Ekspor Melonjak, Menkeu Sebut Hilirisasi Jadi Mesin Pertumbuhan Spektakuler

INDOPOSCO.ID – Angin segar kembali berhembus bagi perekonomian nasional. Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa kinerja ekspor Indonesia menunjukkan tren yang semakin positif.
Berdasarkan data arus barang Bea Cukai, ekspor sepanjang Agustus 2025 melaju kencang, ditopang terutama oleh sektor industri pengolahan. Komoditas logam dasar seperti nikel dan tembaga menjadi penopang utama, sejalan dengan strategi hilirisasi yang terus digencarkan pemerintah untuk memperkuat daya saing ekonomi di pasar global.
“Ini sejalan dengan upaya hilirisasi mineral yang kita dorong, sehingga memberikan nilai tambah lebih besar bagi perekonomian,” ujar Purbaya dalam pers APBN Kita di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (22/9/2025).
Secara akumulasi, ekspor year-to-date hingga Agustus tumbuh 7,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Bahkan, neraca perdagangan kumulatif Januari–Agustus 2025 melonjak hingga 52,3 persen dibandingkan tahun 2024. “Ini pertumbuhan yang amat spektakuler,” tegasnya.
Meski demikian, Purbaya mengakui adanya tantangan pada sisi nilai tukar. Rupiah tercatat berada di level Rp16.498 per dolar AS per 19 September 2025, melemah 3,5 persen year-to-date. Menurutnya, pelemahan ini sempat dipengaruhi situasi dalam negeri pascademonstrasi beberapa pekan terakhir.
“Sebagian investor sempat merasa khawatir. Namun ke depan saya optimistis kondisi akan semakin membaik, terlebih karena modal asing sudah kembali masuk cukup signifikan ke pasar saham,” imbuhnya.
Ia menekankan bahwa prospek ekonomi Indonesia tetap solid dengan dukungan ekspor yang kuat, aliran modal asing yang kembali deras, serta fundamental fiskal yang terjaga.
“Jika konsistensi hilirisasi kita pertahankan dan stabilitas domestik terus dijaga, maka Indonesia akan melangkah lebih percaya diri menuju perekonomian yang semakin tangguh,” tambahnya.
Momentum positif ini diharapkan tidak hanya memperkuat neraca dagang, tetapi juga menjadi pijakan kokoh menuju perekonomian yang berdaya saing tinggi. (her)