Banjir Sambas, BPBD Bersama Tim Gabungan Salurkan Bantuan Logistik

INDOPOSCO.ID – Banjir melanda wilayah Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat pada Minggu (29/1). Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Sambas bersama tim gabungan segera melakukan upaya percepatan penanganan darurat dengan menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak.
Tim gabungan yang terdiri dari unsur Tentara Nasional Indonesia (TNI)-Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Dinas Sosial, BPBD, Pemerintah Daerah, Kecamatan dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) bekerja sama memberikan kebutuhan dasar berupa logistik makanan bagi warga terdampak.
“Kami memberikan bantuan ke warga di salah satu desa terdampak, yakni Desa Tempapan Hulu yang kami pantau cukup tinggi airnya,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sambas, Marjuni melalui keterangan tertulis, Rabu (1/2).
Hasil kaji cepat sementara, tercatat sedikitnya 10.885 Kepala Keluarga (KK)/37.344 jiwa terdampak atas kejadian ini. Selain itu, terdapat 3.716 rumah terendam yang tersebar di delapan kecamatan. Delapan kecamatan tersebut terdiri dari Kecamatan Sejangkung, Paloh, Tangaran, Teluk Keramat, Galing, Jawai Selatan, Sambas dan Jawai.
Hingga kini, para warga memilih bertahan di rumah masing-masing, namun ada juga warga yang mengungsi di rumah kerabat terdekat. Pemerintah setempat juga telah menyiapkan lokasi pengungsian di Balai Desa bagi warga yang membutuhkan.
Kondisi cuaca di lokasi disebutkan bahwa masih turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Merujuk prakiraan cuaca BMKG untuk wilayah Sambas hingga tiga hari ke depan, Jumat (3/2) berpotensi hujan dengan intensitas sedang.
Merujuk informasi tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Salah satunya dengan mempersiapkan mitigasi awal dengan menjaga dan membersihkan saluran air secara rutin dari lingkup terdekat yakni di sekitar tempat tinggal.
Masyarakat juga dapat memantau informasi prakiraaan cuaca melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta memeriksa potensi bencana di sekitar wilayah melalui InaRisk.(arm)