Kementerian Kebudayaan Benahi Museum Agar Relevan dengan Zaman

INDOPOSCO.ID – Kementerian Kebudayaan menegaskan bahwa pengelolaan museum di Indonesia terus diperbaiki, termasuk soal ekosistem museum agar relevan dengan perkembangan zaman.
“Kementerian Kebudayaan terus memperbaiki pengelolaan museum di Indonesia, mulai dari registrasi museum, hingga memberikan dukungan untuk fasilitas maupun koleksinya. Penting juga ditekankan untuk melakukan standardisasi, khususnya bagi museum daerah,” ujar Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan Restu Gunawan di Jakarta, Senin.
Lewat gelaran Diskusi Terpumpun (DKT) bersama lintas pelaku museum hingga asosiasi, Restu menyebut gelaran itu sebagai upaya menyambut Hari Museum Indonesia pada 12 Oktober mendatang.
Direktur Sejarah dan Permuseuman Kementerian Kebudayaan Agus Mulyana mengatakan bahwa museum bukan sekedar tempat menyimpan benda lama, namun, jendela bagi bangsa untuk belajar dari masa lalu.
Rangkaian Hari Museum Indonesia tahun ini, yang bertema “Museum Berkelanjutan, Budaya Bermartabat”, menegaskan bahwa museum tidak hanya bertugas melestarikan warisan budaya, tapi, juga harus dikelola secara bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat melalui praktik berkelanjutan.
Melalui forum DKT, Kementerian Kebudayaan mengajak para pemangku kepentingan untuk memberikan masukan langsung terhadap penyusunan RUU Permuseuman. Lewat forum itu, diharapkan terangkum masukan substansi RUU Permuseuman, rekomendasi naskah akademik dan pasal-pasal RUU, dan dokumentasi resmi pelaksanaan KT sebagai bahan penyusunan lanjutan.
Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Putu Supadma Rudana, yang hadir sebagai pembicara kunci, menggarisbawahi bahwa RUU Permuseuman harus segera disahkan sebagai payung hukum strategis dalam pengelolaan museum dan artefak nasional. Dia juga mendorong redefinisi konsep museum di tingkat nasional maupun internasional.
Restu melanjutkan bahwa forum diskusi dapat menjadi tonggak awal dalam memajukan ekosistem permuseuman di Indonesia.
“Harapannya diskusi ini bisa menjadi perbaikan untuk museum, bagaimana museum itu bisa diluncurkan menjadi tempat belajar, tempat pembekalan baik untuk pemerintah daerah maupun perorangan sehingga koleksi-koleksi yang ada di museum juga menjadi lebih baik dan berkualitas,” kata Restu. (gin)