
INDOPOSCO.ID – Konsolidasi warga nahdliyin di Provinsi Jawa Timur untuk mendukung Calon Presiden-Calon Wakil Presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) kian menggelora, salah satunya datang dari Gerakan Nahdliyin Bersatu (GNB) di Gedung Serbaguna Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (30/11/2023).
Dukungan GNB ini digagas oleh KH. Muhammad Abdurrahman Al Kautsar (Gus Kautsar) pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Ploso, Jawa Timur. Gerakan ini terus mendukung Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dalam kontestasi pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Gus Kautsar merupakan salah satu sosok yang mendorong pentingnya kekompakan dari kalangan nahdliyin untuk mengusung sosok santri menjadi pemimpin. Pembentukan gerakan dan konsolidasi gencar dilakukan sejak tahun 2022. Silaturahmi kali ini menghadirkan para Ibu Nyai, Ning dan tokoh perempuan yang aktif dalam Gerakan Nahdliyin Bersatu.
Acara ini di dukung oleh Ibu Nyai Hj. Djuwairiyah Fawaid As’ad, istri dari almarhum KHR Fawaid As’ad Syamsul Arifin, pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, Situbondo yang menjadi penggerak dukungan bagi warga nahdliyin di Jawa Timur melalui silaturahmi Ibu Nyai dan tokoh perempuan se-Tapal Kuda Jawa Timur.
Dukungan GNB inipun diterima langsung oleh istri Capres Anies Baswedan, Fery Farhati dan Rustini Murtadho, istri Cawapres Gus Muhaimin Iskandar.
“Alhamdulillah, sangat bersyukur bisa menginjakkan kaki kembali di Sukorejo, Situbondo, dan bersilaturahmi bersama Ibu Nyai, Ning, serta para tokoh perempuan se-Tapal Kuda. Mulai Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Lumajang, Pasuruan, Situbondo, dan Probolinggo,” ujar Fery.
Menurutnya, Ibu Nyai dan Ning adalah contoh nyata perempuan bisa membawa dan menjadi kunci perubahan yang lebih baik untuk lingkungan sekitarnya.
“Kenyataan tersebut kami temui ketika bergerak di Jakarta, sebagai Ketua Penggerak PKK DKI Jakarta. Kami mendapatkan kesempatan menemui dan berkolaborasi dengan sosok perempuan luar biasa yang selama ini bergerak memberdayakan diri untuk meningkatkan kesejahteraan banyak orang,” terang dia.
“Dan hari ini, kami kembali bertemu dengan para perempuan penggerak yang terus bergerak melakukan aksi hidup baik membesarkan pesantren dan masyarakat sekitar. Mohon doa, semoga ikhtiar kami dalam membawa perubahan untuk Indonesia yang adil makmur bisa dilancarkan. AMIN,” lanjut Fery.
Dia menilai, kepemimpinan Ibu Nyai dan Ning memegang peranan penting dalam keberhasilan sebuah pesantren. “Ibu Nyai dan Ning memiliki peran dalam memastikan logistik pesantren, mendidik, hingga menjadi orangtua pengganti bagi ratusan bahkan ribuan santri. Ini menunjukkan bahwa peran Ibu Nyai dan Ning memegang peran yang begitu instrumental. Kami yakin, Mas Anies dan Gus Imin adalah sosok yang begitu peduli dengan kemajuan pendidikan dan pesantren,” jelasnya. (dil)