Nasional

Pemerintah Dorong Energi Baru Terbarukan di Masa Transisi

INDOPOSCO.ID – Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Matthew Downing mengatakan, selama lima tahun terakhir, Mentari telah menjadi program unggulan yang memperkuat kerja sama antara Inggris dan Indonesia di sektor energi rendah karbon.

Program sektor energi ini, menurutnya, telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di Sumba Tengah, menjembatani kesenjangan antara pengembang proyek dan investor.

“Program ini juga memberikan dukungan teknis dan kebijakan guna mendorong transisi energi Indonesia,” kata Matthew di Jakarta, Kamis (3/7/2025).

“Kami ingin berbagi praktik terbaik dan membuka lebih banyak peluang untuk kolaborasi dengan Indonesia,” sambungnya.

Ia mengajak, secara bersama-sama untuk mendorong energi terbarukan guna menjaga target nol bersih (emisi). “Seiring kami menyiapkan Kemitraan Strategis Inggris indonesia yang baru dan lebih dalam sebagaimana disepakati oleh Perdana Menteri Keir Starmer dan Presiden Prabowo Subianto di London tahun lalu,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana mengatakan, akan terus memanfaatkan capaian dari Mentari.

Saat ini, dikatakan dia, pihaknya tengah melakukan penyiapan untuk percepatan listrik pedesaan, dan utamanya di wilayah Timur. “Kami akan terus bekerja sama untuk supaya maju secara bersama mendapatkan manfaatnya juga secara bersama,” ucapnya.

Diketahui, Mentari Day menampilkan capaian program. Program yang dimulai pada 2020 ini terus berkembang pesat selama 5 tahun terakhir untuk mendukung transisi energi di Indonesia.

Salah satu hasil kinerja Mentari yang paling menonjol adalah Kajian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang merekomendasikan revisi kebijakan TKDN melalui pendekatan bertahap.

Sehingga mendorong permintaan melalui proyek-proyek utama seperti program penggantian diesel PLN, serta mendukung produsen lokal dengan insentif finansial, peningkatan teknologi, dan penyederhanaan perizinan.

Langkah ini penting untuk memperkuat ekosistem manufaktur panel surya dan baterai dalam negeri, serta mempercepat transisi energi yang adil di Indonesia. Mentari juga membantu membuka pendanaan untuk tiga pembangkit listrik tenaga air baru di Lombok (Nusa Tenggara Barat), Bali, dan Sumatera Barat dengan kapasitas gabungan sebesar 7,1 MW.

Mentari juga membangun jaringan listrik mini bertenaga surya berkapasitas total 95 kWp di Desa Mata Redi dan Mata Woga di Sumba Tengah (Nusa Tenggara Timur) yang kini memberikan akses listrik bagi 238 rumah tangga dan fasilitas umum, serta 16 usaha mikro dan kecil yang sebelumnya tidak memiliki akses listrik. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button