Mahasiswa Dampingi Masyarakat Tangerang yang Tergusur Pembangunan PIK 2

INDOPOSCO.ID – Mahasiswa yang tergabung dalam Perkumpulan Mahasiswa Peduli Rakyat Tangerang (PMPRT), melakukan pendampingan terhadap masyarakat Teluknaga, Kosambi dan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang yang diduga terdampak penggusuran proyek PIK 2.
Ketua PMPRT Abdul Riyansah mengatakan, ada laporan dugaan permainan tanah untuk lahan proyek PIK 2 di Kabupaten Tangerang.
“Kami mendapat laporan dari warga sekitar terkait adanya permainan tanah di atas penggusuran lahan proyek PIK 2 di Kabupaten Tangerang, seperti pengaduan ke kami terkait kompensasi tanah yang tidak sesuai, penggantian lahan dari pengembang yang surat tanahnya belum diberikan dan hilangnya mata pencaharian warga nelayan sekitar,” katanya, Senin (23/8/2021)
Usai mendengar masalah dan mengkajinya, pihaknya menduga ada permainan calo tanah. Atas hal itu, ada dugaan yang bertentangan dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 25 Tahun 2019 Tentang Izin Pelaksaan Reklamasi di Wilayah Pesisir. Dimana, bentuk kompensasi tidak hanya uang semata, tetapi juga harus ada pemberdayaan masyarakat dalam mempertahankan mata pencaharian.
“Jangan sampai masyarakat yang lahannya tergusur pembangunan mega proyek PIK 2 mata pencahariannya hilang. Kami mendapati masyarakat yang tadinya bekerja sebagai petani dan nelayan pasca tergusur tidak lagi memiliki sumber penghasilan yang jelas untuk menghidupi kehidupan sehari-hari,” tutupnya.
Diketahui, pembangunan mega proyek PIK 2 sekitar 2.650 hektar tersebut menggusur beberapa desa yang terdapat di tiga Kecamatan (Teluknaga, Kosambi, Pakuhaji) Kabupaten Tangerang, yang digadang akan membangun hunian bertaraf kelas dunia. (yas)