Sepasang Kucing Emas Sumatera Akhirnya Dilepasliarkan oleh Menhut di Taman Gunung Leusur

INDOPOSCO.ID – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni melakukan pelepasliaran kucing emas Sumatera. Sepasang kucing emas dilepasliarkan di Taman Nasional Gunung Leuser, Langkat, Sumatera Utara.
Sebagai informasi, kucing emas atau catopuma temminckii yang dilepasliarkan ini merupakan hasil penangkaran PT Alam Jaya Nusantara. Sepasang kucing emas ini tercatat lahir pada 23 Juli 2021 yang merupakam generasi Fenotipe 2.
Kucing emas merupakan salah satu spesies kucing liar yang keberadaannya di alam sangat sulit ditemui. Kucing emas merupakan hewan yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor 106 Tahun 2018 dengan sebaran wilayah Sumatera hingga Semenanjung Malaysia.
Pelepas liaran ini dilakukan Menhut didampingi Dirjen Penegakan Hukum Kehutanan (Gakum) Kemenhut Dwi Januarto Nugroho, Direkur Konservasi Spesies dan Genetik Kemenhut Nunu Anugrah. Turut pula hadir mendampingi, Komisaris Faunalad Dokter Irene dan Owner Fauna Indonesia, Danny Gunalen.
“Semoga kucing emasnya berkembang dengan baik,” ujar Menhut Raja Antoni sebagaimana keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (27/2/2025).
Pada kesempatan yang sama Menhut Raja Antoni juga melakukan peninjauan area restorasi Cinta Raja III. Area ini awalnya disebut merupakan bekas lahan sawit yang kembali ditanami.
“Usaha-usaha konservasi yang dilakukan oleh teman-teman di PT Alam Jaya Nusantara ini tentu ini merupakan satu komitmen yang tidak ada harganya, orang boleh punya banyak uang tapi yang mendedikasikan atau menyisihkan uangnya untuk konservasi sedikit. Kita harap masih banyak lain,” ujar Menhut Raja Antoni.
Menhut Raja Antoni mengatakan setelah penanaman ulang selama 7 tahun, saat ini hasil restorasi bekas lahan sawit ini terlihat. Ia menuturkan pentingnya kerjasama antara pemerintah dan berbagai pihak untuk kembali menghijaukan lahan dan hutan Indonesia.
“Kebun sawit di kawasan dibabat lalu kemudian ditanam ulang, setelah 7 tahun kita bisa lihat perbedaanya. Yang dilakulan PT Alam Jaya Nusantara maupun Yayasan Orangutan Sumatera Lestari adalah contoh yang sangat baik dimana perlu adanya kolaborasi dan kerjasama yang baik,” ujarnya.
Untuk diketahui, di area restorasi Cinta Raja ini terpantau adanya 4 individu orang utan dan 8 harimau. Serta area dimanfaatkan untuk penelitian study tingkat universitas. (dil)