Wakil Ketua DPR Minta BPI Diselaraskan dengan Pemberdayaan SDM

INDOPOSCO.ID – Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal mendorong agar program
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) diselaraskan dengan sektor pemberdayaan sumber daya manusia (SDM), khusuanya diarahkan pada proyek-proyek padat karya yang bermitra dengan UMKM dan koperasi.
“Maka penting juga dipersiapkan SDM dalam negeri yang kompeten sesuai bidang-bidang yang diprioritaskan agar dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja,” jelas Cucun dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa (25/2/2025).
Cucun menuturkan, peluncuran BPI Danantara yang telah diresmikan pada Senin (24/2/225) dianggap menandai era baru dalam transformasi pengelolaan investasi strategis oleh negara di Indonesia.
Danantara, kata Cucun, juga menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam mewujudkan Astacita Presiden Prabowo, yakni visi besar untuk membawa perekonomian Indonesia ke level yang lebih tinggi melalui investasi berkelanjutan dan inklusif.
“Dengan tata kelola keuangan yang sehat dan berorientasi pada keberlanjutan jangka panjang, kami meyakini Danantara akan bermanfaat untuk kemajuan bangsa dan perekonomian rakyat,” ucap Cucun.
Danantara sebagai Badan Pengelola Investasi akan mendapatkan modal bersumber dari penyertaan modal negara dan sumber lain. Penyertaan modal dari negara sendiri dapat berasal dari dana tunai, pemberian barang milik negara, dan kepemilikan saham negara pada BUMN.
Cucun pun meminta Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Danantara melakukan pengawasan dan operasional badan ini dengan optimal dan sebaik-baiknya.
“Sehingga Danantara membawa dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi negara. Karena saat perekonomian kita maju, pastinya kesejahteraan rakyat juga akan meningkat. Itu harapan kita bersama,” harap Politisi Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
“Tentunya DPR akan terus mendukung setiap program Pemerintah yang dapat membawa kemajuan bagi bangsa, negara, dan rakyat Indonesia,” pungkas Pimpinan DPR RI Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) ini menambahkan.
Sebelumnya, saat meresmikan BPI Danantara, Presiden Prabowo menyatakan Danantara akan menjadi lembaga pengelola modal besar di Indonesia yang operasionalnya diharapkan akan mirip seperti holding Temasek dari Singapura. Danantara nantinya akan mengelola aset senilai US$ 900 miliar atau sekitar Rp 14.715 triliun (kurs Rp 16.350), dengan proyeksi dana awal untuk Danantara mencapai 20 miliar dolar AS.
Danantara akan mengelola modal yang ada di BUMN ke dalam proyek-proyek yang berkelanjutan dan berdampak tinggi bagi masyarakat. Proyek-proyek ini disebut dapat membantu Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen.
SBY dan Presiden ketujuh Joko Widodo turut hadir ke acara peluncuran BPI Danantara oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani didaulat menjadi nahkoda BPI Danantara. Sedangkan, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dony Oskaria diangkat sebagai Chief Operating Officer (COO) Danantara.
Pembentukan Danantara dilakukan dalam Rapat Paripurna DPR, setelah mengesahkan Rancangan Undang-Undang tentang Badan Usaha Milik Negara (RUU BUMN) menjadi undang-undang pada, Selasa (4/2/2025) pekan lalu. (dil)