• Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Headline

Tiga Bulan Tak Hujan, Sejumlah Daerah Mulai Alami Kekeringan

Redaksi Editor Redaksi
Rabu, 24 Juli 2024 - 09:09
in Headline
kering

Foto udara kawasan persawahan yang mengering di Lombok Timur, NTB, Rabu (12/6/2024). (ANTARA)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan sejumlah daerah di Provinsi Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat sudah mulai mengalami kekeringan ekstrem setelah nyaris tiga bulan tak diguyur hujan.

Deputi Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan ada 18 kabupaten/kota dan puluhan kecamatan di tiga provinsi tersebut mengalami kekeringan akibat kurang hujan dengan kategori ekstrem.

BacaJuga:

Coal Export Levy in 2026 Could Add Rp19 Trillion to State Coffers

Rp19 Triliun dari Bea Keluar Batu Bara, Ini Proyeksi 2026

Government Enforces Truck Ban on Toll Roads During Christmas–New Year Holidays

BMKG meminta semua pihak secara lintas sektor pada tingkat pusat maupun daerah harus mengambil langkah mitigasi dan penanggulangan secara saksama demi mengurangi dampak yang ditimbulkan kepada masyarakat.

Kekeringan ekstrem dapat berimplikasi terhadap potensi gagal panen atau perubahan periode tanam, semakin berkurang ketersediaan air bersih, hingga meningkatkan potensi kebakaran hutan dan lahan di NTB, NTT, Jatim.

Oleh karena itu, BMKG berharap, upaya mitigasi dan penanggulangan perlu ditingkatkan khususnya pada sejumlah sektor tersebut setidaknya sampai dengan September yang diprakirakan menjadi akhir puncak musim kering tahun ini.

“Termasuk potensi gangguan kesehatan masyarakat salah satunya dari penyebaran penyakit demam berdarah juga perlu diperhatikan karena musim kering dapat meningkatkan frekuensi gigitan nyamuk,” kata Ardhasena seperti dikutip Antara, Rabu (24/7/2024).

Tim ahli klimatologi BMKG melaporkan sampai dengan Sabtu (20/7) setidaknya ada lima kabupaten dan kota di Provinsi NTT yang mengalami kekeringan ekstrem karena tidak diguyur hujan dalam waktu yang lama, sejak akhir Mei 2024.

Sebanyak lima kabupaten dan kota di NTT itu, Kota Kupang (Kecamatan Kota Raja, Alak, Maulafa, Kota Lama, Oebobo, Kelapa Lima selama 92 hari tanpa hujan), Kabupaten Belu (Kecamatan Atambua Selatan selama 91 hari), Sumba Timur (Pandawai, Kahaungu Eti selama 89 hari tanpa hujan), Sabu Raijua (Sabu Barat, Hawu Mahera selama 76 hari), dan Kupang (Sulamu selama 64 hari).

Untuk Provinsi NTB tercatat tiga kabupaten dan kota meliputi Lombok Timur (Kecamatan Sambelia selama 88 hari tanpa hujan), Bima (Belo, Palibelo selama 85 hari), dan Dompu (Pajo selama 85 hari).

Kekeringan melanda 10 kabupaten dan kota di Provinsi Jatim meliputi Kota Probolinggo (Kecamatan Kademangan, Leces, Mayangan selama 90 hari), Probolinggo (Gending, Sumber, Sumberasi, Kraksaan, Pajarakan selama 90 hari), Jember (Gumuk Mas selama 87 hari), Kediri (Ngadiluwih, Kras selama 87 hari).

Kabupaten Pasuruan (Gondang Wetan, Pohjentrek selama 86 hari), Situbondo (Kapongan, Mangaran selama 86 hari), Banyuwangi (Pesawaran, Bajulmati, Alas Buluh selama 85 hari), Blitar (Kanigoto, Wonodadi, Udanawu, Sanakulon, Serengat selama 85 hari), Mojokerto (Tromilulan selama 85 hari), dan Tulungagung (Kalidawir, Karang Rejo, Rejotangan selama 85 hari).

Musim kering juga mulai melanda 45 persen zona musim Indonesia sampai dengan pertengahan Juli 2024, meliputi sebagian Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian Riau, sebagian Bengkulu, sebagian Jambi, sebagian sumatera Selatan, sebagian Lampung sebagian Banten, sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, dan sebagian Papua Selatan. (wib)

Tags: daerahkekeringan
Berita Sebelumnya

BMKG: Jakarta Cenderung Berawan Sepanjang Hari

Berita Berikutnya

Pilkada Jakarta akan Hadirkan Head to Head Anies -Ahok, Ini Analisa Pengamat Politik

Berita Terkait.

tambang-batu-bara
Headline

Coal Export Levy in 2026 Could Add Rp19 Trillion to State Coffers

Minggu, 21 Desember 2025 - 15:32
bukit-asam
Headline

Rp19 Triliun dari Bea Keluar Batu Bara, Ini Proyeksi 2026

Minggu, 21 Desember 2025 - 14:30
jalan-tol
Headline

Government Enforces Truck Ban on Toll Roads During Christmas–New Year Holidays

Minggu, 21 Desember 2025 - 11:01
tol
Headline

Selama Nataru 2025/2026, Truk Barang Dilarang Masuk Tol

Minggu, 21 Desember 2025 - 10:10
WhatsApp Image 2025-12-20 at 18.32.46
Headline

Presiden Prabowo Dorong Vokasi Masif 2026, Pekerja Migran Rambah Industri Pesawat Korea

Sabtu, 20 Desember 2025 - 19:03
kpk-hsu
Headline

KPK akan Koordinasi dengan Kejaksaan Cari Kasi Datun Kejari HSU

Sabtu, 20 Desember 2025 - 10:02
Berita Berikutnya
ahok anisco

Pilkada Jakarta akan Hadirkan Head to Head Anies -Ahok, Ini Analisa Pengamat Politik

  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.