Nasional

Kemendikdasmen Tanamkan Konsep Pendekatan ” Deep Learning” Tanpa Ubah Kurikulum

INDOPOSCO.ID – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menanamkan konsep pendekatan pembelajaran mendalam atau deep learning.

Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Kapuskurjar), Kemendikdasmen Laksmi Dewi kepada indoposco.id, Sabtu (19/7/2025).

Ia menjelaskan, pembelajaran mendalam tidak merubah kurikulum. Kurikulum di sekolah saat ini bisa memberlakukan pembelajaran mendalam.

“Pembelajaran mendalam tidak merubah struktur kurikulum. Yakni ada 2 kurikulum nasional, Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka,” kata Laksmi.

Bahkan, lanjut dia, guru bisa melakukan perbaikan dan penyesuaian terhadap kerangka pembelajaran. Namun, dikatakan dia, sekolah diarahkan menggunakan Kurikulum Merdeka karena sudah ada aturan penggunaannya.

“Kurikulum 2013 itu boleh digunakan sampai 2025/2026. Untuk di 3T boleh sampai 2026/2027. Jadi, kalau masih kesulitan pindah ke Kurikulum Merdeka itu kita lakukan pendampingan,” ujarnya.

Diketahui, dalam menjalankan deep learning, ada 4 kerangka pembelajaran yang bisa dirancang guru. Di antaranya: 1. Strategi Mengajar

Strategi mengajar yang dipilih guru untuk mencapai tujuan belajar dalam mencapai dimensi profil lulusan, untuk mewujudkan pembelajaran mendalam, guru berfokus pada pengalaman belajar murid yang autentik. Guru mengutamakan praktik nyata mendorong keterampilan berpikir tingkat tinggi dan kolaborasi.

2. Kemitraan Pembelajaran

Kemitraan pembelajaran membentuk hubungan yang dinamis antara guru, peserta didik, orang tua, komunitas dan mitra profesional. Pendekatan ini memindahkan kontrol pembelajaran, dari guru saja menjadi kolaborasi bersama.

3. Lingkungan Pembelajaran

Lingkungan pembelajaran menekankan integrasi antara ruang fisik, ruang virtual dan budaya belajar untuk mendukung pembelajaran mendalam.
Ruang fisik dan virtual dirancang fleksibel sebagai tempat yang mendorong kolaborasi, refleksi, eksplorasi, dan berbagi ide sehingga dapat mengakomodasi berbagai gaya belajar peserta didik dengan optimal.

4. Pemanfaatan Teknologi

Pemanfaatan Teknologi digital juga memegang peran penting sebagai katalistator untuk menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif, kolaboratif dan konstekstual. Tersedianya beragam sumber belajar menjadi peluang menciptakan pengetahuan bermakna pada peserta didik. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button