Di Tengah Efisiensi Anggaran Pemerintah, Produk UMKM Banjiri Pasar Domestik

INDOPOSCO.ID – Di tengah efisiensi anggaran di pemerintahan Prabowo-Gibran, perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal justru meningkat.
Pernyataan tersebut diungkapkan Direktur KJ Perabot, Dian Damayanti disapa indoposco.id di sela-sela opening KJ Perabot di Jakarta, Selasa (18/2/2025).
Ia mengatakan, menjadi ritel modern tidak sedikit menampung produk UMKM dari daerah. Tak sedikit pelaku UMKM di daerah kewalahan memenuhi kebutuhan konsumen.
“Produk di sini semua dari UMKM. Permintaan besar tapi produksi UMKM sedikit, karena keterbatasan SDM (Sumber Daya Manusia),” katanya.
Menurut dia, suplai bahan baku UMKM di daerah cukup baik, sehingga kebutuhan konsumen terpenuhi. “Apalagi menjelang Ramadan, kebutuhan untuk piring cantik paling diburu konsumen,” ungkapnya.
Ia mengaku optimistis pelaku usaha bisa berkembang baik di tengah perekonomian saat ini yang sangat dinamis. “Kami tetap positif, ada peningkatan di tahun ini. Bahkan pembukaan KJ Perabot di Jakarta Selatan ini kami telah membuka lapangan kerja baru,” jelasnya.
“Sampai saat ini kami memiliki karyawan hingga 115 orang. Usaha kami memiliki dampak positif bagi masyarakat, karena bisa menyerap tenaga kerja,” imbuhnya.
Ia menambahkan, selain penjualan secara offline, KJ Perabot juga melakukan konsumen melalui online. Pada kesempatan yang sama, E-commerce Manager Raabitu Herdi menambahkan, penjualan secara online dilakukan melalui hampir semua marketplace yang ada.
“Kami di beberapa marketplace menempati urutan ketiga. Ini menunjukkan animo masyarakat tinggi,” katanya.
Bahkan, lanjut dia, penjualan secara online menyasar masyarakat di Surabaya, Medan dan kota lainnya. “Untuk tren 3 bulan terakhir piring cantik dan unik menjadi produk yang paling dicari pelanggan,” ungkapnya.
Ia mengatakan, pada pandemi Covid-19 lalu tak sedikit pelaku usaha gulung tikar. Namun KJ Perabot justru meningkat. “Alhamdulillah masa Covid-19 lalu kami justru meningkat. Dan kami terus menjalin kerja sama dengan UMKM di daerah,” ujarnya.
“Kami optimistis di tengah perekonomian Indonesia saat ini kami bisa mencapai target 40 persen untuk penjualan melalui online,” imbuhnya. (nas)