Pernyataan Hasan Nasbi Tuai Polemik, Pengamat: Bertutur itu Harus Beretika

INDOPOSCO.ID – Pernyataan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menunjukkan orang yang buta soal komunikasi publik. Seharusnya tutur kata seorang Komunikasi Kepresidenan harus lebih dijaga.
Pernyataan tersebut diungkapkan Pengamat Komunikasi Politik Jerry Massie melalui gawai, Minggu (23/3/2025).
Ia mengatakan, Presiden Prabowo memiliki pembantu-pembantu yang hebat. Dan bisa menyampaikan pesan yang menyegarkan dan menguatkan.
“Setiap tutur kata harus punya nilai etika, estetika dan moral,” ucapnya.
“Lebih baik diam ketimbang ngomong dan narasinya sangat menyakitkan,” imbuhnya.
Ia mengingatkan, agar para pembantu Prabowo untuk ditatar pada aspek linguistik verbal. Apalagi, Presiden sempat menyentil soal komunikasi para bawahannya ke publik yang dinilai lemah.
“Menurut saya sangat amburadul, arogan dan bak preman terminal. Banyak bicara tanpa berpikir. Saya ragukan kemampuan sejumlah menteri Prabowo, meskipun ada yang santun ucapannya,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengklarifikasi terkait ucapannya yang menuai polemik. Ia menilai insiden pengiriman paket berisi kepala babi kepada media Tempo, tidak perlu dibesarkan untuk menyebar ketakutan. Ia menilai hal tersebut yang menjadi target peneror.
Hasan menjelaskan, maksud dari tanggapannya untuk meminta Fransisca memasak isi dari paket itu merupakan respons agar ketakutan yang ingin ditujukan peneror kepada media dan masyarakat tidak tercapai.
“Saya menyempurnakan respons itu ya, sekalian aja kan? Kalau orang kirim (paket) itu sebagai teror, ternyata bahan makanan dia dimasak aja lah. Peneror kan pasti stres kalau bahan kiriman dia dimasak kan gitu,” terang Hasan. (nas)