Antisipasi Gelombang Omicron, Luhut Minta Akselerasi Vaksin Booster di Jabodetabek

INDOPOSCO.ID – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa dan Bali Luhut Binsar Pandjaitan meminta wilayah aglomerasi Jabodetabek mengakselerasi vaksinasi booster untuk mengantisipasi gelombang varian Omicron.
Dalam Rapat Koordinasi Evaluasi PPKM Jawa Bali bersama seluruh Gubernur Jawa Bali dan Forkimpimda, Kamis (20/1), dituturkan bahwa kasus Covid-19 saat ini sebagian besar terjadi di Jabodetabek yang capaian vaksinasi dosis 1 dan 2 sudah tinggi.
Untuk itu menurut Luhut dalam keterangan tercatat di Jakarta, Jumat, vaksinasi booster harus segera dikejar di daerah Jabodetabek.
Baca Juga : Penularan Omicron Tinggi, 5 Wilayah di Jakarta Terapkan Micro Lockdown
“Hari ini teater perang sesungguhnya akibat peningkatan kasus terjadi di wilayah Jabodetabek. Untuk itu saya minta provinsi DKI, Banten, dan Jawa Barat segera mengakselerasi vaksinasi booster,” tuturnya.
Mengingat Jabodetabek adalah pusat mobilitas, penyebaran kasus ke provinsi lain dapat terjadi dengan lebih cepat. Meski belum terjadi peningkatan signifikan di provinsi lain, Luhut menegaskan provinsi lain juga harus tetap bersiap.
“Hingga saat ini angka kematian tetap terjaga meskipun terjadi peningkatan kasus,” kata Luhut.
Baca Juga : Enam Warga Kecamatan Kebon Jeruk Jakbar Positif Omicron, Ketahuan Sepekan Terakhir
Meski begitu, melihat pengalaman negara lain, perawatan rumah sakit dan tingkat kematian dapat meningkat ketika kasus naik berulang kali lipat.
“Upaya flattening the curve atau memperlandai kenaikan kasus positif, harus dilakukan untuk mengurangi beban sistem kesehatan. Kuncinya adalah penegakan protokol kesehatan dan akselerasi vaksinasi di tiap daerah,” catatan Luhut.
Luhut yang juga Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) juga meminta Panglima TNI dan Asops Kapolri untuk kembali mempersiapkan isolasi terpusat di setiap daerah.
Ia juga menegaskan seluruh kepala daerah, baik bupati, wali kota, Pangdam, Kapolda, dan seluruh jajaran di bawahnya untuk jujur terhadap data kasus Covid-19 dan jangan ada yang ditutupi agar segera dapat didetetapkan langkah yang benar dan terukur.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menambahkan bahwa saat ini kasus terbanyak ada di DKI Jakarta dan segera akan menyebar ke daerah di sekelilingnya.
“Saat ini kita harus kembali meningkatkan testing dan tracing untuk mengetahui penyebaran yang terjadi di sekitar kita, dan terus meningkatkan vaksinasi,” jelasnya.
Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Banten, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Bali, Wakil Gubernur DIY, Sekda Jawa Barat, dan Sekda Jawa Timur juga menguraikan kondisi terkini tiap daerahnya dalam menghadapi gelombang Omicron.
Seluruh kepala daerah sudah bersiap sediakan perawatan dan mempersiapkan langkah prediksi akibat varian tersebut.
Sementara itu, dr Erlina dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia mengatakan bahwa varian Omicron ini lebih membuktikan gejala kepada batu berdahak dibanding sesak napas, sehingga seluruh masyarakat harus dapat lebih memperhatikan lagi terhadap gejala yang dirasakan.
“Kami saat ini juga telah mengarahkan kepada tenaga kesehatan mengenai telemedicine, terkait tata cara isolasi mandiri, penggunaan obat-obatan, sehingga ketika kasus kembali naik seluruh nakes telah siap,” ucapnya. (mg4)