Nasional

Catatan Kritis IAKMI Soal Marak Kasus Keracunan MBG

INDOPOSCO.ID – Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) menyampaikan, catatan kritis terkait maraknya kasus keracunan makanan program makan bergizi gratis (MBG) di sejumlah wilayah Indonesia. Mulai perhatikan kualitas makanan, nilai gizinya hingga melakukan evaluasi menyeluruh.

Menurut Bendahara Umum Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Jakarta Narila Mutia Nasir, penyelenggaraan MBG ada critical control point yang harus diperhatikan merujuk kepada HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) mulai pengelolaan bahan makanannya, penyimpanannya hingga proses distribusinya.

“Kalau kita tarik lebih ke hulu lagi perlu dilihat juga bagaimana pasokan bahan pangannya. Jadi proses from farm to plate itu harus direncanakan secara detail dan ketat dan pengawasannya juga harus sangat detail dan ketat,” kata Narila Mutia Nasir kepada INDPOSCO melalui gawai di Jakarta, Sabtu (20/9/2025).

Ia menyoroti tenaga pekerja di Sentra Penyediaan Pangan Gizi (SPPG) yang mengawasi makanan sebelum didistribusikan kepada penerima manfaat. Jumlah para pekerja harus cukup karena pengolahan makanan butuh kejelian.

“Gak bisa tuh cuma general dan seadanya, indikator harus jelas, siapa yang melakukan,” ucap Narila Mutia Nasir.

Selain itu, pemerintah harus melakukan penyelidikan epidemiologi tentang keracunan makanan yang sudah berulang kali terjadi itu perlu dianalisis. Sehingga mengetahui titik kerawanan yang terjadi.

“Apakah polanya sama untuk setiap kasus atau ada bedanya. Ini kan bahan evaluasi penting ya. Jadi evaluasi mutlak dilakukan,” ujar Narila.

Dari perspektif kesehatan masyarakat bukan hanya masalah respons cepat penanganan jika kasus keracunan terjadi. Bagian paling penting itu ialah mencegah peristiwa serupa tidak terjadi.

“Fokus pencegahan kasus tidak berulang itu sesuatu yang mutlak. Evaluasi lagi pelaksanaannya seperti apa dan tunjukan memang tahapan-tahapan monev sudah dijalankan dengan baik,” jelas Narila.

Kasus dugaan keracunan makanan program MBG kembali terjadi di sejumlah wilayah Indonesia baru-baru ini. Seperti di Kabupaten Tasikmalaya, sejumlah siswa SD dan PAUD mengalami gejala keracunan. Serta terjadi di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.(dan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button