INDOPOSCO.ID – Di antara kabut tebal yang menutupi lereng-lereng perbukitan Sumatera Utara (Sumut), upaya penyelamatan dan penyaluran bantuan terus bergerak tanpa menunggu waktu baik. Meski kondisi wilayah masih kacau pascabanjir besar dan longsor yang melanda sejumlah daerah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut tetap melakukan dua tugas penting secara bersamaan, mencari warga yang hilang serta menyalurkan logistik ke desa-desa terdampak yang kini terputus.
Pemprov Sumut mengakui bahwa jalur darat praktis lumpuh total. Ratusan titik longsor memblokir akses utama, jembatan hilang diterjang banjir, dan sinyal komunikasi tak lagi bisa diandalkan. Situasi ini membuat banyak kecamatan benar-benar terisolasi, termasuk wilayah yang sebelumnya mudah dijangkau.
Di tengah situasi yang menekan, Gubernur Sumut, Bobby Nasution menegaskan bahwa seluruh tim gabungan masih berpacu dengan waktu. Menurutnya, kendala di lapangan jauh lebih kompleks daripada sekadar cuaca buruk.
“Masalah terbesar yang kita hadapi saat ini adalah akses yang terputus, listrik mati, dan komunikasi yang tidak berjalan. Kondisi ini membuat informasi kebutuhan warga di wilayah terisolir sulit didapat, bahkan oleh tim TNI dan pihak kecamatan yang sudah berada di lapangan,” ujar Bobby dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Senin (1/12/2025).
Situasi kritis tersebut membuat pemerintah daerah harus mengambil keputusan cepat. Fokus diarahkan pada penyisiran 10 titik paling terisolir, sebuah strategi untuk memastikan tidak ada wilayah yang benar-benar terputus dari aliran logistik. Pemeriksaan dilakukan secara berkala untuk memantau apakah bantuan yang dijatuhkan dari udara mencapai sasaran.
“Karena itu, hari ini kami fokus menyisir 10 titik paling terisolir untuk memastikan logistik tetap bisa tiba, dengan pengecekan yang terus dilakukan secara berkala. Jalur darat masih tidak bisa ditembus, dan helikopter pun tidak dapat mendarat karena medan yang tidak memungkinkan. Satu-satunya cara adalah menjatuhkan bantuan melalui udara,” jelas Bobby.
Langkah itu mulai membuahkan hasil. Beberapa daerah seperti Tukka dan Lumut telah menerima paket bantuan—mulai dari makanan siap santap, selimut, hingga perlengkapan medis. Namun masih ada banyak wilayah lain di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) yang belum tersentuh secara menyeluruh, terutama karena kondisi geografis yang sangat ekstrem.
Di tengah semua hambatan tersebut, Bobby menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menghentikan gerak. Ia menjamin bahwa seluruh warga terdampak akan mendapatkan pertolongan, meski jalur menuju mereka harus dibuka perlahan.
“Di tengah semua keterbatasan ini, kami akan tetap bergerak. Bantuan harus sampai. Tidak boleh ada satu pun warga yang tertinggal,” tegasnya. (her)









