Unggul Secara Akademik, Perguruan Tinggi Harus Berdaya Saing Global

INDOPOSCO.ID – Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Khairul Munadi mengatkan, peran Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) sangat krusial dalam membangun pendidikan tinggi di Indonesia.
Menurutnya, pendidikan Indonesia tidak hanya adaptif terhadap perubahan zaman, tetapi juga unggul secara akademik dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.
“Perguruan tinggi harus berdaya saing global melalui tata-kelola yang transparan, akuntabel, dan berorientasi pada dampak,” ungkap Khairul dalam keterangannya, Rabu (2/7/2025).
Ia menambahkan, PTN-BH dituntut menjadi pionir dalam menciptakan ekosistem yang mendorong inovasi, kolaborasi lintas-sektor, serta penguatan kapasitas kelembagaan.
“Program ini diharapkan menjadi momentum akseleratif untuk memperluas capaian transformasi pendidikan tinggi,” ucap Khairul.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Aisyah Endah Palupi menambahkan, kegiatan ini menandai dimulainya fase penting dalam pelaksanaan Program Revitalisasi PTN-BH 2025.
“Di tengah berbagai penyesuaian kebijakan dan upaya penataan anggaran yang lebih efisien, semangat untuk mendorong perubahan di lingkungan perguruan tinggi tetap harus dijaga dan diperkuat,” kata dia.
Program Revitalisasi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PRPTNBH) 2025, menurut Aisyah, memiliki tujuan besar untuk meningkatkan kapasitas dan kemandirian institusi perguruan tinggi. Salah satu fokus utamanya adalah mendorong percepatan transformasi dari perguruan tinggi satuan kerja (PTN-Satker) menuju status Badan Layanan Umum (PTN-BLU).
“Transformasi ini dilakukan melalui peningkatan sarana dan prasarana, penguatan tata-kelola, dan peningkatan kualitas layanan akademik,” terangnya.
Tak hanya itu, ujar Aisyah, PRPTNBH juga mendorong akselerasi bagi perguruan tinggi BLU agar dapat naik kelas menjadi PTN-BH. Fokusnya mencakup penguatan tridharma perguruan tinggi, serta pengembangan kegiatan yang mampu menghasilkan pendapatan secara mandiri, atau revenue-generating activities (RGA).
“Ini tujuannya untuk mempersiapkan institusi agar semakin siap secara kelembagaan, keuangan, maupun akademik,” tuturnya.
Sebelumnya, sebanyak 18 PTN BH menandatangani Kontrak PRPTNBH Tahun Anggaran 2025 di Jakarta. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor: 1175/B1/PR.07.04/2025 tertanggal 8 Mei 2025, yang memuat alokasi program PRPTNBH bagi sejumlah perguruan tinggi penerima. (nas)