Nasional

TSG 2025, Mendiktisaintek: Mahasiswa Harus Manfaatkan Masa Kuliah untuk Bangun Jejaring

INDOPOSCO.ID – Tingginya pengangguran terdidik dan rendahnya kesiapan kepemimpinan muda menjadi tantangan serius menuju Indonesia Emas 2045. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka (TPT) nasional per Februari 2025 tercatat 4,76 persen, dengan jumlah penganggur mencapai 7,28 juta jiwa. TPT lulusan perguruan tinggi justru semakin banyak, yakni mencapai 5,25 persen. Hal ini mencerminkan adanya kesenjangan antara output pendidikan tinggi dengan kebutuhan nyata pasar kerja.

Situasi ini menunjukkan bahwa gelar akademis saja belum cukup untuk menjawab tantangan dunia kerja dan kepemimpinan masa depan. Dibutuhkan lulusan yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki soft skills yang relevan, kepemimpinan, kemampuan kolaborasi, serta kesadaran sosial yang kuat.

Menjawab tantangan tersebut, Tanoto Foundation mendorong lahirnya lulusan-lulusan universitas yang siap menjadi pemimpin masa depan berdampak melalui program unggulannya, TELADAN (Transformasi Edukasi untuk Melahirkan Pemimpin Masa Depan). Program TELADAN memberikan beasiswa pendidikan tinggi kepada mahasiswa S1 dari 10 perguruan tinggi mitra Tanoto Foundation.

Salah satu bagian dari perjalanan pembelajaran para penerima beasiswa TELADAN adalah Tanoto Scholars Gathering (TSG) forum tahunan yang mempertemukan para penerima Tanoto Scholars dari angkatan yang sama dari seluruh Indonesia untuk saling belajar, membangun jejaring, dan memperkuat kapasitas kepemimpinan.

Sebanyak 291 Tanoto Scholars hadir dalam kegiatan ini. Mereka berasal dari universitas mitra Tanoto Foundation antara lain IPB University, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Indonesia, Universitas Sumatera Utara, Institut Teknologi Bandung, Universitas Hasanuddin, Universitas Mulawarman, Universitas Riau, dan Universitas Andalas.

CEO Tanoto Foundation, Benny Lee, mengatakan, TSG bertujuan membentuk para penerima beasiswa TELADAN menjadi pemimpin panutan. “Sesuai dengan tema ‘Becoming the Champion of Good’, nilai utama yang kami tanamkan adalah bahwa setiap Tanoto Scholar harus menjadi teladan dalam berbuat kebaikan,” ujar Benny dalam keterangan, Sabtu (26/7/2025).

“Sebagai calon pemimpin masa depan, Tanoto Scholars tidak hanya menjadi contoh, tetapi juga harus mampu memimpin orang lain untuk berbuat baik. Ada tanggung jawab untuk membawa kemajuan bagi masyarakat,” sambungnya.

Di tempat yang sama, Chief Operating Officer RAPP, Eduward Ginting, yang juga membuka TSG 2025 juga berpesan untuk Tanoto Scholars peserta TSG 2025 agar menjadi pemimpin yang berdampak. “Tanoto Scholars adalah champions yang sudah terpilih melalui proses seleksi program TELADAN yang panjang. Maka, sebagai mahasiswa terpilih, adik-adik harus berdampak bukan hanya untuk lingkungan sekitar, namun juga untuk cakupan yang lebih luas lagi, untuk negara Indonesia,” kata Eduward.

Sebelumnya, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan yang menjadi salah satu pembicara berpesan kepada para peserta TSG 2025, bahwa untuk menjadi pemimpin, harus memberi asupan yang positif kepada diri sendiri.
“Kalian harus feeding diri kalian dengan hal-hal yang membangun. Berada di lingkungan yang positif, kelilingi diri kamu dengan orang-orang mendukung dan sepemikiran,” katanya.

“Perbanyak komunikasi dengan mereka yang positif dan mendukung perkembangan dan kemajuan. Kemudian, baca buku-buku yang bermanfaat dan membangun juga. Gunakan sosial media untuk melihat konten-konten yang berguna,” sambung Veronica.

Hal senada diungkapkan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto. Dia mengatakan, bahwa masa kuliah tidak hanya belajar tapi juga membangun hal esensial lain untuk masa depan. “Masa kuliah adalah golden time, manfaatkanlah sebaik mungkin. Disinilah adik-adik akan membangun jejaring, karakter, dan visi hidup. Jangan sia-siakan kesempatan ini untuk mengembangkan diri secara optimal,” ujar Brian.

Brian mengajak para mahasiswa peserta TSG 2025 untuk menjadi manusia yang tidak hanya baik dalam intelektual, namun juga berintegritas dan berdampak bagi masyarakat. “Kita butuh orang-orang pintar, yang menghasilkan terobosan dan berdampak mengubah kualitas hidup masyarakat. Bukan sekadar kompeten, tapi juga relevan dan kontributif,” ujar Brian.

Sementara itu CEO Thisable Enterprise, Angkie Yudistia, berbagi pesan inspiratif tentang pentingnya menciptakan peluang. Ia menceritakan bagaimana kehilangan pendengaran di usia muda dan kesulitan yang dihadapinya justru memacunya untuk bangkit. Berpegang pada nasihat dosennya untuk menciptakan kesempatan di tengah kesulitan, Angkie menemukan panggilannya sebagai seorang sociopreneur.

Ia berpesan agar Tanoto Scholars menjadi pemimpin masa depan yang memiliki empati, kesadaran diri, dan komitmen kuat pada kesetaraan dan mau berkolaborasi dengan semua pihak. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button