• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposco.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nusantara

Taman Safari Bogor Kembangbiakkan Kodok Merah yang Hampir Punah

Folber Siallagan by Folber Siallagan
Kamis, 17 April 2025 - 03:33
in Nusantara
kodok

Kodok merah di Taman Safari Indonesia (TSI), Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. ANTARA/HO-Taman Safari Indonesia

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat berhasil mengembangbiakkan dan menetaskan empat ekor kodok merah atau leptophryne cruentata untuk pertama kali di luar habitat alaminya.

Direktur TSI, Jansen Manansang, di Cisarua, Rabu, menjelaskan bahwa satwa tersebut merupakan spesies endemik Jawa yang terancam punah.

“Ini merupakan pencapaian luar biasa dalam upaya penyelamatan salah satu permata alam langka Indonesia,” kata dia.

Selama proses perkawinan, kodok merah jantan mengeluarkan suara khas yang belum pernah didokumentasikan sebelumnya. Para peneliti mencatat bahwa dalam sekali bertelur seekor kodok merah betina dapat menghasilkan 50 hingga 150 butir, jumlah yang relatif kecil karena strategi reproduksi yang selektif dan habitat terbatas spesies ini.

“Kami telah bekerja keras untuk menciptakan kondisi habitat yang ideal bagi reproduksi kodok merah, dengan mereplikasi secara tepat suhu, kelembaban, dan faktor lingkungan dari habitat alaminya di pegunungan Jawa Barat. Prestasi ini membuktikan komitmen Taman Safari Indonesia dalam mendukung agenda konservasi nasional dan global,” ujarnya.

Satwa yang berstatus dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 itu kini menjadi simbol penting upaya penyelamatan keanekaragaman hayati Indonesia yang terancam akibat perusakan habitat dan perubahan iklim.

Jansen menyebutkan, prestasi ini menandai tonggak penting dalam upaya global melindungi keanekaragaman hayati, khususnya amfibi yang terancam punah. Keberhasilan program penangkaran ini diharapkan dapat diterapkan untuk spesies langka lainnya, serta mendukung program pelepasliaran di masa depan.

Sementara Vice President Life Science TSI dr Bongot Huaso Mulia mengatakan tim konservasi TSI Bogor berhasil mendokumentasikan seluruh proses reproduksi dan metamorfosis spesies langka ini, mulai dari perkawinan, peneluran, hingga perkembangan menjadi kodok dewasa.

Tim konservasi berhasil mendokumentasikan tahapan metamorfosis lengkap. Dimulai pada hari ke-0-4 masa perkembangan telur. Hari ke-6-18 fase pembentukan mulut dan organ internal, berudu sudah mulai aktif mencari makanan di bebatuan.

Hari ke-60-76 fase yang menunjukkan perkembangan morfologis yang signifikan, ditandai dengan pertumbuhan kaki belakang dan diikuti dengan pertumbuhan kaki depan. Hari ke-90-95 berudu menyelesaikan metamorfosis dan pertama kali melangkah ke darat, dan ekor secara bertahap menyusut.

Kemudian, hari ke-95-100 tahapan dimana kodok merah menyelesaikan seluruh tahapan metamorfosisnya dan sepenuhnya beradaptasi untuk kehidupan di darat.

“Dokumentasi lengkap siklus hidup kodok merah yang kami lakukan memiliki nilai ilmiah yang sangat tinggi. Kami menemukan bahwa kualitas air dan mikrohabitat yang spesifik menjadi faktor krusial dalam keberhasilan reproduksi spesies ini,” kata dr Bongot.

Diketahui, kodok merah dikenal sebagai “Bleeding Toad” karena warnanya yang merah mencolok, spesies ini hanya ditemukan di beberapa lokasi terbatas di Pulau Jawa dan termasuk dalam daftar merah IUCN The International Union for Conservation of Nature (IUCN) dengan status konservasi “kritis” (Critically Endangered) sebagai spesies terancam punah. (bro)

Tags: Kodok MerahTaman Safari Bogor
Previous Post

Jalan Arah Pelabuhan Tanjung Priok Macet Parah, Antrean Kontainer Mengular

Next Post

Pentingnya Deteksi Dini Pembengkakan Pembuluh Darah di Otak

Related Posts

WhatsApp Image 2025-11-11 at 07.53.30
Nusantara

Gempa Dangkal Guncang Tenggara Cilacap di Jateng, BMKG: Ini Kedalaman Hiposenter

Selasa, 11 November 2025 - 08:55
priguna
Nusantara

Vonis terhadap Dokter Priguna Telah Akomodasi Hak-Hak Korban

Selasa, 11 November 2025 - 01:11
soni
Nusantara

Andra Soni Perintahkan ASN Pemprov Banten Responsif pada Permasalahan Masyarakat

Senin, 10 November 2025 - 23:23
Wawancara Hasil Riset Mhasiswa.
Nusantara

Langkah Mitigasi Bencana, DMC Dompet Dhuafa Gulirkan Sekretariat FPRB Medana

Senin, 10 November 2025 - 19:39
semeru
Nusantara

Gunung Semeru Kembali Bergolak, Letusan Capai Ratusan Meter!

Senin, 10 November 2025 - 13:51
kapolda-banten
Nusantara

Peringati Hari Pahlawan 2025, Ini Pesan Kapolda Banten

Senin, 10 November 2025 - 11:32
Next Post
otak

Pentingnya Deteksi Dini Pembengkakan Pembuluh Darah di Otak

BERITA POPULER

  • jecoo

    Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    822 shares
    Share 329 Tweet 206
  • Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    705 shares
    Share 282 Tweet 176
  • Hasil Liga Champions: Liverpool-Bayern Menang Tipis, Arsenal-Tottenham Berpesta

    675 shares
    Share 270 Tweet 169
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    669 shares
    Share 268 Tweet 167
  • Hansip yang Gagalkan Curanmor di Cakung Meninggal Dunia Usai Tertembak

    662 shares
    Share 265 Tweet 166
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.