Nasional

Dukung Mendikdasmen Perbolehkan “Study Tour”, DPR: Asal Bukan Ajang Rekreasi, Tambah Pengalaman Siswa

INDOPOSCO.ID – Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Lalu Hadrian Irfani mengapresiasi sikap Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti yang membolehkan sekolah untuk study tour. Namun, dia meminta agar kegiatan tersebut tidak hanya sebagai ajang rekreasi semata.

Lalu Ari sepakat dengan pendapat Mendikdasmen bahwa study tour adalah program sekolah yang bertujuan untuk menambah pengalaman para siswa dengan mengunjungi sebuah tempat. Jadi, dengan kegiatan itu ilmu dan pengalaman siswa bisa bertambah.

“Tujuan study tour adalah meningkatkan pengalaman siswa. Jadi, tetap tujuannya untuk pendidikan,” kata Lalu Ari dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Jumat (28/3/2025).

Menurutnya, esensi dari study tour adalah pendidikan dan pembelajaran. Dengan kegiatan itu, para siswa bisa belajar langsung dari tempat yang dikunjungi. Selain bisa melihat tempat, mereka juga bisa belajar langsung dari orang-orang yang ahli di bidangnya.

Misalnya, ketika para siswa berkunjung ke tempat penangkaran hewan langkah. Maka, siswa bisa melihat langsung jenis hewan dan bagaimana proses penangkaran, serta mendengar penjelasan orang yang ahli dalam penangkaran hewan.

“Para siswa bisa belajar banyak hal dari kegiatan study tour. Yang penting tujuannya untuk pendidikan siswa,” jelas politisi dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Namun, kata Lalu Ari, yang terjadi sekarang adalah banyak study tour yang dilaksanakan hanya untuk rekreasi semata. Mereka hanya pergi ke suatu tempat tanpa ada proses pembelajaran.

“Kalau hanya berwisata atau rekreasi, maka study tour sudah keluar dari tujuan awalnya. Esensinya hilang,” ungkap legislator dari daerah pemilihan (dapil) Nusa Tenggara Barat (NTB) II itu, .

Untuk itu, dia meminta agar pihak sekolah betul-betul merencanakan study tour secara matang. Tempat apa yang akan dituju dan ilmu atau pengalaman apa yang akan didapatkan siswa? Para siswa juga harus membuat laporan dari kegiatan tersebut.

Lalu Ari juga mengingatkan agar sekolah tidak terlalu sering mengadakan study tour, sehingga tidak menganggu kegiatan pembelajaran yang lebih penting.

Ia menegaskan pihak sekolah harus betul-betul memilih jasa transportasi yang terpercaya. Kendaraan yang digunakan harus benar-benar laik jalan. Sebab, selama ini banyak kecelakaan yang terjadi karena kelalaian perusahaan transportasi.

“Jangan gunakan kendaraan yang tidak layak jalan. Maka, pilih perusahaan transportasi yang terpercaya dan profesional, karena ini masalah keselamatan para siswa,” pungkasnya.

Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian turut mendukung kebijakan Mendikdasmen Abdul Mu’ti yang tidak melarang sekolah mengadakan study tour. Menurut Hetifah, kegiatan study tour bermanfaat untuk menambah pengalaman dan wawasan para siswa. Dengan demikian, para siswa tak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan dari kegiatan belajar mengajar di ruang kelas.

“Karena kalau kita itu sekarang menggunakan kurikulum yang berbasis kepada pengalaman anak, ya. Jadi bukan hanya satu arah guru mengajarkan. Sebetulnya pengalaman melalui melihat, merasakan, berkunjung, itu tidak kalah pentingnya dan lebih mengena atau berkesan,” ujarnya.

Politikus Partai Golkar ini menilai bahwa larangan secara penuh terhadap study tour justru dapat merugikan siswa dalam hal mendapatkan wawasan tambahan. Sebab, adanya banyak tempat edukatif seperti museum dan perpustakaan nasional yang bisa menjadi tujuan study tour dan memberikan pengalaman berharga bagi siswa.

“Jadi kalau kita itu larang semua study tour, itu sebetulnya juga bukan hanya merugikan kesempatan si anak untuk belajar atau mendapat pengetahuan dari praktik, tapi juga bisa mempengaruhi hal-hal lain,” tutup Hetifah.

Sebagaimana diketahui, program study tour memjadi polemik di masyarakat. Selain memberatkan keuangan orang tua siswa, adapula pula peserta kegiatan studi tour yang juga mengalami kecelakaan akibat bus yang digunakan tidak laik jalan.

Bahkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memgeluarkan larangan kepada sekolah di Jawa Barat untuk melaksanakan kegiatan study tour. (dil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button