KKP Amankan Pelaku Pengeboman Ikan di Perairan Selayar Sulsel

INDOPOSCO.ID – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap empat orang pelaku pengeboman ikan di wilayah perairan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan.
“Aparat Ditjen PSDKP (Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan) KKP sudah melakukan penangkapan empat pelaku pengeboman ikan di wilayah perairan Selayar,” kata Direktur Jenderal PSDKP KKP Laksamana Muda TNI Adin Nurawaludin seperti dikutip Antara, Minggu (19/9/2021).
Ia mengemukakan bahwa penangkapan itu semakin menunjukkan komitmen kuat KKP di era kepemimpinan Menteri Trenggono dalam melindungi kelestarian sumber daya kelautan dan perikanan.
Lebih lanjut Adin menjelaskan bahwa pengawas perikanan pada wilayah kerja SDKP Selayar yang berada di bawah komando pangkalan PSDKP Bitung melakukan penangkapan itu setelah memperoleh informasi dari masyarakat setempat terkait dengan pengeboman ikan yang dilakukan oleh para pelaku.
Aksi kejar-kejaran sempat terjadi sebelum akhirnya keempat pelaku berhasil dilumpuhkan oleh aparat. Dalam proses penangkapan itu, aparat mengamankan terduga pelaku yaitu A (28), H (28), S (20) dan A (18). “Para pelaku mencoba melarikan diri namun dengan kesigapan aparat di lapangan, akhirnya berhasil dilumpuhkan,” ujar Adin.
Adin menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat setempat yang telah memberikan informasi penting itu sehingga jajarannya dapat bergerak cepat untuk melakukan pengamanan. Hal itu merupakan contoh yang baik dalam penerapan pengawasan berbasis masyarakat.
“Ini hal yang ke depan akan terus kami dorong, kami rasa penting kehadiran masyarakat dalam proses pengawasan, khususnya untuk kasus-kasus destructive fishing ini,” ujarnya.
Adin juga menyampaikan bahwa pemberantasan praktik pengeboman ikan ini terus diintensifkan oleh Ditjen PSDKP KKP.
Sebelumnya, aparat Ditjen PSDKP KKP telah melakukan penangkapan tiga pelaku pengeboman ikan di wilayah perairan Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah pada Senin (31/8). Dalam penangkapan tersebut bahkan 20 kilogram bom ikan diamankan dari ketiga pelaku.
Sementara itu, Direktur Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Halid K. Jusuf menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan peningkatan upaya penanganan destructive fishing ini. Selain melakukan langkah-langkah penegakan hukum, upaya preventif juga terus didorong dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penggunaan bom ikan.
Halid menjelaskan bahwa pihaknya terus bersinergi dengan aparat terkait dalam pemberantasan destructive fishing, termasuk di antaranya menggandeng pemda setempat.
Selama tahun 2021, KKP menyatakan telah melakukan penanganan 31 kasus destructive fishing yang terdiri dari 23 pengeboman ikan, 4 penyetruman dan 4 penggunaan racun ikan. Dalam penanganan kasus-kasus itu, total 95 orang pelaku diamankan dan menjalani proses hukum lebih lanjut. (mg1/wib)