Bapanas Kunjungi Posyandu, Kader Jemput Bola Hingga ke Rumah Warga

INDOPOSCO.ID – Kick Off Pemantauan Pengukuran dan Intervensi Stunting Serentak Di Posyandu oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, di Kota Bekasi, Jawa Barat, belum lama ini.
Hal ini mendapat respon positif segenap kementerian dan lembaga terkait pencegahan stunting. Salah satunya oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas), yang pada Kamis (06/06/2024) diwakili oleh Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan Sri Nuryanti, turun langsung memantau pelaksanaan intervensi stunting di Posyandu Mangga 2 yang berada di Kalurahan Banguntapan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Jogjakarta.
“Untuk PMT (pemberian makanan tambahan) mohon untuk dilanjutkan dan dilakukan serta diberikan di rumah sehari-harinya,” pungkas Sri Nuryanti.
Pemantauan Pengukuran Dan Intervensi Stunting Serentak di Posyandu merupakan gerakan untuk mempergiat upaya percepatan penurunan stunting, yang menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 sebesar 21,5 persen, hanya turun turun 0,1 persen dibanding tahun 2022. Kementerian Dalam Negeri juga telah mengeluarkan 10 arahan kepada para kepala daerah, di antaranya untuk memastikan seluruh Posyandu memiliki alat antropometri terstandar dan seluruh kadernya mampu melakukan pengukuran dan penimbangan tinggi/berat badan dengan benar.
Juga agar hasil pengukuran dan penimbangan tersebut dipastikan terlaporkan ke dalam sistem informasi (e-ppgbm) pada hari yang sama (real time) agar dapat diketahui prevalensi stunting yang riil sebagai pembanding hasil survei SKI. Menyaksikan langsung pengukuran dan penimbangan balita di Posyandu Mangga 2 Banguntapan, Sri Nuryanti mewanti-wanti agar dapat dipastikan dilakukan juga pengukuran panjang dan tinggi bagi balita yang tidak hadir pada pelayanan hari itu.
Pada kesempatan tersebut, Sri Nuryanti menemui satu anak balita putri yang perkembangan motorik kasarnya tidak sesuai usia, pihaknya berharap dapat segera diintervensi dan dibantu untuk penanganan lebih lanjut supaya perkembangannya terkoreksi dan terhindar dari stunting. Sri Nuryanti hadir bersama pejabat Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Pusat, Citra Lustriyana.
Pada kesempatan lain, Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Jogjakarta, Mohamad Iqbal Apriansyah, mengungkapkan bahwa di DIJ angka stuntingnya mengalami kenaikan dari 16,4 persen menjadi 18 persen pada 2023.
“Tapi itu tidak menyurutkan semangat kami bersama. Kehadiran ibu direktur (dari Bapanas) memberikan inspirasi bagi kita semua bahwa banyak langkah yang bisa kita lakukan. Dan siapapun bisa membantu dan memberikan dukungan (terhadap pencegahan stunting),” ungkap Iqbal.
Pihaknya memastikan 47 Penyuluh KB yang ada di Kabupaten Bantul yang didukung para kader siap bekerjasama dengan Bapanas dan seluruh unsur pemerintahan di Kabupaten Bantul. M Iqbal menyampaikan bahwa Tim Pendamping Keluarga yang ada di Bantul sebanyak 482 tim. Dalam satu tim ada tiga orang meliputi kader PKK, kader KB, dan bidan. Dengan demikian ada 1552 anggota yang siap melakukan intervensi program penganekaragaman pangan yang dikenal dengan B2SA atau pemberian makanan yang Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman.
“BKKBN siap berkolaborasi dan bersama-sama menyusun langkah-langkaah strategis yang kreatif dengan memanfaatkan kearifan dan budaya lokal yang ada di Kabupaten Bantul, sampai mendatangi anak yang beresiko stunting ke rumah,” ujar Iqbal. (ney)