Nasional

Pengembangan Inovasi dan Teknologi Kunci Hadapi Tantangan di Industri Hortikultura Indonesia

INDOPOSCO.ID – Industri hortikultura Indonesia memiliki potensi luar biasa, baik dari sisi keragaman tanaman, nilai ekonomi, maupun kebutuhan pasar yang terus meningkat.

Namun, sektor ini juga dihadapkan pada berbagai tantangan seperti perubahan iklim yang menyebabkan ketidakpastian musim tanam dan penurunan produktivitas lahan, tingginya serangan hama serta penyakit tanaman dan alih fungsi lahan.

Managing Director PT East West Seed Indonesia (EWINDO), Glenn Pardede mengatakan, salah satu kunci untuk menghadapi tantangan itu adalah dengan pengembangan inovasi dan teknologi.

Sebagai produsen benih hortikultura yang memproduksi dan memasarkan benih sayuran dengan merk dagang ‘Cap Panah Merah’, EWINDO secara berkelanjutan mengembangkan varietas unggul tanaman hortikultura seperti cabai, tomat, melon, semangka dan bawang merah.

“Di usia ke-35 tahun ini, menjadi momentum refleksi atas perjalanan kami dalam menjawab kebutuhan petani dan konsumen akan benih hortikultura yang unggul dan berkualitas,” kata Glenn, dalam keterangan tertulis, Kamis (10/4/2025).

Selama lebih dari tiga dekade, EWINDO telah menjadi mitra strategis bagi lebih dari 2,2 juta petani di Tanah Air dan pihaknya percaya bahwa sains adalah kunci untuk menjawab tantangan masa depan pertanian.

Salah satu rangkaian perayaan 35 tahun EWINDO adalah peresmian fasilitas penelitian dan pengembangan baru yang akan digelar di Purwakarta, Jawa Barat pada pertengahan Mei 2025 mendatang.

Setelah selesai, fasilitas ini akan dilengkapi dengan laboratorium biomolekular, bioselular dan laboratorium penyakit tanaman yang lebih luas. Ketiga laboratorium ini perannya sangat strategis dalam menjamin kemurnian dan keaslian sumber genetik, mempercepat seleksi varietas unggul tahan penyakit, adaptif terhadap perubahan iklim dan sesuai kebutuhan pasar.

Tak hanya itu, fasilitas baru ini juga akan dilengkapi dengan laboratorium biokimia dan laboratorium bioinformatika. Beroperasinya kedua laboratorium ini nantinya dapat mendukung percepatan proses perakitan varietas baru.

“Aplikasi teknologi ini memungkinkan kami menyederhanakan proses yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun dalam pengembangan varietas. Ini tidak hanya efisien dari sisi waktu, tapi juga meningkatkan akurasi dalam mendapatkan hasil terbaik,” tambah Glenn.

Guna meningkatkan kapasitas petani, EWINDO juga telah membangun Learning Farm yang saat ini sudah beroperasi di 8 lokasi sentra produksi hortikultura nasional, meliputi di Karawang, Magelang, Malang, Banyuwangi, Lampung Selatan, Solok, Hulu Sungai Selatan dan Minahasa.

Untuk mempermudah petani dalam menentukan sayuran apa yang mesti mereka tanam, EWINDO juga terus mengembangkan aplikasi SIPINDO yang di dalamnya mencantumkan informasi harga sayur di pasar.

“Kami optimistis dengan penerapan inovasi dan teknologi tinggi secara berkelanjutan, kesejahteraan petani hortikultura Indonesia akan makin meningkat dan EWINDO akan senantiasa menjadi sahabat petani yang paling baik,” pungkasnya.

PT East West Seed Indonesia (EWINDO) merupakan produsen benih hortikultura yang mengembangkan, memproduksi dan memasarkan benih sayuran dengan merk dagang ”Cap Panah Merah”. Didirikan pada tahun 1990, EWINDO memiliki misi untuk menyediakan benih sayuran berkualitas tinggi, membantu petani dengan pelayanan terbaik dan mendorong peningkatan konsumsi sayuran. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button