Nasional

Stafsus Menkumham Ajak WBP Kembangkan Potensi dan Keterampilan

INDOPOSCO.ID – Staf Khusus Menteri Hukum dan HAM Bidang Pengamanan dan Intelijen, Krismono, mengajak kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP) untuk terus mengembangkan potensi dan keterampilan.

Hal ini disampaikannya dalam kunjungan ke Lapas Narkotika Jakarta.

Krismono melakukan dialog produktif dengan para WBP, memberikan dorongan agar mereka terus berinovasi dan meningkatkan diri.

Krismono juga meninjau berbagai fasilitas di Lapas Narkotika Jakarta, termasuk dapur, poliklinik, Balai Latihan Kerja, dan Sarana Asimilasi Edukasi (SAE) Kampung Cah Angon. Ia melihat secara langsung proses pengelolaan makanan, pelayanan kesehatan, serta pembinaan kemandirian yang diberikan kepada para warga binaan.

“Saya sangat terkesan dengan pengamatan saya di Lapas Narkotika Jakarta hari ini. Pelayanan yang diberikan serta program pembinaannya menunjukkan kualitas yang sangat baik dan terarah. Saya berharap agar model ini dapat menjadi contoh yang inspiratif bagi Lapas-Lapas lainnya di seluruh Indonesia,” katanya dalam keterangan yang diterima INDOPOS.CO.ID pada Rabu (24/7/2024).

Krismono memulai kunjungannya dengan melihat proses pengelolaan makanan di dapur Lapas Narkotika Jakarta. Ia mengamati bahwa dapur tersebut sangat bersih dan higienis, serta para petugasnya bekerja dengan profesional.

Selanjutnya, Krismono mengunjungi poliklinik Lapas Narkotika Jakarta. Ia melihat bahwa dokter dan tenaga kesehatan yang melayani warga binaan melakukannya dengan ramah dan profesional.

“Pelayanan kesehatan di sini juga sangat baik. Warga binaan mendapatkan layanan kesehatan yang mereka butuhkan dengan mudah dan cepat,” kata Krismono.

Krismono juga mengunjungi Balai Latihan Kerja dan SAE Kampung Cah Angon di Lapas Narkotika Jakarta.

Di Balai Latihan Kerja, warga binaan dilatih dalam berbagai keterampilan seperti kerajinan tangan, pembuatan roti, dan konveksi. Sementara di SAE Kampung Cah Angon, mereka mendapatkan pelatihan kewirausahaan serta belajar cara beternak dan bercocok tanam.

“Pembinaan kemandirian ini sangat penting bagi warga binaan. Dengan keterampilan dan pengetahuan yang memadai, mereka diharapkan dapat kembali ke masyarakat dan hidup mandiri setelah bebas dari Lapas,” ungkap Krismono. (fer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button