Nasional

Menag Minta Kelangkaan Kitab Suci Segera Dipenuhi, untuk Menekan Buta Aksara Al Qur’an

INDOPOSCO.ID – Hasil penelitian sebanyak 72,20 persen umat muslim di Indonesia masih buta aksara Alquran. Pernyataan tersebut diungkapkan Menteri Agama (Menag) Prof Nasaruddin Umar di sela-sela peresmian Unit Percetakan Alquran (UPQ) di Kabupaten Bogor, Rabu (4/12/2024).

Ia mengatakan, keterbatasan Al Qur’an menjadi penyebab buta aksara Alquran umat muslim di Indonesia. Selain itu, kebutuhan guru ngaji belum terpenuhi.

“Kebutuhan Alquran umat muslim di Indonesia itu 6 juta per tahun. Sementara kita baru bisa mencetak Al Qur’an baru 1,7 juta per tahun,” terangnya.

Sementara untuk pemenuhan kebutuhan Al Qur’an lainnya, menurut dia, berasal dari penerbit Al Qur’an di luar kementerian agama. Jadi kebutuhan Alquran dari percetakan Kementerian Agama belum memenuhi 50 persen kebutuhan Al Qur’an nasional.

“Kami ingin percetakan Al Qur’an disertai penerjemahan, tujuan agar membantu umat muslim di Indonesia dalam penghayatan dan mencerahkan,” katanya.

“Kami juga berharap percetakan Alquran oleh UPQ versi Indonesia, jangan versi Saudi Arabia. Karena untuk memudahkan umat muslim Indonesia dalam membaca,” imbuhnya.

Lebih jauh Nasaruddin mengungkapkan, keterbatasan guru ngaji juga menyumbang angka buta aksara Alquran umat muslim di Indonesia. Sebab, jumlah guru ngaji saat baru 982 ribu orang.

“Jadi perbandingan 1 guru ngaji yang ada 1:1.000 umat muslim Indonesia. Tentu jumlah guru ngaji masih sangat kurang,” katanya.

Terkait peresmian UPQ Kementerian Agama di Kabupaten Bogor, Nasaruddin mengapresiasi. Sebab, UPQ tak hanya mencetak Al Qur’an saja, tetapi juga kitab-kitab suci agama lain.

“Jadi biar ada saling menghormati. Sebab penghormatan kepada umat agama itu bisa melalui penghormatan kepada kitab sucinya,” ungkap Nasaruddin. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button