Sertijab, Menag Nasaruddin Umar: Gus Yaqut Ciptakan Stabilitas Kehidupan Beragama

INDOPOSCO.ID – Pascaresmi dilantik menjadi Menteri Agama (Menag) oleh Presiden Prabowo Subianto, Menag Nasaruddin Umar melakukan serah terima jabatan (Sertijab) dari Menag Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Senin (21/10/2024).
“Hari ini kita menyambut pemimpin baru yang akan menahkodai Kementerian Agama, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar,” ujar Yaqut Cholil Qoumas.
“Kita semua pasti sudah paham bagaimana kapasitas, kapabilitas dan seluruh prestasi yang sudah dicapai oleh beliau. Jadi kalau bahasa kita Menteri Agama ini bukan Menteri Agama kaleng-kaleng,” imbuhnya.
Ia menyebut, bahwa Nasaruddin Umar sudah pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Agama RI periode 2011-2014. Sebelumnya, Nasaruddin juga pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag.
“Jadi track-nya ini sudah benar. Kita semua mendapatkan anugerah pemimpin yang luar biasa kecakapannya, luar biasa lengkap track record-nya,” tuturnya.
“Jadi saya kira kita semua patut optimis bahwa Kementerian Agama akan jauh lebih baik,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Menag Kabinet Merah Putih Nasaruddin Umar mengapresiasi kepemimpinan Gus Yaqut sebagai Menteri Agama. Menurut Nasaruddin, selain muda, Gus Yaqut juga memiliki kemampuan sosial yang sangat baik.
“Menteri Agama yang paling muda yang pernah memimpin kementerian ini adalah Gus Yaqut. Meskipun muda, tetapi ada satu keunggulan dari beliau yang susah ditiru oleh orang lain. Yaitu kemampuan human relation-nya ini sangat bagus,” ujar Nasaruddin.
Ia juga mengapresiasi capaian Kementerian Agama di bawah kepemimpinan Gus Yaqut. Nasaruddin mengatakan, bahwa Gus Yaqut telah mampu menjaga kedamaian dan kesejukan kehidupan umat beragama di Indonesia.
“Prestasi yang paling gemilang oleh Adinda (Gus Yaqut) adalah stabilitas kehidupan beragama. Kita tidak menemukan ada gejolak-gejolak keagamaan yang besar,” katanya.
“Di bawah kepemimpinan beliau, bisa kita lihat kesejukan antar umat beragama, antar mazhab, antara umat beragama dengan pemerintah. Dan itu tidak gampang untuk menciptakan keadaan seperti ini,” imbuhnya. (nas)