Lonjakan Kasus Pascalebaran, Satgas Covid-19: Pemerintah Siap dengan Skenario Terburuk

INDOPOSCO.ID – Pemerintah telah bersiap dengan skenario terburuk munculnya tsunami Covid-19 pascalibur Hari Raya Idulfitri.
Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Bidang Penanganan Kesehatan, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Alexander Ginting melalui gawai, Senin (17/5/2021).
Dia mengatakan, 982 rumah sakit (RS) rujukan Covid-19. Kendati tidak seluruh rumah sakit tersebut menerima anggaran dari pemerintah pusat.
“Ada 132 RS dengan anggaran dari pusat dan 850 RS dari ekstra kepala daerah atau gubernur,” bebernya.
Ia menjelaskan, jumlah RS di Indonesia ada 3034. Namun tidak seluruhnya menangani kasus Covid-19. “Kami sudah melakukan pelatihan kepada petugas di ruang isolasi dan RS,” katanya.
Lebih jauh ia menjelaskan, beban RS bisa terkontrol, apabila di hulu bisa melakukan pengendalian. Karena, menurutnya, fungsi pengendalian di hulu sangat penting. Untuk skala RT harus berkoordinasi dengan puskesmas.
“Pengaktifan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro itu kontak tracing tidak boleh turun. Jadi kontak tracing harus dikerjakan,” terangnya.
Untuk itu, dikatakan dia, petugas kontak tracing harus dimobilisasi. Dengan ketersediaan logistik atau alat testing. Dari rapid tes antigen hingga PCR.
“Fungsi karantina harus bisa diterapkan. Ini untuk memisahkan mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan mereka yang sehat, kalau bisa di tingkat RT. Dan isolasi harus pula dilakukan,” ungkapnya. (nas)