Disway

Realitas Utang

INDOPOSCO.ID – WAINI ada pertanyaan penting: benarkah punya utang besar itu tidak masalah.

Alasan yang sering dipakai oleh para pembela utang, Anda sudah tahu: asal dipakai untuk belanja proyek produktif dan masih dalam rasio aman terhadap GDP –30 persen.

Kemarin-kemarin pertanyaan itu memang tidak penting. Yang mempertanyakan besarnya utang dinilai kalah rasional. Penakut. Nyinyir. Kalau mau maju harus berani berutang.

Berita Terkait

Kini mempersoalkan besarnya utang itu menjadi penting. Tiba-tiba saja penting. Dalam keadaan normal punya utang besar memang tidak bahaya. Tapi dalam keadaan tidak normal seperti sekarang?

Dulunya keadaan ”tidak normal” itu dianggap tidak akan pernah datang. Segala perhitungan disesuaikan dengan proyeksi keadaan normal. Seperti orang muda yang sehat. Tidak pernah membayangkan tiba-tiba kena kanker.

Dan keadaan ”tidak normal” itu kini tiba-tiba datang. “Dunia sudah tidak akan sama lagi”. Begitu ujar banyak pemimpin negara di luar Amerika Serikat. Pun ujar pimpinan negara yang paling kecil dikenai tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat Donald TrumpSingapura.

Anda sudah tahu: Trump hanya mengenakan bea masuk barang dari Singapura 10 persen. Padahal negara-negara ASEAN lain dikenakan antara 32-46 persen.

Vietnam yang mencoba berdiri di tengah antara Amerika dan Tiongkok, di luar dugaan, dikenakan tarif paling tinggi di ASEAN: 46 persen. Jauh melebihi untuk Indonesia yang 32 persen. Padahal Indonesia dikenal sangat mesra dengan Tiongkok.

Mengapa Singapura juga mengeluhkan sikap Trump?

Jawabnya Anda sudah tahu: Singapura hidup dari perdagangan. Negara yang penduduknya sama dengan satu kota Surabaya itu tidak punya sumber daya alam. Singapura merasa hidupnya lebih baik dalam sistem perdagangan bebas.

Singapura akan susah kalau semua negara melakukan tit for tat terhadap Amerika. Semua negara menjadi hanya memikirkan diri masing-masing. Proteksionis menjadi normal baru. Akibatnya, lembaga-lembaga internasional menjadi kian kurang berfungsi.

Singapura, kata perdana menterinya, Lawrence Wong kemarin: juga menginginkan reformasi di lembaga-lembaga internasional. Termasuk di lembaga perdagangan internasional, WTO. “Yang dilakukan Trump sekarang ini bukan reformasi, tapi meninggalkannya,” ujar Wong.

NATO hampir lumpuh. WHO bisa lumpuh. WTO pasti lumpuh. Mungkin juga PBB. Dunia sudah tidak akan sama lagi. Pertumbuhan ekonomi global akan menurun.

Padahal diakui dunia bahwa jasa terbesar dari perdagangan bebas adalah: berkurangnya kemiskinan besar-besaran di dunia. Telah terjadi pemerataan kemakmuran.

Semua itu kini berakhir. Dunia harus menghadapi kenyataan baru.

Di masa lalu proteksionisme seperti itu diikuti dengan gerakan masing-masing negara mempersenjatai diri. Lalu meletuslah perang dunia kedua.

Indonesia tentu akan ikut terkena imbasnya. Saya sendiri mulai menyiapkan mental untuk keadaan lebih sulit. Saya juga mulai menata pikiran: jangan marah kalau pertumbuhan ekonomi tidak bisa mencapai 8 persen.

Tanpa ”normal baru” pun saya sudah siap bila negara tidak bisa tumbuh 8 persen. Apalagi kini dunia menghadapi ”normal baru”.

“Keadaan yang diakibatkan oleh kebijakan Donald Trump itu sangat kejam. Tapi itu sebuah realitas baru,” ujar PM Canada Mark Carney.

Kita tidak menyangka bahwa Singapura ternyata juga sedih. Padahal negara itu kaya raya. Cadangan devisanya lima kali lipat lebih besar dari kita: USD 520 miliar. Cadangan devisa itu tidak pernah dipakai. Terus bertambah. Padahal Singapura tidak punya utang. Kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk, cadangan devisa Singapura itu bernilai lebih 1.000 kali Indonesia.

Sedang kita, cadangan devisa bisa turun naik. Utang kita Anda sudah ikut hafal jumlahnya.

Utang kita yang besar itu otomatis membesar sendiri akibat perubahan kurs. Di saat tidak normal seperti sekarang, utang itu menjadi beban sangat berat.

Dalam keadaan sulit seperti sekarang mestinya para pembela utang ”mati angin”. Tapi yang berutang tidak perlu sedih. Bukan Anda yang harus membayar.(Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan Edisi 6 April 2025: Mata Jitu

Lagarenze 1301

Andai Trump tinggal di Pulau Moyo barang seminggu, hidup menyatu dengan alam, mandi di bawah air terjun Mata Jitu, dan bermain dengan hiu paus di Labuhan Jambu, mungkin ke-“gila”-annya bisa sedikit berkurang. Saya, yang belum pernah ke Pulau Moyo, kepikiran dengan ke-“gila”-an Trump soal tarif. Apakah benar ia se-gila itu? Dia berlatar belakang pengusaha. Tentu saja keputusan penting yang ia buat banyak dipengaruhi pertimbangan seorang pengusaha. Apakah pengenaan tarif tinggi yang main pukul rata terhadap suatu negara, bukan per produk dari negara tersebut, benar-benar serius dan permanen? Bagi seorang pengusaha, tawar menawar adalah keniscayaan. Selalu ada celah yang dibuka untuk negosiasi. Pengusaha yang baik tidak akan bertindak keras seperti besi, melainkan lentur seperti karet. Jadi, dalam pemikiran saya, Trump sekarang dalam posisi menunggu: apakah umpan yang ia lempar dimakan atau tidak. Tentu staf Trump sudah siap dengan kedatangan tim lobi dari berbagai negara. Negosiasi akan berlangsung dibarengi dengan syarat-syarat: aku beri ini, kamu beri apa. Saya sejak awal tidak yakin bahwa Trump akan segila itu dengan “jurus dewa mabuk” yang punya dampak pukulan balik yang besar terhadap warga AS sendiri. Trump setidaknya sudah mempersiapkan jurus lain jika situasi benar-benar tidal bisa lagi ia kendalikan. Ia pengusaha. Ia tidak mengenal istilah “point of no return”.

heru santoso

Lha komentar kok “harusnya” mendahului yang dikomentari??? Kacau deh logika”timing” antara “komentar” dan yang “dikomentari”

Maximilian

“Komentar perusuh Heru Santoso kemarin benar”. Agaknya kepala kampung CHD ada tersilap lupa untuk memberikan titel yang lebih jangkep. Jika salah satu warga kampung CHD bernama Mirza Mirwan kemarin lusa dianugerahi gelar “perusuh baik”, tentu penerima anugerah “perusuh award” yang baru kali ini — Heru Santoso — perlu diperjelas lagi, kategori perusuh jenis mana yang diterima? Maka perlu kita tengok sejenak, komentarnya bagaimana. Setelah saya amati, dan setelah saya analisa, dan setelah saya timbang dan melakukan kontemplasi sembari mengunyah wafer kakao produksi Sukabumi, elok dan layak Heru Santoso dianugerahi gelar “Perusuh Telat”. Lho? Kepala suku kampung CHD sendiri yang bilang begitu. Komentar informasinya telat. Nah, jadi, timing itu adalah kunci. Bahkan merusuh pun jika telat bakal jadi anakronis dan aneh. Bayangkan, ada kerusuhan hebat di Bunderan HI Jakarta, mahasiswa dan warga tumpah ruah turun ke jalan bawa batu, kayu, es batu, serta Marimas. Anda tertarik untuk ikut terjun. Anda bawa juga berbongkah-bongkah batu, kayu penyok, dan nasi bungkus. Siap berjuang bersama rakyat. Ealah, ternyata kerusuhannya sudah bubar sejak kemarin lusa. Momen gregetnya sudah lewat. E lha tapi kan narasi liburan pelesirannya kepala suku kampung CHD kan selalu lebih awal eksis dibanding informasi komentar perusuh Heru Santoso. Berarti logis dong, jika terjadi gap di telatnya informasi? O, kalau itu gampang solusinya: ajak semua komentator CHD kalau mau liburan lagi.

Mirza Mirwan

Di kita, yang suka demonstrasi menentang kebijakan pemerintah itu biasanya mahasiswa. Tetapi di Amerika justru khalayak umum. Dan biasanya terkoordinasi dan berlangsung serentak di berbagai kota besar. Seperti “50501 Rally” yang berlangsung 5 February 2025 dulu — pernah saya tulis di kolom komentar. Nah, Sabtu kemarin (tadi malam di sini) terjadi lagi demonstrasi dengan tema “Hands Off”. Dan seperti saat demonstrasi bertema 50501 dulu, demonstrasi “Hands Off” juga berlangsung di berbagai kota: Washington DC, New York City, Boston, Philadelphia, Chicago, Los Angeles dan kota-kota lain. Di tiap kota diikuti ribuan orang dengan poster bertuliskan macam-macam. Bahkan juga beelangsung di kota-kota Eropa. Sasaran demo adalah Trump dan Elon Musk yang, menurut demonstran, keduanya menganggap Amerika milik mereka — this country belongs to them. “Mereka (Trump & Musk: MM) mengambil apa saja yang dapat mereka ambil — dana perawatan kesehatan kita, data kita, pekerjaan kita dan layanan kita — dan menantang dunia untuk menghentikan mereka. Ini adalah krisis, dan sekaranglah saatnya untuk bertindak!” bunyi rilis dari koordinator sebelum demo. “Kita tak akan tinggal diam. Kita akan bangkit dan berkata ‘jangan usik negara kita’. Kita akan bangkit dan berteriak ‘jangan usik kontrak kita’. Kita akan bangkit dan memekik ‘jangan usik demokrasi kita, jangan usik kemerdekaan kita!” kata Everett B. Kelley, presiden AFGE (KORPRI-nya Amerika), dalam orasi di National Mall, Washington DC.

Em Ha

Bolu Sumbawa. Tahukah anda apa Bolu Sumbawa itu? Kue bolu tenggelam dalam cairan gula merah. Enaknya terpermanai. Tak terbilang, tak terkira. Euuunnaak pool. Sejak kecil sajian Bolu Sumbawa selalu ada di kapra’ (nampan). Munculnya momen tertentu. Pesta atau aqiqah. Kami di Sumatera. Bugis membawa nama Sumbawa. Penasaran saya kenapa? Sepenasarannya kenapa pakai Lipa Sabbe (Sarung Samarinda) jadi tradisi. Cerita punya kisah. Sultan Harunarrasyid I (1674-1702) Raja Sumbawa punya trah Banjar. Bapaknya Raden Subangsa dari Kesultanan Banjar. Sultan Harunarrasyid I menikah dengan Halimah Karaeng Tanisanga anaknya Raja Tallo ke-10 I Mappaijo Daeng Manjauru. Apakah talian kasih Raja dan Ratu melahirkan Bolu Sumbawa?. Tentu tidak. Ini secuil cerita sejarah. Tepung beras dan gula merah melahirkan Bolu Cukke. Bolu Sumbawa menaklukkan lidah.

Edy Yanto

Sanksi tarif dri Trump ke asia terutama paling rendah di rasa kan oleh Singapura…hanya 10 %.. sedangkan kan yg lain di atas 30 % Apakah semua barang keluar dri Singapura kena 10% … artinya tambah kaya Singapura..ngerti kan maksud saya.. Trader nya makin ramai..yg buka kantor perusahaan ke sana tambah rame..widihhh enak benar Singapura..i Maaf ini perkiraan atau prediksi saya aja..

Amat K.

Bule Bulai “Banyak pula turis bule datang ke Mata Jitu.” Jika mengacu pada KBBI, (perhatikan) lema “bule” yang punya tiga arti: 1. a (ajektiva; kata sifat) cak ‘bulai’ 2. n (nomina; kata benda) cak ‘orang (binatang dan sebagainya) berkulit putih 3. n (nomina; kata benda) cak ‘orang kulit putih (terutama orang Eropa dan Amerika; orang Barat. Nah, ada label cak (cakapan) di situ. Artinya, kata itu merupakan ragam informal. Biasanya digunakan dalam percakapan sehari-hari. Jarang dalam forum resmi atau dokumen formal. Lihat lagi kata “bulai”. 1. n (nomina; kata benda) ‘putih seluruh tubuh dan rambutnya karena kekurangan pigmen; andan; balar’ Tidak ada label “cak” (cakapan) di situ. Artinya, kata baku. Sebenarnya, ada beberapa orang Barat yang merasa tidak nyaman dengan panggilan itu. Itu disebabkan “bule” berasal dari “bulai”. Mereka menganggapnya “rasis”. Punya konotasi yang agak menghina, kata Tom Pepinsky. Katanya mirip seperti “‘whitey’ dalam bahasa Inggris Amerika, ‘gwai loh’ di Hong Kong, ‘ang mo’ di Singapura, ‘mat salleh’ di Malaysia, dan ‘farang’ di Thailand”. “Bule” mulai ramai digunakan pada dekade 60-an. Dipopulerkan oleh almarhum Om Ben (Benedict Anderson), orang dari kalangan mereka sendiri. Memang, kala itu panggilan untuk orang Barat lazimnya adalah “Tuan”. Sangat kolonial. Menurut Om Ben, panggilan “bule” lebih bersahabat, lebih egaliter. Om Ben memang bule yang sangat pro-Indonesia. Cinta Indonesia.

fushiguro megumi

padaal kalau mencari pantai yang masi asli belum terjamah hiruk pikuk manusia di Klatim banyak . salahsatu nya Teluk sulaiman sangat indah masih asri (dulu) . apalagi pantai lamin guntur sangat eksotis hening tanpa listrik , pantai di mana masih banyak penyu berkeliaran ,pohon nyiur berjejer sepanjang pantai . kalau mau ketemu hiu tutul ada di sekitar pulau kaniungan dan talisayan . yang hobi mancing ikan melimpah ruah di laut yang masih bersih . air terjun ada di teluk sumbang untuk kesana hanya bisa berjalan kaki menerobos hutan ,air terjun nya lebih tinggi dari yang di pulau moyo .

heru santoso

Mata Jitu air terjun terbaik di seluruh Indonesia. Kalimat itu sangat positif dan bisa menjadi buaian bagi pembaca. Waktu ke Moyo tentu saya juga terbuai untuk ke Mata Jitu. Sesampai di lokasi sempat jeda sebentar, mencari-cari sudut pandang dimana yang tepat untuk mendapatkan kehebatan airterjunnya. Namun akhirnya saya ikuti saja saran pemandu lokal: melompat dari tebing terjun ke kolam airterjun itu. Toh kalau disurvey tidak ada yang pernah menolak bahagianya mencebur dan bermain air di kolam. Termasuk saya. Bahagianya bermain air itu sampai lupa mencari keindahan airterjunnya. Air terjun yang diklaim Pak DI sebagai terbaik di seluruh Indonesia itu. Klaim ini mungkin klaim paling rusuh sepanjang perjalanan mudik lebaran. Namun perusuh senior tidak pernah salah. Tentu saja menjadi air terjun terbaik, kalau sample pembandingnya yang disurvey adalah debit dan elevasi air yang bakal diterjunkan untuk pembangkit mikro hydro…. CHD hari ini membuat logika dan konteks jadi berantakan demi tulisan positif. Apalagi me-seharuskan berkomentar sebulan sebelumnya tulisan terbit…. wakakakakaaaa Titel “Perusuh Senior” di kaos perusuh itu termaknai benar……benere dewe

Siswa Kelas 2 SMP

Dan untuk komentar Paman Jokosp, perihal mengapa Allah (seolah?) membiarkan kekejaman Zionist terus terjadi, dan apakah itu artinya doa umat Islam tidak sampai kepada Allah, maka jawaban sederhana saya adalah… Jika Paman ada di tengah-tengah bentrok kerusuhan antara mahasiswa dan aparat, satu hal yang dapat dipastikan adalah: Paman Jokosp pasti akan menerima lemparan batu, hantaman kayu, tendangan aparat, tinjuan mahasiswa, dan sederet kekerasan fisik lainnya yang tidak karuan dari dua belah pihak. Lalu, Paman Jokosp tidak menyingkir juga dari tempat tersebut, tidak juga secepatnya menyelamatkan diri, dan terus berdiam diri di tempat konflik berbahaya tersebut. Nah, apakah Allah yang salah, ataukah Paman Jokosp yang salah? Silakan direnungi hal logis sederhana ini dulu.

Siswa Kelas 2 SMP

Paman Mirza Mirwan dan Paman Jokosp Dengan takzim dan kerendahan hati, izinkan saya menyanggah sekelumit presuposisi Paman berdua. Mohon bedakan, antara Israel, Yahudi, dan Zionist. Israel itu mengacu kepada nama lain, dari nabi mulia, Ya’qub ‘alaihissalam. Anak-anak keturunan Nabi Ya’qub, dinamai Banu atau Bani (anak-anak) Israel (Ya’qub ‘alaihissalam). Yahudi, adalah entitas suku Bani Israel dari keturunan Yehuda, salah satu putera Nabi Israel (Ya’qub ‘alaihissalam), yang kemudian menurunkan keturunan dengan figur besar seperti Nabi Daud, Nabi Sulaiman, hingga Isa putera Maryam. Adapun Zionist, ini adalah gerakan politik ekstrim dari sebagian, mohon dicatat, dari sebagian, etnis Yahudi… yang menghendaki tanah Yerusalem / Palestina, menjadi milik mereka. Dan, tidak semua orang Yahudi setuju dengan penjajahan militer yang dilakukan Zionist. Malah banyak kelompok Yahudi yang menentang kebiadaban Zionist dan menginginkan agar pendudukan atas Palestina dihentikan. Di antaranya: Jewish Voice for Peace, IfNotNow, kelompok Yahudi Ortodoks Neturei, International Jewish Anti-Zionist Network, Rabbis for Human Rights, Jewish Alliance Against the Occupation, All That’s Left Anti-Occupation Collective, Open Hilel, Jews for Justice for Palestinians, Tzedek, Jews for Palestinian Equality. Menganggap bahwa semua Yahudi / Israel itu pasti adalah Zionist, itu sama saja seperti menganggap bahwa semua Muslim itu pasti adalah ISIS / al-Qaeda / teroris.

Mirza Mirwan

Kapan itu, setelah membaca berita kebiadaban Israel atas warga Gaza, Si Kecil pernah bertanya, mungkinkah karena Allah sudah berfirman bahwa bangsa Israel dilebihkan dari bangsa lain di jagad ini, seperti tersurat dalam Al-Baqarah ayat 47? — وانّي فضّلتكم على العلمين. Waktu itu saya hanya bisa menjawab bahwa manusia tak bisa sepenuhnya memahami semua kehendak Allah. Pun “Aku lebihkan kalian (فضّلتكم)” di ayat tersebut dalam konteks zaman kenabian Musa alaihissalam. Bukan zaman sekarang. Sesungguhnyalah Israel itu bisa arogan karena didukung Amerika sebagai “ironclad ally”-nya. Tak peduli presiden Amerika dari GOP atau Demokrat. Kritik dan kecaman boleh datang dari seluruh dunia, tetapi selama Amerika mendukung, ya tetap saja arogan. Korban tewas di Gaza, tidak teemasih yang masih terkubur di reruntuhan, sudah mencapai 50.669 jiwa — kurang lebih sama dengan populasi Wukro, kota di Ethiopia yang dilewati Pak DI ketika bermobil dari Mekelle ke Negash sebelum Ramadhan yang lalu. Sementara yang terluka 115.225 orang, kebanyakan harus diamputasi tangan adan kakinya. Kalau saja Tzahal (IDF) tidak menggunakan bom MK-84 (yang 500 pound atau 2000 pound) untuk menyerang Gaza, mungkin korbannya tak sebanyak itu. Pernah saya tulis, daya ledak MK-84 (500lbs) bisa membunuh dan menghancurkan apa saja dalam radius 20m. Apalah lagi yang 2000lbs. Entah sudah berapa ribu bom MK-84 yang digunakan Tzahal untuk menghujani Gaza. Dan Tzahal mendapatkan bom itu secara cuma-cuma dari Amerika.

Lagarenze 1301

“Terpermanai” atau “tepermanai”? Saya menggunakan “tepermanai”. Sesuai kaidah bahasa. Kata dasar tepermanai adalah permana. Maknanya: banyaknya (kuantitas), bilangan. Permana diberi awalan ter- dan akhiran -i, maknanya menjadi: tiada terbilang (banyak sekali), tiada ternilai (berharga sekali). Kenapa kok awalan ter- menjadi te- (huruf r luluh)? Dalam kaidah bahasa, huruf r pada awalan ter- (maupun ber-) akan luluh jika mengikuti kata yang suku pertamanya diawali “r” atau suku pertamanya diakhiri “-er”. Contoh kata yang menggunakan aturan ini:  Ter + ramah = teramah Ter + rawat = terawat Ter + riang = teriang Ter + pergok = tepergok Ter + percaya = tepercaya Ter + cermin = tecermin Ter + bersih = tebersih Aturan ini juga berlaku untuk awalan “ber-“.  Contohnya: Ber + kerja = bekerja Ber + serta = beserta Lalu, kenapa para bahasawan membuat kesepekatan itu? Satu di antaranya, untuk konsistensi.

Lagarenze 1301

Sebenarnya, Bung Heru Santoso sudah menyampaikan alert tentang Pulau Moyo sejak 24 Maret, pada komen CHD berjudul “Setahun Sekali”. Namun, saya kira, agenda Pak Dis dan keluarga pada saat itu sudah terjadwal dan EO yang meng-handle tidak bisa lagi mengubahnya. Kalaupun Pak Dis membaca komen di edisi 24 Maret itu, mengingat jiwa kewartawanan Pak Dis, saya yakin ia tidak akan membatalkan begitu saja perjalanan ke Pulau Moyo. Pasti ada rasa penasaran dan keingintahuan yang besar. Ingin mengalaminya sendiri. Melihat dengan mata kepala sendiri. Bahwa hasilnya “beda antara buaian dan kenyataan” (seperti diingatkan Bung Heru Santoso), itulah risiko kewartawanannya. Wartawan tak selalu dapat berita bagus. Perencanaan berita yang sangat rinci bisa ambyar ketika berada di lapangan. Pak Dis dan keluarga sudah telanjur ke Pulau Moyo. Pasti ada sedikit rasa menyesal juga. Yang campur aduk dengan penyesalan karena telat mengetahui keberadaan Labuhan Jambu.

Leong Putu

Tapi bagi Pak Bos, pasti masakan sumbalah yang paling enak. Duren sumba juga lezat. Apalagi Wang bu liau sumba, sampai mbungkus dengan alasan untuk istri…wkwk Sumba : Sumbangan ko konco, alis kekkek’an…wkwk

Er Gham 2

Saya pernah ke salah satu pantai di Pulau Waingapu. Luar biasa indah. Pasir putih halus tanpa bebatuan kerikil. Saking jernihnya, Anda bisa melihat kaki teman Anda yang sedang berendam sepinggang di air lautnya. Dari pantai tampak dua warna air laut. Yang jernih dan biru muda. Sepanjang pantai ditumbuhi pohon cemara. Anehnya, pantai ini belum menjadi wisata yang dikelola oleh pemda setempat. Tidak ada petunjuk bahwa ini pantai wisata. Anda bebas bebas saja memasuki kawasan pantai ini. Di Ende, Flores, juga ada pantai yang sepertinya belum dikelola. Hanya ada warga lokal — yang kebetulan menjual air kelapa muda — membuat toilet darurat. Tidak ada tarif masuk. Jalan ke arah pantai hanya jalan tanah biasa yang bisa dilewati satu mobil. Waktu saya ke sana, hanya ada beberapa turis bule. Tidak tampak turis domestik. Pantainya indah sekali dengan ombak yang tenang. Di kawasan nusa tenggara, memang banyak sekali pantai indah yang belum dikelola menjadi lokasi wisata. Sehingga aksesnya terbatas. Jalan kampung dengan kondisi seadanya. Hanya warga lokal saja yang sepertinya menikmati keindahan pantai pantai itu. Walau mungkin makan dan hidup seadanya, mereka setiap hari bisa bersyukur hidup di tengah ‘surga’. Bukan di tengah hutan beton, pagar tinggi, kemacetan, polusi udara, dan selalu khawatir akan keamanan.

Siswa Kelas 2 SMP

Baik. Agaknya ini adalah satu-satunya tulisan CHD yang membuat otak saya nge-hang sejenak (untung tidak sampai ngebul apalagi sampai meleduk). Apa pasal? Lha itu, Kakek Dahlan bilang, bahwa Paman Heru Susanto telat, dan mestinya komen sebulan lalu. Woiya, kita memang sudah berada di zaman di mana teknologi teleportasi antar dimensi waktu sudah bukan barang aneh lagi. Ayo, Paman Heru! Naik mesin waktu dulu, set waktunya agar Paman bisa mencelat ke waktu satu bulan ke belakang! Xixixi

Fiona Handoko

Selamat siang bp thamrin, bung mirza, bp agus, bp udin, bp em ha, bp jokosp dan teman2 rusuhwan. “Mau negosiasi soal tarif impor, tapi indonesia tak punya dubes di AS. ” Demikian berita di kompas. Com. Ternyata jabatan dubes indonesia untuk negara uwak sam. Kosong sejak july 2023. Karena dubesnya, rosan roeslani diangkat jadi wamen bumn. Hanya pak jokowi dan pak prabowo yang tahu. Mengapa hingga 2 tahun indonesia tidak punya duta besar di as. Padahal, di ethiopia saja indonesia punya duta besar. Apakah sebegitu sulitnya cari dubes? Mungkin rusuhwan bung mirza boleh diusulkan abah ke pak prabowo. Untuk mengisi kursi dubes yg sedang lowong.

Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺

@SISWA KELAS 2 SMP.. Saya setor PR ya. Menormalkan bahasa jaman “kiwari”.. ### SOAL. Jika tuan ada seiris kenan untuk menjejakkan kaki ke kampung halaman kami yang ringkih dan bopeng ini, di mana denyar pijar matahari harus sudi lindap karena pikuk rimbunnya dedaunan dari pohon-pohon yang menjulang, dan oleh karenanya warga dari sembarang daerah menamai kampung ini sebagai jannah, maka kami berani pastikan, tuan bakal kerasan memungkasi patah demi patah usia senja tuan, dan tahu-tahu, genap waktu satu windu mendadak sudah berlalu. JAWABAN. Jika Anda memiliki keinginan untuk mengunjungi kampung kami yang sederhana dan penuh kekurangan ini, di mana sinar matahari harus bersabar karena tertutup oleh rimbunnya dedaunan dari pohon-pohon tinggi, dan oleh karena itu wisatawan dari berbagai daerah menyebut kampung ini sebagai surga, maka kami yakin Anda akan betah menghabiskan waktu di sini. Tanpa terasa, delapan tahun pun akan berlalu begitu saja.

Agus Suryonegoro III – 阿古斯·苏约诺

PETUALANGAN LADY DIANA DI PULAU MOYO.. Lady Diana mengunjungi Pulau Moyo pada tahun 1994 selama sekitar satu minggu, tuk mencari ketenangan dari tekanan pernikahannya dengan Pangeran Charles. Ia terbang dari London ke Bali, lalu melanjutkan perjalanan dengan pesawat kecil ke Sumbawa Besar dan menggunakan kapal pelesir menuju pulau tersebut. Diana tidak sendirian. Ia ditemani beberapa teman dekat dan pengawal pribadi. Selama di Amanwana, ia menikmati berbagai aktivitas santai seperti berenang di pantai yang indah, menyelam untuk melihat kehidupan bawah laut yang kaya, serta berkemah dalam tenda mewah. Waktu itu juga dimanfaatkan untuk meditasi dan relaksasi, dalam suasana, jauh dari sorotan media. Kesan Lady Diana terhadap Pulau Moyo sangat positif. Ia merasa tenang dan damai selama tinggal di sana, merasakan keindahan alam liar yang menenangkan jiwa. Pengalaman ini memberinya kesempatan untuk merenungkan hidupnya serta menemukan kembali ketenangan batin. Dalam wawancara setelah kunjungannya, ia menekankan pentingnya waktu sendiri bagi kesehatan mentalnya. Pulau Moyo menjadi salah satu tempat berkesan dalam hidupnya karena memberikan ruang bagi dirinya untuk beristirahat sejenak dari segala tekanan sebagai anggota keluarga kerajaan Inggris.

Liáng – βιολί ζήτα

iseng-iseng saja “Air Terjun Janda” Dulu sekali, saya pernah ikut berwisata ke “teritorial-nya Prof. Pry”….. Dan….. ke Coban Rondo juga….. Saya masih ingat kisah yang diceritakan oleh seseorang pada waktu berwisata itu, mengenai “Coban Rondo”….. Tepatnya, yang saya ingat adalah : “betapa JAHATnya yang bernama Joko” yang ingin merebut Dewi Anjarwati dari suaminya (Raden Baron Kusuma)….. hmm….. maksud saya….. Joko Lelono, bukan Bapack² yang bernama Joko yang ada di sini…..

Juve Zhang

Baru bisa log in sekarang maka mau komen tentang Kota Maksiat Sihaounuk Ville …..Kamboja…yg konon apapun ada…Judi casino….Judol kantor pusat operasional….narkoba….. Prostitusi…. banyak orang kita kerja disana…. operator Judol …wkwkwk… mangsa orang sini yg doyan Judol….maka orang kita yg Giring mereka ber Judol….omset bagus….saking hedonis nya banyak konon yg kena candu narkoba…kena Angpao HIV …. pokoknya ini kota hedonis segala bangsa masuk ….anda resiko kena narkoba dan angpao HIV….pulang kampung kemudian…..oleh oleh kerja di kota hedonis…..yg cerdik memang Kamboja….nyari duit panas …. pencucian uang narkoba….dll masuk negara nya…..pantas saja Om Jin Ping melarang Judi casino dan Narkoba di wilayah beliau….om Jin Ping ingin orang kerja Produksi….kerja pabrikan…..bukan muter dadu….rolet….blackjack dll….om Jin Ping tahu Narkoba…. Judi casino bikin rakyatnya kecanduan….malas….habis duit….maka semua dilarang operasi di tanah daratan Tiongkok….. Singapura.. Malaysia ambil judi Casino saja Narkoba Gantung di penjara….. cukup mengerikan……akan halnya kota hedonis ini semua ada…3 in one…..wkwkw…Kamboja memang buat kota hedonis terbesar di Asia…..anda masuk sana berubah menjadi Sangat hedonis konon itu cerita wartawan investigasi yg ke sana ……hati hati wisata ke sana….anda bisa ikutan hedonisme……wkwkw

Laely Awwaly

Sekarang dah selesai usai acara lebaran mudik lebaran, bersungkem, kini harus kembali lagi beraktifitas lagi bekerja lagi, lebaran berkumpul keluarga,suka cita, haru, dan banyak lagi, macet dijalan, tak sedikit pula pengorbanan baik tenaga, fikiran dan uang tabungan,,,, semua demi lebaran, tapi kog beda dengan abah ya,,,,,,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button