INDOPOSCO.ID — Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf/Wakil Kepala Badan Ekraf) Irene Umar menerima audiensi dari manajemen CODA, perusahaan global di bidang monetisasi dan pembayaran konten digital. Pertemuan ini membahas peluang kolaborasi strategis untuk memperkuat industri gim nasional, meningkatkan kemampuan developer lokal, dan membuka akses pasar internasional bagi produk buatan Indonesia.
“Kreativitas developer Indonesia luar biasa, tetapi tanpa strategi monetisasi yang tepat, potensi mereka tidak akan maksimal. Pemerintah berkomitmen memberikan akses pengetahuan, pasar, dan kolaborasi agar gim lokal dapat bersaing di tingkat global,” ujar Wamen Ekraf Irene dalam audiensi di Autograph Tower, Jakarta, Senin (17/11/2025).
CODA, yang berdiri pada 2011, dikenal dengan platform seperti Codashop, Codapay, dan Coda Custom Commerce dipercaya oleh lebih dari 300 penerbit dan menjangkau lebih dari 200 juta pelanggan di seluruh dunia. Dengan dukungan lebih dari 90 persen metode pembayaran lokal maupun internasional, CODA menjadi mitra strategis bagi developer yang ingin memperluas jangkauan dan meningkatkan pendapatan.
Selain itu, pertemuan membahas inisiatif global CODA yang bisa diadaptasi di Indonesia, termasuk aktivasi gim di public space seperti bandara dan stasiun, serta kolaborasi IP lintas sektor. Wamen Ekraf Irene menekankan bahwa 2026 akan menjadi momentum penting untuk akselerasi industri gim, melalui ekspansi gim lokal, pelatihan skala besar bagi talenta muda, dan promosi IP nasional di pasar internasional.
“CODA hadir sebagai mitra strategis yang dapat membantu pengembangan ekosistem gim Indonesia. Kementerian Ekonomi Kreatif / Badan Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf / Badan Ekraf) akan memfasilitasi penjajakan kolaborasi agar gim lokal bisa berkembang lebih luas, tidak hanya di pasar domestik tetapi juga memiliki kesempatan di pasar internasional,” kata Wamen Ekraf Irene.
Wamen Ekraf Irene juga menekankan pentingnya monetisasi sebagai pilar utama pertumbuhan industri gim. Shane Happach selaku CEO CODA menyampaikan kesiapan perusahaan untuk mendukung pengembangan developer dan ekosistem lokal.
“Saat Indonesia Game Week, kami ikut membahas isu monetisasi yang jarang diangkat. CODA ingin membantu gim Indonesia dikenal secara internasional, termasuk melalui blog yang memberikan wawasan monetisasi dan spotlight gim lokal. Fokus kami adalah mendukung keberlanjutan bisnis developer, meningkatkan kemampuan monetisasi melalui pelatihan, serta mendorong mindset pertumbuhan untuk go international. Kami juga siap berkontribusi pada kebijakan industri, termasuk implementasi Perpres Nomor 19/2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional,” kata Shane.
Penjajakan kolaborasi ini sejalan dengan program prioritas ASTA EKRAF, yang mencakup penguatan talenta lokal, ekspansi pasar, literasi digital, dan kebijakan industri berkelanjutan. Dalam konteks tersebut, Muhammad Neil El Himam sebagai Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Kementerian Ekraf menyebutkan peluang kolaborasi dengan CODA.
“Kolaborasi dengan CODA membuka peluang besar untuk memperkuat talenta lokal (TALENTA EKRAF), menyorot gim Indonesia di panggung global (PASAR EKRAF), meningkatkan kesadaran pengguna terhadap risiko digital (SINERGI EKRAF), dan memberikan masukan untuk kebijakan industri yang adil serta berkelanjutan (EKRAF BIJAK),” kata Neil El Himam. (ney)









