Adara Relief Internasional, Perwakilan Indonesia Selangkah Lagi Tembus Gaza

INDOPOSCO.ID – Perwakilan Adara Relief Internasional tiba di Bandara Carthage, Tunisia, pada Minggu (31/8/2025). Bersama puluhan delegasi Indonesia lainnya Adara bergerak bersama dalam misi Global Sumud Flotilla.
Agenda utama di Tunisia adalah mengikuti pelatihan selama empat hari sebelum berlayar menuju perairan Gaza. Direktur Utama Maryam Rachmayani dan Direktur Program dan Penyaluran Latifah Hariawati, mewakili Adara Relief Internasional dalam misi kemanusiaan kali ini.
“Kami berangkat membawa nama baik Indonesia. Kami mohon dukungan pemerintah Indonesia agar kami dapat mencapai tujuan. Jika pun terjadi sesuatu, kami berharap pemerintah memberikan bantuan diplomasi bagi kami. Mohon doa agar rombongan Indonesia berhasil membuka blokade Gaza, sehingga jalur bantuan dapat terbuka dan makanan, obat-obatan, serta air bersih bisa masuk,” kata Maryam.
Sebelum keberangkatan menuju Tunisia pada Sabtu (30/8/2025), Maryam telah bertolak ke Kuala Lumpur, Minggu (24/8/2025) menghadiri pelepasan Sumud Nusantara pelepasan ini diresmikan langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
Direktur Utama Maryam Rachmayani, menegaskan, Indonesia yang telah merdeka dari Belanda, dan Malaysia yang merdeka dari Inggris, maka Palestina juga bisa merdeka dari penjajahan
“Seperti Indonesia yang telah merdeka dari Belanda, dan Malaysia yang merdeka dari Inggris, maka Palestina juga bisa merdeka dari penjajahan,” ujarnya, dalam sambutannya.
“Pemberangkatan kapal dalam program Sumud Nusantara ini sangat penting, program Sumud Nusantara merupakan bagian dari pembelaan kita untuk Gaza di mana akan berangkat kapal dari Tunisia ke Gaza,” tambahnya.
“Kita membela Palestina dengan segala cara, baik dengan donasi, edukasi, sosialisasi tentang Palestina, juga dengan fisik. Kita tunjukkan bahwa keberangkatan kita ke Gaza merupakan pembelaan kita kepada penduduk Gaza,” jelas Maryam.
Sebelumnya, perkumpulan sipil telah melakukan berbagai cara untuk menembus blokade Gaza melalui Global March To Gaza, Freedom Flotilla Coalition, Sumud Afrika Utara, Sumud Nusantara, hingga akhirnya bersatu di bawah Global Sumud Flotilla.
Global Sumud Flotilla merupakan koalisi sipil yang terdiri dari pekerja kemanusiaan, dokter, seniman, pengacara, jurnalis, influencer, hingga pelaut yang bergerak dengan kepercayan pada harkat dan martabat manusia serta memiliki semangat dalam satu nilai kemanusiaan.
Direktur Program dan Penyaluran Latifah Hariawati, menyatakan, dengan kondisi genosida dan kelaparan ekstrem yang terjadi saat ini upaya harus lebih besar. Baik melalui diplomasi, donasi, doa, aksi, serta boikot. Namun tugas terbesar adalah bagaimana membuka blokade serta menghentikan genosida.
“Global Sumud Flotilla merupakan ikhtiar nyata masyarakat dunia untuk membuka blokade di Gaza agar bantuan bisa masuk dengan optimal,” tuturnya. (adv)