Nasional

Manfaatkan Teknologi Nuklir, BRIN: Perkaya Khasanah Peradaban Global

INDOPOSCO.ID – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengambil peran sentral dalam perencanaan implementasi proyek nuklir. Kerja sama dengan Lembaga Atom Internasional atau International Atomic Energy Agency (IAEA) tersebut terkait pemanfaatan nuklir untuk karakterisasi warisan budaya serta mendukung preservasi benda warisan.

Melalui proyek kerja sama teknik antarnegara di kawasan Asia Pasifik dan Middle East ini diharapkan Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara anggota lainnya dalam riset terkait arkeologi dengan memanfaatkan teknologi nuklir.

Deputi Kebijakan Pembangunan, BRIN Mego Pinandito mengatakan, Indonesia memiliki kekayaan warisan budaya yang luar biasa dan perlu terus dijaga kelestariannya. Warisan budaya nasional ini menjadi salah satu aset dalam menjalin kolaborasi dengan praktisi dan ilmuwan global.

“Mereka nanti mempelajari berbagai aspek warisan budaya yang dapat memperkaya khasanah peradaban global,” ujar Mego Pinandito dalam keterangan, Minggu (18/8/2024).

Untuk itulah, lanjutnya, diperlukan pengelolaan warisan budaya dengan baik dan menggunakan teknologi yang tepat, salah satunya dapat memanfaatkan teknologi nuklir.

“Kolaborasi riset dan inovasi teknologi nuklir untuk karakterisasi dan preservasi benda warisan budaya,” katanya.

“Ini perlu untuk terus didorong, dan Indonesia dapat memainkan peran sentral dalam kolaborasi ini dibawah payung kerjasama teknis IAEA,” imbuhnya.

Ia menuturkan, peran Indonesia memanfaatkan teknologi nuklir yang telah dikuasai oleh ilmuwan Indonesia. Dengan mengangkat berbagai riset warisan budaya nasional yang dapat dijadikan contoh bagi negara anggota lain.

“Pengalaman riset arkeologi Indonesia yang telah berhasil mendukung upaya preservasi berbagai peninggalan warisan budaya nasional ini menjadi aset penting untuk mendorong kepemimpinan Indonesia dalam kolaborasi ke depan di bawah kerangka kerjasama teknis IAEA,” terangnya.

Diketahui, pada pertemuan RCM yang diselenggarakan pada tanggal 19-23 Agustus 2024 ini melibatkan 19 negara anggota IAEA. Pada pertemuan tersebut akan membahas implementasi proyek kerjasama teknis RAS1027 di seluruh negara anggota.

Selain itu pertemuan kali ini diharapkan mampu membentuk jejaring kolaborasi riset dan inovasi, dalam pemanfaatan teknik nuklir untuk karakterisasi warisan budaya serta mendukung preservasi benda warisan budaya. Dan mendukung kerjasama saintis dan praktisi arkeologi dalam memanfaatkan teknik ini.

Di dalam implementasi proyek kerja sama ini, IAEA akan memberikan asistensi kepada negara anggota dalam pengembangan kapasitas dan penguasaan teknologi nuklir yang dapat dimanfaatkan dalam lingkup preservasi benda warisan budaya. (nas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button