Kementerian P2MI Ingin Jadi Bagian Utama dalam Percepat Pengentasan Kemiskinan Ekstrem

INDOPOSCO.ID – Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Dzulfikar Ahmad Tawalla mendukung dua instruksi penting Presiden Prabowo Subianto dalam kaitan pengentasan kemiskinan.
Pertama, menekan kemiskinan ekstrem menjadi nol persen pada 2026. Kedua, menurunkan angka kemiskinanmenjadi 4,5 persen pada 2029.
Ia menyebut, kehadiran Kementerian P2MI merupakan bagian dari rencana pemerintah untuk mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
“Tentu kita di Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) menjadi bagian utama dari rencana, untuk percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem yang ada di Indonesia,” kata Dzulfikar dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (15/3/2025).
Pemerintah telah melakukan tiga strategi utama dalam mengentaskan kemiskinan. Pertama, penurunan beban pengeluaran. Kedua, peningkatan pendapatan. Ketiga, pengurangan kantong-kantong kemiskinan yang berjalan secara konvergen dan terintegrasi.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, sinergi lintas sektor antara kementerian, lembaga, dan organisasi keumatan menjadi kunci percepatan pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem di Indonesia.
“Upaya penting ini (pengentasan kemiskinan) sangat membutuhkan kehadiran seluruh K/L dalam menggunakan semua potensi yang dimiliki untuk bersinergi,” ujar Muhaimin Iskandar dalam kesempatan yang sama.
Selain itu, konvergensi program dari seluruh kementerian/lembaga dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai rujukan utama menjadi strategi penting percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.
“Validasi data akan terus dilakukan secara berkelanjutan agar program bantuan benar-benar diterima oleh masyarakat yang membutuhkan,” jelas Cak Imin sapaan karibnya. Berdasar data yang dikantonginya, warga miskin saat ini masih 24,8 juta alias 8,7 persen dari total penduduk Indonesia. (dan)