• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Gelar Festival Islam Kepulauan di Belanda, Kemenag Ulas Peran dan Tantangan Penghulu di Era Modern

Laurens Dami Editor Laurens Dami
Jumat, 10 Mei 2024 - 23:33
in Nasional
Kasubdit Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik, Kementerian Agama, Dedi Slamet Riyadi (paling kiri), pada acara IIAS Conference Room Leiden University, Leiden, Belanda, Jumat (10/5/2024). (Dok. Humas Kemenag)

Kasubdit Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik, Kementerian Agama, Dedi Slamet Riyadi (paling kiri), pada acara IIAS Conference Room Leiden University, Leiden, Belanda, Jumat (10/5/2024). (Dok. Humas Kemenag)

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Kasubdit Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik, Kementerian Agama, Dedi Slamet Riyadi, mengulas peran serta tantangan yang dihadapi penghulu di era modern. Hal itu diulas pada sesi Book Talk di Festival Islam Kepulauan yang digelar oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PC INU) Belanda, Jumat (10/5/2024).

Dedi yang juga penerjemah buku “Caught Between Three Fires: Javanese Penghulu Under The Dutch Colonial Administration 1882-1942” ke dalam bahasa Indonesia mewakili Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin. Dedi mengatakan, penghulu berperan penting dalam meningkatkan kualitas keluarga Indonesia di era modern.

BacaJuga:

Reformasi Polri, Komisi III: Harus Kultural

Polemik Thrifting, Anggota DPR: Industri Tekstil Ambruk Justru Karena Impor Baju Baru Murah

Pemerintah Gagal Jaga Hutan, Bencana Ekologis Sumbar Kian Parah

Dikatakannya, penghulu turut aktif mengatasi isu-isu sosial seperti perkawinan usia dini, serta penurunan angka stunting.

“Penghulu memiliki tanggung jawab yang besar di era modern ini. Mereka terus proaktif dalam mengatasi isu-isu sosial seperti perkawinan usia dini dan penurunan angka stunting, sebagai upaya meningkatkan kualitas keluarga di Indonesia,” ujar Dedi di sela acara IIAS Conference Room Leiden University, Leiden, Belanda, Jumat (10/5/2024).

Kendati demikian, imbuh Dedi, penghulu saat ini juga menghadapi tantangan yang lebih besar dan pelik dibandingkan masa kolonial. Untuk itu, Dedi berharap para penghulu dapat terus meningkatkan kapasitas dan kompetensinya.

“Jika dahulu penghulu dibatasi kewenangannya oleh pemerintah kolonial dan tidak diberikan gaji serta keahlian yang memadai, kini mereka dituntut untuk tidak hanya menguasai keahlian kepenghuluan, tetapi juga harus proaktif dalam upaya pemberdayaan sosial, ekonomi, dan kesehatan masyarakat,” ungkapnya.

Terpisah, Guru Besar Kajian Islam Asia Tenggara, Nico Kaptein menambahkan, para penghulu memegang peranan penting dalam sejarah kerajaan-kerajaan Islam.

Menurutnya, penghulu tidak hanya mengatur urusan perkawinan umat Islam, tetapi juga berperan sebagai qadhi atau hakim yang menangani perkara perdata dan pidana berdasarkan hukum Islam.

“Pada masa kerajaan-kerajaan Islam, penghulu memiliki peran dan kedudukan penting. Mereka tidak hanya bertanggung jawab atas urusan perkawinan umat Islam. Lebih jauh, mereka bertindak sebagai qadhi atau hakim yang menangani perkara perdata dan pidana berdasarkan hukum Islam,” paparnya.

Meskipun, lanjutnya, pada masa kolonial Belanda, kewenangan dan tanggung jawab penghulu dibatasi secara bertahap.

“Pada masa kolonial, kewenangan penghulu dibatasi oleh Belanda. Dibentuknya Pristerraad atau Raad agama pada 1882 merupakan salah satu upaya penyesuaian dengan birokrasi kolonial,” pungkas Nico Kaptein merujuk pada buku Muhammad Hisyam, “Caught Between Three Fires: Javanese Penghulu under The Dutch Colonial Administration 1882-1942”, yang membahas peran penghulu dalam pemberdayaan masyarakat dan pengembangan pendidikan Islam di era kolonial.

Seperti diketahui, Festival Islam Kepulauan, yang berlangsung pada 1 hingga 20 Mei 2024 di beberapa kota di Belanda, tidak hanya mengulas peran penghulu, tetapi juga merayakan puisi Sufi Jawa, khususnya Suluk, yang menggambarkan perjalanan mistis para sufi. Karya-karya tersebut banyak tersimpan di Belanda pascakolonial, sekaligus menjadi data tarik tersendiri dalam festival untuk meningkatkan pemahaman kebudayaan dan sejarah Islam Nusantara. (ney)

Tags: belandaFestival Islam KepulauankemenagPenghulu
Berita Sebelumnya

Viral Pejabat Bandara Ajak Youtuber ke Hotel, Kemenhub Minta ASN Jaga Etika

Berita Berikutnya

Ganjar Pranowo Sebut Perlu Ada Ruang Check and Balances dalam Suatu Pemerintahan

Berita Terkait.

habib
Nasional

Reformasi Polri, Komisi III: Harus Kultural

Selasa, 2 Desember 2025 - 17:07
trifting
Nasional

Polemik Thrifting, Anggota DPR: Industri Tekstil Ambruk Justru Karena Impor Baju Baru Murah

Selasa, 2 Desember 2025 - 16:26
1000439112 (1)
Nasional

Pemerintah Gagal Jaga Hutan, Bencana Ekologis Sumbar Kian Parah

Selasa, 2 Desember 2025 - 16:06
umar
Nasional

Bencana di Aceh, Sumut dan Sumbar, Menag: Kami Petakan Madrasah dan LPK Terdampak

Selasa, 2 Desember 2025 - 14:14
1000439075
Nasional

Banjir-Longsor Sumut: CPPD Digenjot, 648 Ribu Warga Dapat Pasokan Darurat

Selasa, 2 Desember 2025 - 12:49
1000383154
Nasional

BNPB Siap Salurkan Bantuan Logistik dari DPR RI untuk Warga Terdampak Bencana

Selasa, 2 Desember 2025 - 12:34
Berita Berikutnya
Ganjar Pranowo Sebut Perlu Ada Ruang Check and Balances dalam Suatu Pemerintahan

Ganjar Pranowo Sebut Perlu Ada Ruang Check and Balances dalam Suatu Pemerintahan

BERITA POPULER

  • hujan

    Hujan dan Banjir Kader KB Asahan Tetap Antar MBG 3B

    810 shares
    Share 324 Tweet 203
  • Dedi Mulyadi: Siswa Masuk Barak Militer Bukan Latihan Perang, Bantu Kesehatan Mental

    794 shares
    Share 318 Tweet 199
  • Persik vs Semen Padang: Macan Putih siap Mental, Kabau Sirah punya Momentum

    667 shares
    Share 267 Tweet 167
  • DPR Tegaskan Tak Boleh Ada Penolakan Pasien, Imbas Meninggalnya Ibu dan Bayi Ditolak 4 Rumah Sakit

    658 shares
    Share 263 Tweet 165
  • Gary Iskak Tutup Usia, Diduga Alami Kecelakaan

    657 shares
    Share 263 Tweet 164
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.