Istana Minta Maaf Kasus Keracunan MBG Terus Berulang, Saatnya Evaluasi

INDOPOSCO.ID – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan permohonan maaf perihal kasus keracunan para penerima manfaat dari program makan bergizi gratis (MBG). Terlebih kasus tersebut terjadi beberapa kali di sejumlah wilayah Indonesia.
“Kami atas namanya pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional (BGN) memohon maaf, karena telah terjadi kembali beberapa kasus di beberapa daerah,” kata Prasetyo Hadi di Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Pemerintah berjanji bakal melakukan perbaikan terhadap salah satu program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto itu. Sekaligus mengetatkan pengawasan pengolahan dan distribusi makanan.
“Tentu harus dilakukan upaya evaluasi, termasuk mitigasi perbaikan supaya masalah-masalah seperti ini tidak terulang kembali,” ujar Prasetyo Hadi.
Kasus keracunan akibat program MBG terus berulang. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bahkan menyoroti berbagai masalah dalam pelaksanaan MBG. Dari dugaan keracunan makanan, ketidaksesuaian standar gizi, hingga masalah pembayaran pada mitra dapur.
Wakil Ketua KPAI Jasra Putra mengatakan, pihaknya telah mengunjungi pelaksanaan MBG di beberapa daerah yaitu Jakarta, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat sejak program MBG dilaksanakan 6 Januari 2025. Namun, sebagian siswa diduga keracunan.
“(KPAI) mencatat dalam kurun waktu 3 bulan sejak program MBG berjalan, tercatat sedikitnya 320 siswa diduga keracunan makanan dari paket MBG yang dibagikan kepada siswa di beberapa daerah,” jelas Jasra dalam keterangannya terpisah seraya memperingati peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada, Jumat (2/5/2025).
Saat ini, data pasti soal siswa keracunan akibat MBG belum diketahui. Namun, kasus terbaru terjadi pada 16 September 2025, ratusan siswa di Kecamatan Kadungora, Garut, Jawa Barat mengalami mual, muntah, dan pusing setelah mengonsumsi makanan dari program MBG.
Menu yang disajikan antara lain nasi putih, ayam woku, tumis tempe, sayuran mentah, dan stroberi. Sampel makanan telah dikirim ke laboratorium provinsi, dan hasilnya masih ditunggu. (dan)