèi (abad ke-2 M) ; pintar, cerdas, dan sangat setia ; demi pembangunan Kerajaan Shǔhàn ; bukan untuk kepentingan pribadinya maupun keluarganya, apalagi kelompoknya. Sosok Zhūgě Liàng dengan jiwa penasihat yang benar-benar tulus sepertinya masih relevan untuk zaman kiwari. Masalahnya, di sini, di tanah air ini, sepertinya….. ya itu-itu juga….. orang-orang yang benar-benar qualified selalu kalah mutlak dari orang-orang di lingkungan elit politik. Bahasa kerén-nya sih sudah kalah dulu sebelum bertanding ; kalaupun benar-benar bertanding kemungkinan besar kalah karena mungkin memang mesti mengalah, atau mungkin juga terkalahkan karena dikalahkan oleh orang-orang yang sebenarnya kalah….. Dan….. Ibu Pertiwi pun berlinang air matanya…..
Muh Nursalim
Yusuf ingin menahan suadranya, si Bunyamin. Tapi ndak punya alasan hukum agar adiknya tetap tinggal di Mesir bersamanya. Eureka ! ketemu idenya. Sebelum pulang kantong si adik dimasuki piala raja. Nah, saat mereka akan pulang. Satpam, teriak “Kalian Pencuri. Kita kehilangan pila raja”. Mereka mengelak. Maka pemeriksaan dilakukan. Naah ! Ketemu piala raja ada di kantong Bunyamin. “Hai saudara-saudara. Ini piala raja ada di sini. di kantong adikmu. Maka ia ditahan”. Protes tidak digubris. Mengiba-iba sampai nangis juga tidak diperhatikan. Dalam hukum Islam itu disebut hiyal atau hilah. Kata ini sudah menjadi bahasa indonesia, kilah. Berkilah berarti endo dari tuduhan. Ada hilah yang halal ada hilah yang haram. Tujuan utama rangkap jabatan adalah dapat duit di luar gaji menteri atau wamen. Karena ngandalkan gaji sangat kecil. untuk ukuran pejabat tinggi. Menjadi Penasehat adalah kilah. tapi terlalu fulgar. carilah yang lain. Mereka jauh lebih tau gimana caranya. Yang penting halal.
Gregorius Indiarto
+ Bro, Pak Juragan kasih saran ke Pak Dasko, agar wamen di angkat jadi penasihat BUMN, yang tanpa risiko hukum. Jadi penasihat yang belum tentu dimintai nasihat. Dan yang pasti terima gaji tiap bulan. Yen tenanan rak gendeng tho!! – Itu cuma saran ndor, dan ndak jadi tho? + Kalau saran itu dijalankan, saya, rasa rasanya sulit membedakan antara penasihat dengan orang orangan sawah. – Orang orangan sawah ditakuti burung-burung, lha penasihat?… + Takut korupsi, maka dijadikan penasihat supaya bergaji besar. – Kuwi karepmu, kenyatannya? + Iyo nian, yang diwakili, yang gajinya lebih besar saja banyak yang korupsi, apalagi wakilnya. Auk ah elap. Met siang, salam sehat, damai dan bahagia.
Juve Zhang
Presiden Korea Selatan:”saya ini mengabdi jadi presiden” Hakim :” anda bukan mengabdi….anda mencari nafkah sama seperti saya….bedanya anda korupsi makanya saya jebloskan anda k penjara…..kalau mengabdi itu kerja gak dibayar….anda paham seperti petugas pengumpul duit di gereja ….mereka bertugas muter muter di gereja ngumpulin duit itu mengabdi …..anda presiden digaji besar ….masih juga korupsi….itu namanya anda punya DNA serakah….” Presiden:” oh gak digaji mana aku mau jadi presiden Korea Selatan gak digaji…. emangnya makan di restoran gak pake duit…..”….wkwkwk…itu jalan nya sidang antara hakim dan presiden.
Runner
Agar lebih komplit. Ada Dewan Komisaris, ada Dewan Penasehat, ada Dewan Pembina, ada Dewan Pakar, ada Dewan Pendiri, ada Dewan Penggagas, ada Dewan Pelindung, dll.
Lagarenze 1301
Waktunya GIIAS 2025. Mulai dibuka untuk umum Kamis 24 Juli hingga 3 Agustus. Lokasinya: ICE, BSD City, Tangerang. Saya memprediksi mobil yang akan menjadi favorit pengunjung adalah produk BYD. Nama aslinya Seagull. Masuk Indonesia jadi Atto 1. Harganya mengejutkan. Untuk varian Dinamyc, “hanya” Rp 195 juta dengan jarak tempuh 300 km. Varian Premium Rp 235 juta dengan jarak tempuh 380 km. Fiturnya melimpah. Sebagaimana kelaziman mobil listrik BYD. Mobil LCGC jadi barang antik. Atto 1 masuk ke segmen City Car. Panjangnya hanya 3,925 meter, tinggi 1.720 meter, dan lebar 1,590 meter. Atto 1 jelas membidiki pasar mobil LCGC. Atau mobil listrik Wuling dan Neta. Atto 1 menjadi pilihan menarik bagi emak-emak, profesional muda, dan driver online. Sangat hemat biaya. Pengecasannya bisa pakai tipe AC (type-2) maupun DC (CCS-2).
heru santoso
Pak DI ini agak aneh, sampai sok memikirkan gaji wakil menteri. Anggota kabinet itu sudah selesai urusan ekonomi pribadinya. Mereka mengabdikan dirinya untuk negara. Dan tidak pernah ada berita atau curhat di medsos tentang keluhan remunerasi/pendapat dari lebih seratus anggota kabinet itu. Karena ekonomi mereka sudah cukup….kecuali keserakahan yang memang tak ada batasnya.
Bahtiar HS
“Berarti saya harus membatalkan usulan agar Wamen diangkat sebagai penasihat di perusahaan2 BUMN”, kata Abah di penghujung tulisan. Jangan terburu2 Bah. Soal staf-stafan ini kan banyak jalan. Ke Roma aja banyak jalannya. Apalagi cuma jadi staf –yg dinamakan penasihat itu. Biar tidak konflik kepentingan, carilah istilah lain untuk menghilangkan konflik kepentingan itu. Misal, namakan jadi penasihat independen. Komisaris aja ada komisaris independen. Penasihat pun juga boleh dong ada independen-independennya. Saking independennya, dia boleh nggak usah kasih nasihat2 ke perush. Tp rekening terisi terus. Kalau soal absensi sih spy terhitung kerja, di negeri Konoha barat daya ini mah gampang diatur. Kita sudah belajar semasa sekolah dulu. Titip absen namanya. Apalagi kalau skrg bs absensi online. Lebih gampang itu mah. Bs absen sambil rebahan. Wkwkwk.
Eyang Sabar56
Abah, Kenakalan remaja, senakal, sebandel apapun – bisa diatasi. Waini, tapi kalau ortu yang nakal, bandel dsb siapa yang sanggup atasi? Contoh : KKN dan masih banyak lagi. Capek deh Abah, kata kaula muda.