Nasional

Prabowo Enggan Bicara Dua Periode serta Sentimen Negatif Gibran, Begini Tanggapan PDIP

INDOPOSCO.ID – Presiden Prabowo Subianto menyinggung langkah politiknya di pemilihan presiden (Pilpres) 2029, yang menurutnya terlalu dini karena pemerintahannya belum berjalan setahun.

Prabowo pun meminta pendukungnya tak mendesak dirinya untuk maju pada Pilpres 2029. Sebab, Prabowo akan menilai terlebih dahulu berhasil atau tidaknya ia selama menjadi Presiden periode 2024-2029.

“Kalau seandainya saya menilai diri saya tidak berhasil, saya mohon dengan sangat, jangan saudara harapkan saya maju lagi,” ujar Prabowo, saat menutup Kongres IV Tunas Indonesia Raya (TIDAR), Sabtu (17/5/2025).

Pernyataan ini pun diapresiasi oleh politisi PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira. “Pernyataan Prabowo yang mengingatkan kadernya untuk jangan terlalu dini bicara Pilpres 2029, menurut saya ini cukup fair,” kata Andreas saat dihubungi INDOPOSCO.ID, Minggu (18/5/2025).

“Karena di situ, Prabowo tegas ingin fokus menyukseskan program-program pemerintahannya,” sambung Andreas.

Terkait dengan jalannya pemerintahan yang belum setahun ini, Andreas pun meyakini bahwa Prabowo, selaku presiden, masih terus melakukan konsolidasi.

“Sampai saat ini Pak Prabowo masih melakukan konsolidasi pemerintahannya,” tuturnya.

Namun ketika disinggung terkait sentimen publik, khususnya para Purnawirawan TNI terhadap keberadaan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang dimungkinkan dapat mengganggu jalannya pemerintahan, Andreas dengan lantang menuturkan bahwa hal itu tidak bisa dianggap remeh.

“Faktor Gibran sebagai pembawa sentimen negatif terhadap pemerintahan Prabowo tentu masuk dalam kalkulasi Pak Prabowo, sehingga tidak menjadi blunder dalam masa pemerintahan. Kita melihat bagaimana reaksi dari para purnawirawan, itu merupakan ukuran yang tidak bisa dianggap remeh,” cetusnya.

Sebelumnya, Prabowo yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra meminta kader partai untuk tak membahas perihal Pilpres 2029 terlebih dahulu.

Hal tersebut diutarakannya saat menutup Kongres IV Tunas Indonesia Raya (TIDAR), di mana kader organisasi sayap Partai Gerindra itu menyuarakan periode kedua untuk Prabowo.

“Tadi, terima kasih ada yang sebut Prabowo dua periode. Saya kira saya mau koreksi. Please, tolong jangan sebut seperti itu,” ujar Prabowo dalam pidatonya, Sabtu (17/5/2025).

Ia mengaku belum setahun menjabat sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia. Karenanya, Prabowo meminta dukungan agar dapat menjalankan amanah tersebut dengan sebaik-baiknya.

“Niat itu (dua periode), silakan disimpan di dalam hati. Tapi saya sudah katakan nanti yang menentukan apakah Prabowo dua periode atau tidak adalah Tuhan Yang Maha Kuasa dan Prabowo sendiri,” ujar Prabowo.

“Kalau saya menilai, kalau saya menilai, saya menilai, tidak mencapai apa yang saya canangkan, saya tidak mau maju lagi sebagai presiden RI. Saya akan menilai,” sambung Ketua Dewan Pembina TIDAR itu.

Prabowo meminta pendukungnya tak mendesaknya untuk maju pada pemilihan presiden (Pilpres) 2029. Sebab, Prabowo akan menilai terlebih dahulu berhasil atau tidaknya ia selama menjadi Presiden periode 2029-2029. “Kalau seandainya saya menilai diri saya tidak berhasil, saya mohon dengan sangat, jangan saudara harapkan saya maju lagi,” ujar Prabowo.

Tak hanya TIDAR, Partai Gerindra sendiri telah menetapkan Prabowo sebagai capres pada 2029 dan diketok lewat Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar dadakan di tengah pelaksanaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/2/2025).

Dalam KLB tersebut, Prabowo ditetapkan sebagai Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina DPP Gerindra periode 2025-2030. Selain itu, Gerindra juga memutuskan untuk kembali mengusung Prabowo sebagai capres pada Pilpres 2029, meskipun saat ini ia baru menjabat sebagai Presiden periode 2024-2029. (dil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button