Nasional

Duh! Pekerja Lulusan SMP Masih Jadi Pekerjaan Rumah

INDOPOSCO.ID – Tantangan ketenagakerjaan tak lepas dari kondisi demografi saat ini. Pernyataan tersebut diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Anwar Sanusi dalam keterangan, Minggu (17/10/2021).

Ia menyebut, ada sekitar 54,66 persen angkatan kerja di Indonesia masih berpendidikan SMP ke bawah. Kemudian 13,01 persen yang memiliki pendidikan Diploma dan Universitas dan 32,33 persen berpendidikan SMA atau SMK.

“Angkatan kerja berpendidikan SMP ke bawah di pedesaan persentasenya lebih besar dibandingkan dengan perkotaan,” ujarnya.

Sementara, dikatakan dia, angkatan kerja menurut tingkat pendidikan dan jenis kelamin lebih banyak perempuan dibandingkan laki-laki. Dan angkatan kerja kelompok umur nonmuda cenderung memiliki tingkat pendidikan lebih rendah dibandingkan kelompok umur muda.

“Penduduk berpendidikan rendah bekerja pada sektor informal sedangkan sektor yang berpendidikan tinggi cenderung bekerja di sektor formal,” katanya.

Lebih jauh dia mengungkapkan, pekerja berpendidikan rendah cenderung bekerja di sektor pertanian. Mereka mengisi ruang pekerjaan yang tidak terlalu membutuhkan tingkat keahlian cukup tinggi.

“Dilihat dari sisi pengangguran mereka cenderung tidak menganggur karena masih banyak pekerjaan yang bisa diisi oleh kelompok ini,” terangnya.

“Karena banyak sektor-sektor yang tidak terlalu membutuhkan sebuah keahlian atau keterampilan yang spesifik,” imbuhnya.

Menurut dia, ketrampilan menjadi tantangan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM). “Kita harus mampu untuk mendorong dengan sangat kuat agar kondisi ketenagakerjaan bisa ditransformasikan,” ujarnya.

Ia menuturkan, Indonesia akan memasuki puncak bonus demografi pada periode 2020-2030. Pada periode tersebut, struktur penduduk Indonesia sebagian besar akan diisi oleh penduduk usia muda.

“Dalam arahannya Menaker Ida Fauziyah juga mengingatkan, angkatan kerja nantinya akan banyak diisi oleh anak-anak muda yang kalau tidak dikelola dengan baik, akan menjadi tidak berguna,” tegasnya. (nas)

Back to top button