Sampah Sisa Proyek Menumpuk di SMPN 23 Depok

INDOPOSCO.ID – Sampah berupa sisa material menumpuk dan berserakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 23 Kota Depok.
Akibat hal itu, warga di sekitar SMPN 23 Depok khawatir kalau lingkungannya akan banjir saat hujan melanda. Selain itu, tanam-tanaman seperti sayur-sayuran banyak yang mati lantaran tertimbun sampah.
Oleh karenanya, masyarakat sekitar berharap pihak terkait yakni Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Kota Depok dan kontraktor segera membersihkan timbunan sampah di SMPN 23 Depok.
“Disrumkim harus segera memindahkan sampah sisa material itu,” kata Rimin warga Jalan Jambore RT02/06 Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Jumat (29/1/2021).
Rimin menyebutkan, selain menimbun pepohonan, sampah sisa proyek itu menjadi tempat menumpuknya sampah dari rumah tangga.
“Sejak pengerjaan proyek pembangunan dan penataan lingkungan SMPN 23 Depok, triplek, bata bekas dan lainnya yang digunakan untuk pembangunan dibuang ke lahan tanaman oleh kontraktor,” bebernya.
Masih adanya sampah bekas material proyek, kata dia, sudah beberapa kali disampaikan kepada pihak pelaksana proyek yakni PT Rafa Karya Indonesia dan Disrumkim Kota Depok. Namun, hingga kini sampah bekas proyek itu juga belum dipindahkan dan dibuang.
” Seharusnya, Disrumkim menegur dan memerintahkan PT Rafa Karya Indonesia untuk membuang sisa material di lingkungan SMP tersebut. Karena keberadaan SMP tersebut jadi kotor dan kumuh,” sebutnya.
Kepala Bidang Pembangunan Disrumkim Kota Depok Swandi mengutarakan, bahwa pihaknya sudah menegur dan meminta PT. Rafa Karya Indonesia untuk memindahkan sampah sisa material proyek pembangunan di SMPN 23 Depok.
“Kami minta masyarakat di sekitar SMPN 23 Depok bersabar. Sampaht proyek yang membuat jorok lingkungan warga segera dibuang,” ucapnya.
Masih kata dia, PT. Rafa Karya Indonesia seharusnya membuang sampah sisa proyek tersebut. PT. Rafa Karya Indonesia juga sampai saat ini belum menyelesaikan pekerjaan. Pagar dan lingkungan halaman SMPN 23 Depok juga masih dalam kondisi berantakan.
“Proyek pembangunan dan penataan lingkungan SMPN 23 Depok anggarannya sebesar Rp 14,1 miliar yang bersumber dari APBD 2020,” bebernya.
Berdasarkan pantauan di lokasi, halaman SMPN 23 Depok belum dipasang paping blok, tembok sebelah tumur belum dicat, gedung juga menggunakan pagar lama sebelum sekolah tersebut dibangun. Selain itu, bangunan berlantai tiga tersebut tidak berkualitas. Buktinya, cat gedung tidak rata (ada yang tebal dan ada yang tipis).
Bahkan, jalan masuk ke lingkungan sekolah rusak akibat dilalui kendaraan yang mengangkut material ke lokasi. (ter)