Disway

Penasihat Komisaris

INDOPOSCO.ID – Saya punya usul baru untuk membantu para wakil menteri. Utamanya setelah Mahkamah Konstitusi melarang wakil menteri merangkap jabatan –tidak bedanya dengan menteri.

Angkatlah wakil menteri sebagai penasihat. penasihat, bukan komisaris. Mestinya bukan termasuk jabatan. Lalu berikanlah honorarium sebagai penasihat. Dengan demikian tambahan gaji wakil menteri datang dari perannya sebagai penasihat.

Prosedurnya pun mudah. Tidak perlu persetujuan pemegang saham. Cukup direksi BUMN mengeluarkan SK pengangkatan penasihat. Di situ disebutkan juga honorariumnya berapa.

Berita Terkait

Rasanya para wakil menteri akan tetap senang diangkat sebagai penasihat.

Apa enaknya jadi komisaris. Di mana gagahnya. Justru jadi komisaris harus ikut bertanggung jawab atas jalannya perusahaan. Termasuk ada risiko hukumnya. Sedang menjadi penasihat bebas risiko.

Apalagi kalau dalam praktiknya tidak pernah juga memberi nasihat. Tidak pernah pula diminta memberi nasihat.

Di swasta juga dilakukan cara seperti itu. Yang diangkat sebagai penasihat biasanya mantan pejabat tinggi. Atau mantan jenderal berbintang. Sang penasihat tidak pernah memberi nasihat tapi namanya dipakai untuk lobi.

Kelebihan jabatan komisaris hanya satu: kerjanya ringan tapi bisa ikut dapat tantiem. Bila perusahaan berlaba, sebagian laba itu jadi bonus untuk direksi dan komisaris.

Waktu perbincangan kami sampai ke BUMN, soal tantiem juga kami singgung. ”Kami” di situ adalah saya, Wakil Ketua DPR dari Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, Raffi Ahmad, dan direksi Disway.

Bulan lalu. Saat Dasco berkunjung ke kantor Disway Jakarta.

Saya sampaikan, di swasta soal tantiem tidak mudah. Tidak boleh sekadar sekian persen dari laba. Sumber tantiem adalah laba yang sudah net-net-net. Netto-nya netto.

“Net” pertama: laba setelah pajak. Tidak boleh dari laba sebelum pajak, apalagi dari laba operasional.

“Net” kedua: laba setelah dikurangi piutang, terutama piutang ragu-ragu.

Piutang dibukukan sebagai penghasilan yang mempengaruhi besarnya laba. Padahal piutang belum tentu berhasil ditagih.

“Net” ketiga: saya lupa. Sudah lebih 15 tahun tidak ngurusi laba. Pokoknya, tantiem diberikan ketika direksi benar-benar menghasilkan laba dari usahanya. Bukan dari bunga deposito dan sebangsanya. Inilah yang saya maksud dengan “net” ketiga: laba dikurangi hasil non operasional.

Terlalu enak direksi kalau ikut dapat tantiem dari hasil non operasional.

Apa reaksi Dasco?

Saya tidak menyangkanya. Begitu cepat ia berpikir untuk kemudian langsung menukas: “komisaris BUMN jangan ikut dapat tantiem”.

Kami pun tertawa keras mendengar respons spontan tersebut. Dasco masih berusaha memperkuat pernyataannya tadi. “Tidak diberi tantiem pun masih banyak yang mau jadi komisaris,” katanya.

Saya pun ragu dengan usulan saya soal pengangkatan wamen jadi penasihat tadi. Jangan-jangan juga tidak boleh. Maka saya hubungi dua mantan ketua Mahkamah Konstitusi: Prof Dr Jimly Assiddique dan Prof Dr Moh. Mahfud MD.

Pertanyaan yang saya ajukan sama. Apakah “penasihat” itu jabatan. Yang dilarang itu menerima jabatannya atau menerima gajinya. Apakah boleh jadi komisaris tapi tidak menerima gaji.

“Wamen menjadi penasihat BUMN menurut saya boleh. Asal tidak mendapat honorarium tetap,” ujar Prof Mahfud. “Honorariumnya tergantung pada kehadiran saat rapat,” tambahnya.

Menurut Prof Mahfud, penasihat itu bukan jabatan struktural ketatapemerintahan. “Tetapi akan menjadi persoalan  jika penasihat itu distrukturkan di BUMN,” katanya. “Yang sekarang nyata-nyata dilarang adalah wamen menjadi komisaris BUMN,” katanya.

Prof Jimly juga memberikan jawaban. Saya kutip lengkap saja sebagai berikut: “Menteri-wamen, gubernur-wagub, bupati-wabup adalah satu institusi jabatan negara. Komisaris organ resmi di PT atau BUMN. Menurut UU masing-masing tidak boleh dirangkap. Bukan saja soal gaji rangkap dan double counting tapi juga soal benturan kepentingan. Makanya dilarang.

Bahkan, kepala daerah menurut UU Yayasan juga tidak boleh jadi pengurus, pengawas atau pun pembina. Agar tidak terjadi benturan kepentingan.

Penasihat presiden diatur dalam UU Wantimpres tidak boleh dirangkap sebagai pengurus parpol dengan maksud yang sama.

Mestinya jabatan di perusahaan juga tidak boleh tapi sering dilanggar. Kalau penasihat perusahaan tentu bukan jabatan tapi tetap terkait dengan benturan kepentingan. Misalnya menteri BUMN tapi menjabat juga sebagai penasihat di perusahaan swasta yang bermitra dengan BUMN. Pasti ada benturan kepentingan yang harus dilarang.

Berarti saya harus membatalkan usulan agar wamen diangkat sebagai penasihat di perusahaan-perusahaan BUMN. (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 22 Juli 2025: Khoja Mamdani

Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺
PERANTAU YANG TAK SEMPAT MENGELUH.. Sejarah tak memberi pilihan nyaman bagi kaum minoritas. Termasuk Khoja. Terusir dari Persia, tersingkir di India, terusir lagi dari Uganda—mereka memilih bertahan, bukan meratap. Di manapun berada, mereka tak menuntut tempat istimewa. Mereka menciptakannya. Atau menyesuaikan diri. Sikap itu mirip Wenzhou—suku pedagang dari Tiongkok—yang tak kenal putus asa. Sama seperti Khoja, mereka perantau, pembaur, pekerja keras. Tidak sibuk mengutuk nasib, tapi diam-diam mengubahnya. Orang Gujarat pada dasarnya memang pembawa Islam, bukan penjaja identitas. Mereka memperkenalkan keyakinan lewat dagang dan pergaulan, bukan perdebatan. Mungkin karena itu, mereka mudah diterima—karena tak memaksa. Zohran Mamdani adalah hasil dari proses panjang diaspora: Minoritas Syi’ah Ismaili, imigran Uganda, warga Amerika. Ia tidak memimpin demo, tapi mencalonkan diri. Tidak membakar bendera, tapi mengisi bilik suara. Fanatik? Barangkali tidak. Tapi justru karena itu mereka diterima di mana-mana. Dunia terlalu keras untuk mereka yang keras kepala. Maka mereka memilih lentur. Dan tetap bertahan.

ACEP YULIUS HAMDANI
Ada yang sedang pengakuan penggemar “Idi Amin”, tidak ada yang salah menjadi penggemar seseorang, asal jangan jadi penggemar “buta”, karena di Aprika Kulon terjadi, mau salah mau bener pokoke nganu weh…, Kalau ditelisik lebih dalam Idi Amin adalah salah satu tokoh yang mendunia, karena dengan ketenarannya semua orang tahu gerak langkahnya walaupun pada era itu belum ada medsos. Sampai-sampai tahu warna kulitnya, makanannya, istrinya dan sifatnya, itu bukti Idi Amin adalah tokoh dunia yang perilakunya merubah dunia atau sedikitnya merubah nasib seseorang semisal Zohran.Walau belum pasti tapi salah satu langkah positif seorang minoritas di negara liberal mendapatkan dukungan publik sebagai calon Walikota New York. Jadi kalau orang tuanya Zohran tidak diusir oleh Idi Amin dari Uganda, mungkin Zohran hanya calon “Kepala Desa” di Uganda negara di Aprika Kuloon…..

Achmad Faisol
sebenarnya ada kaidah umum, yaitu manusia tunduk kepada kebaikan… jika kita baik, maka orang ga akan bertanya suku atau agama… namun, di kasus pemilihan calon pemimpin, dalil agama akan digunakan yang berakibat surga atau neraka… cara lain agar terpilih bagi minoritas, apalagi dobel bahkan tripel, adalah menjadi wakil… posisi wakil jauh lebih sepi dari serangan dalil agama…

Deja Vu
Sicilia Big Apple New York kota kapitalis Sulit maju kampanye tanpa dukungan dana Sumber dana mayoritas justru datang dari minoritas Yahudi pendukung zionis Memang fenomena pendudukan Palestina oleh Israel membuat simpati pada calon Gubernur New York triple minoritas pada jajak pendapat unggul 35% Namun ini baru tahap awal kampanye, masih jauh dari tanggal pemilihan umum Segala proses bisa terjadi, termasuk 3 calon lawan merger jadi 1 kandidat Setidaknya rakyat New York akan berkaca pada Inggris yang pernah mendudukkan triple minoritas sebagai Perdana Menteri dan Walikota London New York bukan London New York kota imigran, mafia-mafia Old Money tidak akan senang piring kuenya diiris lawan ideologis Dahulu Sicilia vs Turkey Sekarang Zionis vs Khoja Seperti kata Alumni palsu pada pembentukan koperasi gajah perung “Bensinnya darimana?” Bikin partai sekarang enak, tinggal sedot dari Bansos (*_,*)

Er Gham 2
Dalam buku sejarah saat SMP, disebutkan bahwa penyebaran agama Islam di tanah air berasal dari para pedagang Gujarat. Wah, berarti asal Muslim di sini sama dengan Zohran. Dengan aliran Syiah Ismaili nya. Apakah kni mungkin asal budaya tabot di pesisir Bengkulu dan pesisir Sumatra Barat. Beberapa orang Sumatera dari kedua pesisir itu —yang diceritakan oleh famili saya— menyatakan bahwa leluhur mereka memang orang dari Persia. Secara fisik memang cukup mendukung. Hidung mereka lebih mancung dan mirip mirip dengan orang dari Timur Tengah. Entahlah, apakah mereka memang benar keturunan dari sana.

Lagarenze 1301
Santai Sejenak. Seorang calon wali kota mengunjungi wilayah pinggiran. Masih bagian dari kota, namun terpencil di balik pegunungan. Setelah perjalanan yang sulit, calon wali kota tiba dan disambut oleh warga dan wartawan. Ia melambaikan tangan, menjabat tangan warga, sambil tersenyum ke arah kamera. Calon Wali Kota lalu menghampiri seorang tetua dan bertanya. “Jadi, apa masalah di tempat ini? Saya akan bantu selesaikan. Saya datang dengan solusi.” Tetua: “Kami punya dua masalah.” Calon Wali Kota: “Apa masalah pertama Anda?” Tetua: “Pak, tempat kami ini terisolir. Bapak tadi sudah melewati jalan tanah yang belum diaspal.” Calon Wali Kota langsung mengeluarkan ponsel Z Fold7 dan menelepon. “Halo…. Saya butuh bantuan. Bla bla bla. Oh, oke, bisa langsung dikerjakan besok? Luar biasa. Terima kasih!” Calon Wali Kota menoleh ke tetua dan berkata, “Masalah pertama Anda sudah tidak ada lagi! Langsung saya selesaikan. Apa masalah kedua Anda?” Tetua menjawab, “Pak, setiap kali kami harus naik ke
puncak gunung, tempat kami ini tidak punya sinyal seluler.”

Hendri Ma’ruf
Gara² diceritakan soal Syiah Ismailia, saya pun jadi browsing di internet. Mencari tahu soal siapa Ismailiah tersebut. Ternyata pengikutnya tersebar di banyak negara. Juga disebutkan Khoja, bagian dari kelompok masyarakat Gujarat. Yang disebutkan pak DI serupa dengan Wenzhou-nya Tiongkok atau Belandanya Eropa. Nama Zohran Mamdani bagaikan magnit seperti nama Lily Jay karena sama-sama pemeluk Islam di negeri sekuler (satu dari US, lainnya dari Australia). Lily Jay memikat jutaan orang Islam di seluruh dunia utk negikuti dia di medsos. Kalau Zohran Mamdani mungkin bukan di-follow, tapi disimak oleh banyak pemeluk Islam di seluruh dunia, mungkin.

Gregorius Indiarto
Banyak yang menyangka Amerika itu musuhnya Islam, atau sebaliknya. Ternyata sangkaan itu salah. Di Amerika ternyata Islam juga ada, diakui, bahkan jadi calon pemimpin, wali kota. Di sana, cari pemimpin yang: prestasinya apa, progranya apa. Beda dengan di negeri Q, cari pemimpin yang: agamnya apa, sukunya apa. Prestasi nanti, program apa lagi. Yang penting saudara, seagama, sesuku jadi orang no 1, yang lain lain nanti dulu. Itulah negeri Q, mudah mudahan tidak begitu di negeri Anda.

doni wj
Sextuple (6x) Minoritas Mamdani: 1. Ras Parsi, di India termasuk “pendatang” 2. (Ex) Kewarganegaraan Uganda –> di Amerika juga golongan pendatang 3. Meski kulitnya putih, di Amerika masuk ras bukan Kaukasoid (bahasa hukum di Amerika utk menyebut golongan ras “kulit putih” turunan Eropa) 4. Beragama Islam, di Amerika mayoritas Kristen (63%). Yg menarik (bagi warga Konoha), peringkat ke duanya bukanlah Yahudi, Islam, atau agama2 lain. Tapi Agnostik (percaya atau tidak percaya Tuhan, tapi tidak terikat dalam agama), di kuesionernya masuk dalam pilihan “no afiliation”, sumber Pew research 2023 5. Islam Syi’ah (di dunia 10-15%) 6. Syi’ah Ismaili (sebagai “Syi’ah yg terusir dari tanah kelahirannya”, 10-20% dari penganut Syi’ah). Sumber The Istitute of Ismaili Study Baru di kategori level 7 dia tidak minoritas: Sub Syi’ah Ismaili Nizari (90% dari Ismaili) Berarti, kalau dalam konteks keamerikaan, Zhoran Mamdani itu Quintuple (5x) minoritas.. wkwkwkwk

Hasyim Muhammad Abdul Haq
Rasanya “muslim kebanyakan” harus banyak belajar ke mazhab Islam minoritas seperti ini. Kebanyakan muslim bahkan tak mau mengakui Syiah bagian dari Islam, apalagi yang Ismaili yang dari buminya Syiah pun terusir. Islam yang minoritas seperti ini malah terus berjuang dan menyesuaikan diri dengan zaman. Sedangkan yang mayoritas, selalu angkuh dengan pendiriannya. Muslim mayoritas seringkali terlalu merasa nyaman dengan posisi mayoritasnya. Dan akhirnya mereka terlena. Alih-alih menyesuaikan diri dengan zaman yang terus berubah, muslim mayoritas malah ingin membawa zaman kembali ke 14 abad yang lalu. Saya sering menulis ini di X dengan tagar #islammasadepan, sebuah pemikiran tentang Islam yang minoritasnya sulit dihitung, sangking banyaknya.

Mbah Mars
Kalau Islam Jawa itu, kata Prof. Bolkin berasal dari Amerika Serikat. Apa buktinya ? Lha itu, Pak Modin namanya Karto Jimin. Kalau di AS: Jimmy Carter.

Sadewa 19
Pada tahun 3500 M, seorang profesor menggali reruntuhan di suatu pulau yg penduduknya punah karena 1000 tahun sebelumnya terkena asteroid. Profesor ini sedang meneliti asal usul suatu agama. Ia bertanya kepada murid murid nya : Profesof : Kira kira dari mana agama Islam di daerah ini datang pertama kali ? Arkeolog A : Gujarat Prof Profesor: Apa buktinya ? Arkeolog A : Karena nama nama orang islam di sini banyak menggunakan nama India, contohnya : Kumarudin, Aditya dsb. Arkeolog B: Prof, menurut saya islam di daerah sini berasal dari China. Profesor: Apa buktinya ? Aerkeolog B: Kami menemukan makam kuno seorang pejabat muslim bernama Cak Hui Min, sedangkan Hui itu salah satu suku di China. Profesor: (makin terlihat bingung), kalau menurut kamu, darimana ? (Tanya Profesor ke muridnya yg lain). Arkeolog C : Kalau menurut saya, islam disini datang dari Inggris prof. Profesor : Buktinya apa ? Arkeolog C: Saya menemukan, sebuah buku sejarah yg ditulis ulang di daerah sini, pengarangnya seorang muslim. Nama pengarangnya Fedly John, dari namanya kelihatan dia orang Inggris. Profesor akhirnya menyimpulkan agama islam di daerah reruntuhan asteroid itu berasal dari Inggris.

Suharno Maridi
Begitulah jalan Tuhan. Tak ada yg bisa atur. Tak ada yg bisa menduga. Para pemuka agama yg senang menklaim sebagai representasi kuasa Tuhan harus banyak belajar lagi. “Survey membuktikan” bukan pemuka agama yg menyebarkan ajaran agama ke seluruh dunia. Keluarga Mumdani yg triple minority membawa Islam keliling dunia. Saat ustad2 kita masih alergi dgn Amerika, justru abangan yg tanpa ragu membawa Islam ke Amerika dan Eropa atau wilayah manapun. TKI kita yg di Hongkong, Taiwan dan dimanapun juga tetap Islam. Di Indonesia sendiri konon yg membawa Islam adalah pedagang dari Gujarat. Mumdani, abangan, TKI, pedagang, mereka semua membawa Islam dgn biaya sendiri..setelah itu mereka mengundang ustad untuk mengisi kajian2 agama yg mereka adakan di “negara barunya” dengan biaya….???

am dki9
sejujurnya saya tidak tahu siapa itu Idi Amin, apakah dia sebesar Moh Ali si petinju, Michael Jackson, JF kennedy sehingga Pa DI menganggap dia adalah idola Anda (pembaca). setelah membaca wikipedia, jadi tahu kenapa jadi idola, mungkin karena istrinya 4. Haha…

Hardiyanto Prasetiyo
Nampaknya keberuntungan Sadiq Khan sedikit lagi akan menulari Zohran Mamdani. Keduanya kalau dipikir-pikir banyak memiliki kesamaan, keduanya sama-sama seorang muslim yg berangkat dari kelompok minoritas dimasing2 negaranya, juga keduanya sama-sama sebagai politisi, Sadiq Khan dari partai Buruh sedangkan Zohran Mamdani dari partai Demokrat, pun keduanya sama-sama berasal dari Asia Selatan India & Pakistan, 2 negara yg saling berdekatan. Bedanya, seperti yg anda tahu Sadiq Khan berhasil 3 kali jadi walikota London sedangkan Zohran Mamdani masih akan menjadi walikota. Dan Sadiq Khan di negaranya melenggang mulus dan jauh dari tindakan represif pemerintahannya sedangkan Zohran Mamdani bakalan melenggang dgn tdk mudah serta menghadapi tindakan represif dari pemerintahannya. Yang anda semua pada tahu bahwa pemerintahan Trump ketar-ketir jika Zohran Mamdani benar-benar terpilih menjadi Walikota hingga pada satu waktu Trump mengeluarkan ultimatum jika Zohran Mamdani “macam-macam” maka bantuan dana dari the Fed akan distop 100% untuk NYC. Semoga Zohran kuat seperti gajah yg baru saja dijadikan lambang.

djokoLodang
-o– CINTA SEJATI Di sebuah restoran mewah, dua wanita mengobrol sambil menikmati makan siang yang lezat. Sandra: “Kau tahu Kori, aku sungguh sangat tidak bahagia.” Korina: “Kenapa kau berkata begitu?” Sandra: “Aku tidak bisa mempertahankan seorang pria lebih dari dua minggu.” Korina: “Kau akan bertemu cinta sejati suatu hari nanti, sahabatku tersayang, dan mereka yang telah meninggalkanmu tidak tahu apa yang telah hilang dari mereka.” Sandra: “Mereka tidak salah. Aku punya masalah, aku punya ketiak yang berbau bawang!” Korina: “Oh, begitu? Jangan khawatir, aku kenal seorang pria yang kehilangan indra penciumannya karena kecelakaan.” Perkenalan pun dilakukan dan dua minggu kemudian pria itu berani memeluk dan mencium Sandra dengan mesra. Semenit, dua menit, lima menit telah berlalu. Sandra berbisik telah menemukan pria yang mencintainyi. Sepuluh menit kemudian, pria itu melepaskan pelukannya dan berkata: “Sandra, ketiakmu bau bawang..!!” Sangat terkejut, Sandra bertanya: “Bagaimana kau bisa tahu? Bukankah kau sudah tidak bisa membau lagi?” Pria: “Ya, benar, tapi mataku pedih!!!” –koJo.-

Rizal Falih
Beberapa contoh kata yang tidak sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan(EYD) antara lain: –  Apotik (salah) Apotek (benar) –  Nafas (salah) Napas (benar) –  Ijin (salah) Izin (benar) –  Hutang (salah) Utang (benar) –  Hoax (salah) Hoaks (benar) –  Diagnosa (salah) Diagnosis (benar) –  Suami (salah) Istri (selalu benar)

pak tani
Lagi ramai, tanah kesultanan Yogya ( Sultan Ground ) disewa untuk jalan tol. nominalnya 160 M untuk 40 th. Kurang lebih harga sewa 12.500 / bulan x 320.000 m2. Total keseluruhan tanah yang dimiliki kesultanan Yogya sekitar 27 juta m2. Kalau kita asumsikan tersewa 20juta m2, dengan harga sewa 5.000 saja /m2 nya, Maka tiap bulan kesultanan menerima 100M. Wow.

Liam Then
Buktinya saya entah berapa kali ditegor kawan saya yang Melayu, kalau saya ini lebih melayu daripada melayu, karena hobi rebahan saya. Yah saya cuma bisa tangkis dengan filosofi ngawur ; “Boy, kita ini hidup, cukup hidup saja ,nanti ujungnya sama, mau berhasil atau ngga, tetap ujungnya 1×2” Teman Melayu saya cuma geleng-geleng , sambil menjawab ; “kau ini dah susah sembuh, kalau mau pakai istilah kristen, kau ini bukan domba tersesat lagi, tapi sudah hilang, ditangkap dan dijual” Saya cuma bisa mesem kemudian jawab : “oklah boy, terserah, tapi pinjam 100 tetap cair kan hari ini?”

Liam Then
Hmmm….Pak DI mancing-mancing perusuh untuk diskusi tentang kenapa banyak terjadi di berbagai belahan dunia, minoritas kerap lebih berhasil. Apakah benar adanya? Karena minoritas, jadi lebih berhasil? Apakah sebabnya mereka bisa berhasil? Misalnya kaum Yahudi, mengapa mereka sangat berhasil? Tentang kaum Yahudi, saya sudah punya kesimpulan pribadi dari dulu, dari sejarahnya mereka ini kaum terusir, sejak zaman Nabi Musa, diusir,dikejar sampai harus ngungsi dari Mesir Afrika, ke Timur Tengah. Dari Timur Tengah kemudian terpaksa kabur dulu ke Eropa dan sekitarnya. Berapa ribu tahun itu? Selalu harus berjuang melawan diskriminasi, kalau tak pandai, pasti terlibas rata, habis. Sehingga yang tersisa adalah yang pandai-pandai, keturunan generasi yang kuat bertahan, ulet. Seleksi alami kurun masa ribuan tahun, bisa jadi bikin keturunan kaum Yahudi, punya kemampuan beradaptasi dan trik/skill tinggi untuk bertahan hidup. Keturunan mereka mau tak mau harus pintar, harus cerdas, karena jika tidak pintar,cerdas, tidak akan mampu bertahan menghadapi tantangan. Tapi kesimpulan diatas juga belum tentu benar, tak bisa dipukul rata, untuk katakan, bahwa minoritas baik dobel atau tripel, sebabkan mereka punya kecenderungan untuk berhasil. Ini cuma persepsi, karena jumlahnya cenderung sedikit, jika ada satu dua yang menonjol, mereka akan jadi pusat perhatian. Bisa jadi pandangan ini cuma sekedar fallacy. Status minoritas ,dobel atau tripel, tak menjamin kesuksesan.

Liáng – βιολί ζήτα
“Kisah tragis mahasiswa Universitas Chéngdū yang tewas di wilayah Kěkěxīlǐ pada tahun 2002” —> menginspirasi penulisan lagu “Love Song of the West Sea”. Lagu “Love Song of the West Sea” berdasarkan kisah nyata yang sangat menyentuh….. Kisahnya sangat panjang, tidak memungkinkan bagi saya untuk menuliskannya secara lengkap, jadi saya rangkumkan secara singkat saja. Pada tahun 2002, sebuah tim relawan perlindungan lingkungan dari Universitas Chéngdū di Sìchuān, berangkat untuk magang ke wilayah Kěkěxīlǐ di Dataran Tinggi Tibet, yang terkenal sebagai wilayah dengan lapisan oksigen-nya yang sangat tipis. Di dalam tim tersebut ikut serta sepasang kekasih mahasiswa Universitas tersebut, yaitu : Yǒng er dan Yīng. Yǒng er ditugaskan ke stasiun pengamatan, yang kondisi lingkungannya sangat sulit, dan berlokasi jauh dari base camp. Setiap beberapa hari sekali, Yǒng er kembali ke base camp untuk menemui kekasihnya : Yīng. Yǒng er tidak pernah menceritakan kesulitannya selama magang kepada kekasihnya, bahkan cenderung menutup-nutupinya, tetapi Yīng tahu persis bahwa kondisi alam di stasiun pengamatan tersebut teramat-sangat-sulit. [1/5]

Fiona Handoko
Selamat sore bp thamrin, bung mirza, bp agus, bp jokosp, bp udin, sobat tivibox, bp doni dan teman2 rusuhwan. Khoja mamdani. Sextuple. Demikian komen rusuhwan doni. Agar jalannya pak mamdani ke jabatan walikota lancar. Sebaiknya perhatikan wejangan dari seorang begawan media di negeri di kulon vanuatu. Ada 3 hambatan yang akan menghalangi pak mamdani menjadi orang besar. Dari tiga hambatan itu, 2 datang dari dirinys sendiri. Pertama, tergoda di bidang perduitan. Kedua, tergoda di bidang hubungan pria wanita. Hambatan ketiga. Faktor dari luar yang bisa menghalangi orang menuju puncak. Adalah suratan takdir. Yakni (amit2) kalau tiba2 orang yg ditakdirkan sakit, kecelakaan mendadak, atau meninggal mendadak. Kita rusuhwan rusuhwaty tentu mengamini wejangan dari sang begawan media. Tapi kita bisa menambahkan 1 wejangan ke pak mamdani. Agar beliau bisa lancar menjadi walikota, dan tidak bernasib seperti ahok. Jaga ucapan mu, karena lidah lebih tajam dari pedang. Sukses untuk pak mamdani.

Liam Then
Seorang Muslim jadi Walikota di New York, banyak yang senang dan bangga diseluruh dunia. Saya teringat seorang Khasoggi, yang tingkat kritis pandangannnya anda sudah tahu, mati termutilasi di dalam kedutaan besar Arab Saudi di Turkiye. Khasoggi juga seorang muslim , berapa muslim didunia yang menangis karena kematiannya? Hak asasi manusia jadi kayaknya hamburger, isu ini pupus tuntas, tertandas, kemudian terlupakan. Pemimpin garda depan HAM dunia, anteng saja, masih hahahihi, jabat tangan, dengan petinggi Arab Saudi, bicara tentang kolaborasi, perdagangan dan perdamaian dunia. Sementara Yaman dan Suriah, habis luluh lantak dibom oleh pesawat yang lepas landas dari banyak pangkalan militer Amerika di Timur Tengah. Kurang islam apa Yaman dan Suriah? Didunia ini sebenarnya apakah yang lebih penting dari uang dan agama, dan kepentingan negara? Kenapa kemanusiaan sering kalah dan gagal oleh mereka?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button