Terkait Satu Pasien Omicron di Jatim, Kemenkes: Nanti akan Dijelaskan

INDOPOSCO.ID – Salah satu warga Jawa Timur (Jatim) dilaporkan telah terpapar Omicron. Pasien pertama yang terdeteksi terjangkit varian baru Covid-19 ini merupakan warga Surabaya yang habis berlibur dari Bali. Namun, pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum mau menjelaskan secara detail kasus Omicron yang terjadi di Jatim tersebut.
“Sampai saat ini belum ada penambahan kasus Omicron. Tapi kita dengar ada dari Jatim. Nanti Jatim mungkin ada penjelasan,” ujar Juru Bicara Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi MEpid kepada indoposco.id, Minggu (2/1/2022).
Nadia mengatakan untuk mencegah Omicron, tetap memperkuat penerapan protokol kesehatan (prokes), percepatan vaksinasi dan percepatan pelaksanaan booster.
Sebelumnya Nadia mengatakan kasus Omicron di Indonesia bertambah 68 orang pada Jumat (31/12/2021), sehingga total kasus Konfirmasi sebanyak 136 orang.
Nadia mengungkapkan 68 Kasus baru berasal dari pelaku perjalanan luar negeri dan 11 di antaranya merupakan Warga Negara Asing (WNA).
“Semua kasus merupakan pelaku perjalanan luar negeri, dengan asal negara kedatangan paling banyak dari Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat,” kata Nadia.
Nadia mengungkapkan dari 68 Kasus konfirmasi Omicron tersebut, sebanyak 29 orang tidak memiliki gejala, 29 orang sakit dengan gejala ringan, 1 orang sakit dengan gejala sedang, dan 9 orang lainnya tanpa keterangan.
Baca Juga: Jubir: Belum Ada Pernyataan Resmi Pemerintah soal Varian Delmicron
Data WHO dari penghitungan prediksi peningkatan kasus akibat Omicron dibandingkan dengan Delta dan dengan mempertimbangkan tingkat penularan dan risiko keparahan, maka didapat hasil bahwa kemungkinan akan terjadi peningkatan penambahan kasus yang cepat akibat Omicron. Akan tetapi diiringi dengan tingkat penggunaan tempat tidur rumah sakit atau ICU yang lebih rendah dibandingkan dengan periode Delta.
Artinya varian Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi tapi dengan risiko sakit berat yang rendah. Walaupun begitu, masyarakat tetap harus waspada karena situasi dapat berubah dengan cepat. Oleh karena itu upaya pencegahan dan pengendalian, serta upaya mitigasi lainnya harus tetap berjalan.
Nadia mengimbau masyarakat untuk menahan diri tidak bepergian ke negara-negara dengan transmisi penularan Omicron yang sangat tinggi.
“Jangan egois, harus bisa menahan diri untuk tidak bepergian dulu ke negara dengan transmisi penularan Covid-19 yang sangat tinggi seperti Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat. Kita harus bekerja sama melindungi orang terdekat kita dari tertular Covid-19. Mari kita menahan diri,” tegas Nadia. (dam)