BRIN Kembangkan Aplikasi Sistem Elektronik untuk Operasi Bedah Jarak Jauh

INDOPOSCO.ID – Kepala Pusat Riset Elektronika (PRE) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Profesor Yusuf Nur Wijayanto mengatakan, sistem elektronika tertanam saat ini merupakan hal penting dalam suatu aplikasi sistem elektronika. Dimana reliabilitas dan keamanan dapat ditingkatkan kehandalannya dengan menggabung perangkat lunak yang ditanamkan pada perangkat keras.
Salah satu aplikasinya, menurutnya, untuk mendukung sistem kontrol telesurgery yang memastikan akan kehandalan sistem dan keamanan dari intervensi pihak lain yang mengganggu dari pelaksanaan operasi bedah jarak jauh ini.
“PRE melakukan pengembangan sistem kontrol untuk aplikasi telesurgery dengan memanfaatkan embedded system, saat ini infrastruktur riset untuk mengembangkan hal ini sudah cukup memadai dan akan dioptimalkan pemanfaatannya,” ujar Yusuf.
Dia berharap pengembangan sistem elektronika tertanam dapat terus berlanjut khususnya untuk mewujudkan teknologi bedah jarak jauh yang sangat membantu dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan terlayani kebutuhan kesehatannya.
“Disamping itu diharapkan sistem elektronika tertanam juga terbuka untuk aplikasi bidang lain yg dibutuhkan masyarakat dan mendukung program pemerintah termasuk pada bidang energi, pangan, pertanian, pertahanan, dan lainnya,” jelas Yusuf.
Perekayasa Ahli Muda Pusat Riset Elektronika BRIN, Riyanto menambahkan, teknologi robotik bedah menjadi sorotan karena kemampuannya menghadirkan presisi tinggi, kontrol stabil, serta mendukung pelaksanaan operasi jarak jauh (telesurgery), yang berpotensi besar untuk mendukung layanan kesehatan di wilayah terpencil.
“Pengembangan surgical robotics system bukan hanya tentang menghadirkan kecanggihan teknologi dalam dunia medis, tetapi juga tentang memperluas akses layanan kesehatan yang lebih merata,” ujarnya.
“Dengan memanfaatkan robot bedah dan sistem kendali jarak jauh, dokter dapat melakukan operasi dengan akurasi tinggi tanpa harus berada di lokasi yang sama dengan pasien,” tambahnya.
Hal ini, menurut Riyanto, dapat menjadi solusi nyata bagi pemerataan layanan kesehatan di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau.(nas)