Nasional

Dua Persen untuk Penerbangan, DEN: Bioavtur Minyak Jelantah Wujud Kemandirian Energi

INDOPOSCO.ID – Pengiriman Lifting perdana Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bioavtur dengan campuran minyak jelantah dari Kilang Cilacap menjadi kado Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Pernyataan tersebut diungkapkan Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Abadi Poernomo di Jakarta, Sabtu (16/8/2025). Ia menyebut, lifting Kilang Cilacap ini wujud kemandirian energi dan upaya menuju swasembada energi.

“Ya, bisa disebut begitu (kado HUT RI). Ini langkah yang positif dari Pertamina. Karena kalau mau swasembada energi, memang harus mencari alternatif-alternatif energi selain fosil,” ujar Abadi.

Ia mengatakan, SAF dari minyak jelantah menjadi langkah penting dalam menjaga ketahanan energi nasional. Pasalnya, minyak jelantah sebagai bahan baku tersedia sangat melimpah di Indonesia. Bahkan di berbagai negara penggunaan bioavtur dari minyak jelantah sudah banyak dipakai.

”Bisa banget. Sebab, volume minyak jelantah kita kan banyak banget ya. Cuma harus ada konsistensi,” ungkapnya.

Ia mencontohkan, jika SAF tersedia di Bandara Soekarno-Hatta, maka di Surabaya juga harus tersedia. Dan produk telah memenuhi standar penerbangan.

“Jadi kita harus menetapkan, semua bandara di Indonesia harus tersedia SAF itu. Kecuali jika sifatnya masih uji coba,” ucapnya.

“Rencana kita untuk SAF, minyak jelantah yang digunakan sebesar 2 persen. Itu dicoba oleh Garuda Indonesia saat penerbangan Jakarta-Semarang ternyata oke. Enggak masalah,” sambungnya.

Dia berharap, agar Pertamina tetap menjaga harga SAF dari campuran minyak jelantah tersebut. Setidaknya, tak ada perbedaan yang terlalu besar antara harga SAF dengan avtur biasa.

Sebelumnya, PT KILANG Pertamina Internasional (KPI) rmeluncurkan lifting atau pengiriman perdana produk Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan dasar minyak jelantah (Used Cooking Oil/UCO) dari Kilang Cilacap. Lifting ini merupakan tonggak penting dalam pengembangan bahan bakar ramah lingkungan di Indonesia sekaligus mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060.

Bioavtur hasil produksi Green Refinery Kilang Cilacap ini akan digunakan dalam penerbangan komersial oleh maskapai Pelita Air dengan rute Jakarta–Denpasar pada pertengahan Agustus 2025.

Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional Taufik Adityawarman menyebut pengiriman perdana ini sebagai kebanggaan nasional karena melibatkan inovasi energi bersih hasil karya anak bangsa.

“Pengiriman perdana SAF berbahan baku minyak jelantah ini adalah langkah besar dalam mendukung kemandirian energi dan keberlanjutan lingkungan,” kata Taufik. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button