BKSAP DPR: Indonesia Siap Suarakan Dukungan untuk Lebanon

INDOPOSCO.ID – Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) di Jakarta menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinan dan solidaritas terhadap isu-isu kemanusiaan, serta peran aktif dalam membangun perdamaian dunia.
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera, menegaskan komitmen Indonesia untuk terus berada di garis depan dalam memperjuangkan perdamaian global, termasuk menyuarakan dukungan penuh terhadap Lebanon yang tengah menghadapi agresi Israel.
“Lebanon meminta Indonesia untuk menyuarakan kondisi yang mereka alami, baik terkait serangan Israel maupun kehancuran akibat konflik. Ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara besar yang dipercaya dan diharapkan bantuannya oleh banyak pihak,” ujar Mardani saat pertemuan bilateral dengan Delegasi Parlemen Lebanon yang dipimpin oleh Hasyim, di sela-sela rangkaian Konferensi PUIC di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (14/5/2025).
Dalam pertemuan yang juga dihadiri Wakil Ketua BKSAP Ravindra Airlangga serta Anggota BKSAP Bramantyo Suwondo dan Rahayu Saraswati, Mardani menyatakan bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto akan terus memikul tanggung jawab dalam mendorong perdamaian dunia.
“Kami sampaikan, insyaallah Indonesia akan terus membantu negara-negara Islam maupun negara lain yang sedang menghadapi konflik, sebagai bagian dari amanat konstitusi untuk ikut serta menjaga perdamaian dunia,” tambahnya.
Sebagai langkah konkret, lanjut Mardani, Indonesia akan mengirimkan surat dukungan resmi kepada Lebanon, serta menyampaikan protes atas agresi Israel melalui berbagai forum internasional. Selain itu, Indonesia akan memperkuat kehadiran pasukan perdamaian dalam kerangka PBB (UNIFIL) di Lebanon, yang dinilai sangat berarti bagi rakyat negara tersebut.
Tak hanya membahas isu politik dan keamanan, pertemuan juga menjajaki penguatan kerja sama bilateral di bidang ekonomi. Mardani mendorong peningkatan investasi Indonesia di Lebanon, seiring dengan tumbuhnya minat investor Lebanon yang mulai melirik Indonesia.
“Kondisinya cukup positif. Tapi Lebanon butuh bantuan nyata untuk menghentikan serangan Israel yang menjadi sumber banyak masalah di kawasan Timur Tengah,” tegasnya.
Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Ravindra Airlangga turut menyatakan keprihatinannya terhadap situasi ekonomi dan keamanan di negara Lebanon.
Ia mengungkapkan bahwa Lebanon saat ini tengah mengalami kontraksi ekonomi dengan PDB turun sekitar 6%, dan menurut Bank Dunia, dibutuhkan dana hingga 11 miliar dolar AS untuk mendukung proses rekonstruksi.
“Kami akan menyuarakan keprihatinan atas kondisi Lebanon dalam berbagai forum multilateral, termasuk di PBB. Indonesia juga telah menunjukkan komitmennya sejak 2006 dengan mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ke Lebanon,” jelas Ravindra.
Lebih lanjut, Ravindra menjelaskan bahwa PUIC memiliki beberapa komite yang menangani isu-isu penting, termasuk perdagangan, lingkungan, perlindungan populasi Muslim rentan, konflik di Palestina, serta budaya dan hak asasi manusia.
“Deklarasi Senayan nantinya akan memuat berbagai dimensi tersebut sebagai hasil dari forum ini, yang diharapkan menjadi acuan bagi parlemen negara anggota untuk mendorong legislasi yang mendukung integrasi dan kerja sama lebih luas,” tutupnya. (dil)