Tarik Minat Mahasiswa Pahami Dunia Perkebunan, CIRAD Gelar Program Pelatihan

INDOPOSCO.ID – Perkebunan sering kali dihadapkan pada tanggung jawab yang kompleks, termasuk memastikan kualitas produk dan mengelola dampak lingkungan dari aktivitas perkebunan.
Pernyataan tersebut diungkapkan Direktur Regional French Agricultural Research Centre for International Development (CIRAD) Alain Rival dalam keterangan, Jumat (14/2/2025). Untuk itu, menurut dia, perlu diberikan pelatihan, agar siap dalam mengelola perkebunan.
“Kami menyadari bahwa keberlanjutan adalah topik yang rumit dan seringkali tidak diajarkan di sekolah pertanian,” katanya.
“Oleh karena itu, kami ingin menghilangkan kesenjangan ini dan menyediakan edukasi yang sesuai dengan kebutuhan anggaran dan konteks lokal,” imbuhnya.
Program ini, menurut dia, dirancang untuk tidak hanya fokus pada aspek perkebunan, tetapi juga mengintegrasikan isu-isu penting seperti konservasi dan keanekaragaman hayati.
“Kami memiliki ambisi yang besar untuk memberikan pelatihan yang komprehensif bagi manajer, termasuk penanganan satwa liar di sekitar perkebunan,” ungkapnya.
Salah satu target negara yang diidentifikasi untuk melaksanakan program tersebut ialah Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Keputusan ini didasarkan pada perbedaan prioritas dan sistem perkebunan di masing-masing negara, dengan fokus pada komoditas seperti karet, kelapa sawit, kayu keras, serta kayu pulp dan kayu bakar.
“Kami percaya bahwa dengan memahami konteks lokal, kami dapat memberikan pelatihan yang lebih relevan dan berdampak,” katanya.
Ia menyebut, program pelatihan ini melibatkan berbagai kelompok, termasuk manajer perkebunan, manajer koperasi, eksekutif bank, dan mahasiswa. Dalam International Conference on Oil Palm and Environment (ICOPE) Series 2025, Rival juga menekankan bahwa pendidikan yang holistik dan integratif sangat penting untuk mencapai tujuan keberlanjutan.
“Kami berusaha mengembangkan kurikulum yang lebih relevan dan menarik tanpa harus bergantung pada proses birokrasi yang panjang,” ucapnya.
“Dengan pendekatan ini, kami berharap dapat menarik minat mahasiswa untuk lebih memahami dunia perkebunan,” lanjutnya.
Ia mengungkapkan, salah satu metode untuk para pelajar yang digunakan adalah summer school. Di mana mahasiswa akan memiliki kesempatan untuk menghabiskan waktu di negara lain dan bertukar pengalaman mengenai praktik terbaik dalam perkebunan.
“Selama 2-3 minggu, kita bisa membawa mahasiswa di negara lain untuk bertukar pengalaman. Dan kami memastikan ini tidak tumpang tindih dengan rekan-rekan yang lain,” tuturnya.
Untuk mendukung proses pembelajaran, CIRAD juga mengembangkan alat bantu pendidikan digital bernama e-talent. Alat ini berfungsi sebagai platform penyimpanan semua materi pembelajaran dan memberikan akses mudah bagi siswa untuk mendapatkan informasi terkini.
Selain itu, CIRAD memanfaatkan saluran YouTube hingga situs web untuk memberikan pembaruan serta materi pembelajaran yang relevan. Rival optimis bahwa pelatihan ini akan membawa dampak signifikan untuk produksi perkebunan di Indonesia.
Rival mencatat bahwa para manajer perkebunan saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk mengantisipasi kualitas pembibitan dan mencari nilai baru di pasar, seperti yang terjadi pada komoditas kopi.
“Tanggung jawab mereka semakin besar, terutama dalam menjaga ekosistem dan keanekaragaman hayati di sekitar area perkebunan,” ujarnya.
Oleh karena itu, dikatakan dia, pelatihan ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga mengedukasi manajer tentang pentingnya keberlanjutan dan bagaimana menerapkannya dalam operasi sehari-hari.
“Kami percaya bahwa dengan membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat, mereka akan lebih mampu menangani isu-isu yang ada,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam menghadapi tantangan di sektor perkebunan, CIRAD melaksanakan program Talent, yakni pelatihan inovatif yang bertujuan untuk memberdayakan eksekutif di sektor perkebunan. Ini merupakan upaya mempersiapkan manajer perkebunan untuk menjalankan praktik produksi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. (nas)