Nasional

Hadapi Bonus Demografi, Anak dengan Stunting Jadi Kendala

INDOPOSCO.ID – Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, Kementerian PPN /Bappenas Subandi Sardjoko mengatakan, angka stunting pada anak di Indonesia tinggi. Namun demikian, masalah obesitas atau kelebihan berat badan pun meningkat.

“Obesitas pada anak tidak bagus bagi kesehatan. Ini bisa meningkat penyakit tidak menular di kemudian hari seperti diabetes, jantung dan stroke,” ujar Subandi Sardjoko di Jakarta, Rabu (24/11/2021).

Baca Juga : Pemerintah Libatkan PKK Pada Program Pencegahan Stunting

Keseimbangan gizi pada anak, menurut dia sangat baik. Sebab, gizi buruk bukan hanya menghambat pertumbuhan fisik tetapi juga menghambat perkembangan otak.

“Kita menghadapi bonus demografi, maka perkembangan otak anak-anak harus bagus. Jadi mulai sekarang kita persiapkan dari sekarang,” katanya.

Baca Juga : Rampung 78 Juta Data Keluarga, BKKBN Siapkan 600 Ribu Pendamping Keluarga

Ia menegaskan, penurunan angka stunting 14 persen di 2024 adalah tugas yang berat. Sebab, penanganan stunting tidak hanya di Kementerian PPN, tetapi lintas sektoral. Karena perbaikan gizi harus ada pemenuhan pangan, keluarga dan lainnya.

“Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Kependudukan, Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) masuk dalam penanganan stunting melalui peerbaikan gizi,” terangnya.

“Payung hukum percepatan penanganan stunting berdasarkan perpres Nomor 42/ 2013,” imbuhnya. (nas)

Back to top button