• Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Koran
indoposco.id
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks
No Result
Lihat Semua
indoposco.id
No Result
Lihat Semua
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
  • Koran
Home Nasional

Akademisi Sarankan Vaksinasi Anak Disesuaikan Tingkat Paparan di Daerah

Redaksi Editor Redaksi
Rabu, 3 November 2021 - 16:15
in Nasional
Akademisi Unsera, Ahmad Sururi

Akademisi Unsera, Ahmad Sururi

Share on FacebookShare on Twitter

INDOPOSCO.ID – Akselerasi vaksinasi masih digenjot pemerintah dalam rangka ikhtiar melawan pandemi Covid-19. Vaksin diyakini membuat tubuh semakin kebal dari serang vorus corona.

Target suntik vaksin agar mencapai 70 penduduk dari Indonesia. Sasaran vaksinasi kepada masyarakat remaja, dewasa, dan lansia. Bahkan saat ini, diwacanakan juga untuk anak yang berumur dari 6 sampai 11 tahun.

BacaJuga:

Seskab Teddy: Kebijakan Tepat Harus Berdasarkan Data Akurat

Bansos – Subsidi Rp500 Triliun Belum Sepenuhnya Tepat Sasaran

Pengamat Sarankan Revisi Target Penjualan Mobil Nasional 750.000 Unit

Akademisi Universitas Serang Raya (Unsera), Ahmad Sururi menilai, proses penyuntikan terhadap anak berumur 6 sampai 11 tahun disesuaikan dengan jumlah paparan anak di daerah.

Menurutnya, anak tidak perlu diberi vaksinasi jika di suatu daerah tidak ada yang tertular. Hal itu untuk meminimalisir adanya resiko dari vaksin.

“Berdasarkan pemetaan wilayah perlu dilihat juga, apakah bisa vaksinasi ke anak usia 6 tahun. Jangan sampai ada pro kontra di kalangan orang tua. Kalau trennya menunjukkan anak tidak terkena, pilihannya jangan dulu vakinasi ini. Kalau tinggi, harus dilakukan vaksinasi. Jadi lihat tren wilayahnya,” katanya saat dihubungi, Rabu (3/11/2021).

Ia menjelaskan, berdasarkan data memang ada anak yang jadi korban penularan Covid-19. Namun yang harus dipastikan, hasil uji klinis vaksin untuk anak dibuka secara transparan kepada publik.

Sehingga dapat meyakinkan orangtua dan menimbulkan kepercayaan vaksin anak aman. Mengingat hingga saat ini, vaksinasi masih menimbulkan pro dan kontra. Masyarakat yang berada di pedesaan yang kurang mendapatkan informasi, masih ragu-ragu untuk divaksin.

“Datanya memang menunjukkan usia 6 sampai 12 ada (yang terpapar). Ini masih uji klinis atau apa? Kalau berdasarkan kebutuhannya bisa dilakukan vaksinasi kalau anaknya sehat, tidak ada penyakit bawaan,” jelasnya.

Kemudian, edukasi dan informasi kepada masyarakat harus digalakkan. Sebab, karakter masyarakat di Indonesia harus ada contoh atau model. Seperti peluncuran vaksinasi yang diberikan pertama kali kepada Presiden Joko Widodo.

Pasca dari percontohan itu, kepercayaan masyarakat berangsur semakin baik. Meskipun sampai saat ini, masih ada saja masyarakat yang tidak mau divaksin.

“Pendekatan komunikasi publiknya harus dilakukan terus menerus, terutama melibatkan guru di sekolah. Urgensinya kan anak divaksin untuk aktivitas di sekolah. maka yang paling mengetahui kondisi selain orantua, para guru,” ungkapnya.

Selain itu, seluruh elemen harus sama-sama mensosialisasikan manfaat vaksin, dengan menggandeng tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan para guru.

“Kemudian kita harus mendukung vaksinasi dalam konteks keselamatan dan kesehatan. Bisa melibatkan beberapa pihak, tokoh masyarakat dan pemuda. Perlu divaksin tapi tetap disiplin prokes,” ujarnya. (son)

Tags: daerahsarankanVaksinasi
Berita Sebelumnya

Gandeng Instansi Lainnya, Bea Cukai Kembali Gagalkan Penyelundupan Narkotika

Berita Berikutnya

Dipilih Jadi Calon Panglima TNI, Ini Tantangan Besar Jenderal Andika

Berita Terkait.

teddy
Nasional

Seskab Teddy: Kebijakan Tepat Harus Berdasarkan Data Akurat

Jumat, 14 November 2025 - 04:44
bansos
Nasional

Bansos – Subsidi Rp500 Triliun Belum Sepenuhnya Tepat Sasaran

Jumat, 14 November 2025 - 03:03
mobil
Nasional

Pengamat Sarankan Revisi Target Penjualan Mobil Nasional 750.000 Unit

Jumat, 14 November 2025 - 02:20
tol
Nasional

Anggota DPR Sebut Layanan Publik di Jalan Tol Harus Ditingkatkan

Jumat, 14 November 2025 - 01:11
ekraf
Nasional

Kementerian Ekraf Cetak Talenta Muda Samarinda dan Perkuat Ekonomi Kreatif Daerah

Jumat, 14 November 2025 - 00:30
riset
Nasional

Kemendiktisaintek: Dikti Pegang Peran Strategis Cetak SDM Unggul dan Riset Inovasi

Kamis, 13 November 2025 - 23:13
Berita Berikutnya
andika perkasa

Dipilih Jadi Calon Panglima TNI, Ini Tantangan Besar Jenderal Andika

BERITA POPULER

  • Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    Survei: 76,2 Persen Masyarakat Percaya terhadap Polri

    3407 shares
    Share 1363 Tweet 852
  • Antusiasme Melonjak, JAECOO Serahkan Unit Perdana SUV Listrik J5 EV ke Konsumen di Seluruh Indonesia

    2747 shares
    Share 1099 Tweet 687
  • Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung, Hansip Alami Luka Tembak di Perut

    713 shares
    Share 285 Tweet 178
  • PGN Raih Penghargaan Subroto 2025, Dukung Ketahanan dan Swasembada Energi Nasional

    673 shares
    Share 269 Tweet 168
  • Hansip yang Gagalkan Curanmor di Cakung Meninggal Dunia Usai Tertembak

    668 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Redaksi
  • Iklan
  • Pedoman Media Siber
  • Standar Perlindungan Wartawan
  • Sertifikat Dewan Pers

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.

No Result
Lihat Semua
  • Home
  • Nasional
  • Megapolitan
  • Nusantara
  • Internasional
  • Ekonomi
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Multimedia
    • Fotografi
    • Video
  • Disway
  • Koran
  • Indeks

© - & DESIGN BY INDOPOSCO.ID.