Nasional

Komitmen Perangi Polusi Plastik di Laut dan Perubahan Iklim

INDOPOSCO.ID – Circulate Capital, perusahaan manajemen investasi berbasis di Singapura yang mendanai Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terus berkomitmen untuk memerangi polusi plastik di laut dan perubahan iklim dengan memajukan ekonomi sirkular.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan langkah Circulate Capital Ocean Fund (CCOF) yang telah berinvestasi di Reciki Solusi Indonesia (Reciki), salah satu perusahaan pengelolaan sampah swasta terkemuka di Indonesia.

Pendiri dan CEO Circulate Capital, Rob Kaplan mengatakan, pihaknya percaya bahwa Reciki akan memberikan dampak nyata dan membantu Indonesia mencapai ambisi kepemimpinan dalam pencegahan polusi plastik. Model fit-for-purpose Reciki yang sesuai dengan tujuan ini, memungkinkan pemrosesan sampah menjadi lebih baik dan cepat, sehingga berpotensi meningkatkan pemulihan dan daur ulang plastik secara nasional.

Baca Juga : Konsep Baru Atasi Perubahan Iklim Melalui Ekonomi Sirkular

“Bermitra dengan tim Reciki dan Danone Aqua sebagai co-investor, kami percaya Reciki dapat memanfaatkan modal tersebut dan segera menjadi penyedia solusi terbaik untuk kota-kota di seluruh Indonesia,” ujarnya, dalam keterangannya, Jumat (17/12/2021).

Ia mengatakan, pihaknya menantikan peluang bagi jaringan investor di CCOF, yang meliputi PepsiCo, Procter & Gamble, Dow, Danone, Chanel, Unilever, The Coca-Cola Company, Chevron Phillips Chemical dan Mondelēz International, untuk memberikan bantuan teknis dan keahlian pengadaan, serta akses ke rantai pasokan global kepada Reciki untuk dampak yang lebih besar pada ekonomi sirkular plastik.

Saat ini, 36 persen sampah plastik dikelola dengan cara pembakaran terbuka dan menyumbang sebanyak 91 persen dari total carbon footprint sampah plastik Indonesia. Pendanaan ini akan membantu Reciki untuk memperluas kapasitasnya saat ini dan mewujudkan dampak lingkungan yang kuat agar dapat mencegah 400 ribu ton kebocoran polusi plastik, menghindari lebih dari 700 ribu ton greenhouse gas emissions (CO2e) dan mengelola hampir 3 juta ton sampah selama periode 10 tahun.

Sementara, CEO dan Pendiri Reciki, Bhima Aries Diyanto mengatakan, pihaknya menanti bermitra dengan Circulate Capital untuk mengembangkan dan meningkatkan skala operasi Reciki guna memenuhi permintaan mendesak akan pengelolaan sampah yang efektif dan ramah lingkungan.

“Kami percaya solusi milik kami dapat mengubah industri pengelolaan sampah Indonesia, mengurangi krisis polusi plastik, dan memberikan nilai lebih dari bahan bekas. Tentu dengan memberdayakan masyarakat lokal untuk menjadi bagian dari solusi,” katamya.

Sebagian pinjaman yang diberikan kepada Reciki mendapat jaminan kredit dari United States International Development Finance Corporation (DFC) yang berkolaborasi dengan United States Agency for International Development (USAID). Adanya jaminan ini mengurangi risiko investasi dan mendemonstrasikan manfaat blended finance.

Menurut Vice President DFC bagian Pengembangan Kredit, Jim Polan, investasi Circulate Capital Ocean Fund di Reciki adalah jenis investasi swasta yang tepat dan menarik bagi DFC untuk dikatalisasi. Kemitraan dengan Ocean Fund ini memungkinkan Reciki untuk menunjukkan profitabilitas model bisnis terukur yang bermanfaat bagi lingkungan serta ekonomi di Indonesia dan sekitarnya.

“Investasi ini akan menciptakan lebih dari 400 pekerjaan yang aman dan stabil sekaligus mencegah sampah plastik mencapai laut dan menghindari emisi karbon ke atmosfer,” pungkasnya.(arm)

Back to top button