Nasional

KI Jakarta Bakal Luncurkan “Coaching Clinic” Keterbukaan Informasi Publik

INDOPOSCO.ID – Ketua Komisi Informasi (KI) Jakarta, Harry Ara Hutabarat mengatakan, “coaching clinic” merupakan terobosan KI Jakarta untuk mengakselerasi peningkatan kualitas tata kelola layanan informasi publik badan publik di Jakarta.

“Ini terobosan yang kami lakukan untuk mempercepat badan publik di Jakarta agar dapat meningkatkan kualitas layanan informasi publiknya,” kata Harry di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

Menurut Harry, program “coaching clinic” muncul dari hasil E-Monitoring dan Evaluasi (E-Monev) tahunan yang dilakukan KI Jakarta terhadap Badan Publik. Berdasarkan laporan tersebut, dikatakan Harry, jumlah badan publik yang masih berada dalam kategori kurang dan tidak informatif cukup dominan.

Harry menyebut, berdasarkan laporan E-Monev Tahun 2024, dari total 519 badan publik yang menjadi peserta E-monev, terdapat sebanyak 267 badan publik atau 54 persen yang tidak informatif dan lima badan publik yang kurang informatif.

“Karena itu, segmen inilah yang menjadi sasaran utama dalam pelaksanaan coaching clinic,” ujar Harry.

Pasalnya, masih ujar Harry, di era keterbukaan informasi ini, KI Jakarta ingin memastikan bahwa badan publik di Jakarta dapat memberikan layanan kebutuhan informasi publik masyarakat secara maksimal sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

“Kita ingin memastikan bahwa badan publik siap. Karena ketika masyarakat makin teredukasi, tapi badan publik belum siap. Akan ada ribuan sengketa informasi yang muncul, dan itu merepotkan badan publik,” jelasnya.

Harry berharap, badan publik yang mengikuti “coaching clinic” dapat melakukan transformasi besar dari awalnya berstatus kurang dan tidak informatif menjadi badan publik informatif.

“Targetnya, kami ingin badan publik yang semula kurang tidak informatif itu setelah mengikuti :coaching clinic” bahkan bisa menjadi informatif,” ucap Harry.

Harry menambahkan launching “coaching clinic” bukan hanya hajatan KI Jakarta, tapi melibatkan banyak pihak, hal itu menunjukkan bahwa keterbukaan informasi publik adalah tugas bersama.

“Kami ingin menyampaikan harapan baru bahwa keterbukaan informasi adalah kerja bersama, bukan hanya tanggung jawab Komisi Informasi,” ujar Harry.

Diketahui, KI Jakarta akan meluncurkan “coaching clinic” keterbukaan informasi publik di Jakarta pada Kamis (24/4/2025) esok hari. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button